Dina R. Gultom : Pengukuran Kinerja Perusahaan Dengan Balanced Scorecard Studi Kasus Pada PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan, 2010.
C. Jenis Data
Jenis data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. 1.
Data primer adalah data yang didapat dari sumber pertama yang merupakan data mentah yang kelak akan diproses untuk tujuan-tujuan
tertentu sesuai dengan kebutuhan, misalnya dari individu atau perseorangan.
2. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari perusahaan dalam
bentuk yang sudah diolah sehingga lebih informatif jika digunakan oleh pihak yang berkepentingan. Misalnya dalam bentuk tabel, garafik,
diagram, gambar, dan sebagainya. Data sekunder yang diperoleh antara lain sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi perusahaan dan
contoh laporan keuangan.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, teknik dokumentasi dan teknik kepustakaan.
1. Teknik wawancara, yaitu dengan melakukan tanya jawab secara
langsung dengan staf PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan. 2.
Teknik dokumentasi, yaitu memperoleh data dengan cara pengamatan tidak langsung terhadap objek yang diteliti seperti melalui pencatatan
dan pengcopyan laporan-laporan, dokumen-dokumen, catatan-catatan, dan informasi lainnya yang berhubungan dengan judul yang diteliti.
Dina R. Gultom : Pengukuran Kinerja Perusahaan Dengan Balanced Scorecard Studi Kasus Pada PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan, 2010.
3. Teknik kepustakaan, yaitu dengan mengumpulkan bahan-bahan bacaan
untuk mendapatkan teori-teori mengenai BSC.
E. Metode Analisis Data
Analisis dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif dan perhitungan counting yaitu suatu metode dengan mengumpulkan data, disusun,
diinterpretasikan, dan dianalisis sehingga memberikan keterangan bagi pemecahan masalah yang dihadapi.
F. Jadwal dan Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan pada Kantor Pusat PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan yang beralamat di Jalan Sei Batanghari No. 2 Medan.
Jadwal penelitian direncanakan sebagai berikut :
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian
Tahapan Penelitian Apr
Mei Jun
Jul Okt
Pengajuan Proposal Skripsi Bimbingan Proposal Skripsi
Seminar Proposal Skripsi Bimbingan dan
Penulisan Skripsi Penyelesaian Skripsi
Dina R. Gultom : Pengukuran Kinerja Perusahaan Dengan Balanced Scorecard Studi Kasus Pada PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan, 2010.
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Data Penelitian 1. Deskripsi Perusahaan
a. Sejarah Singkat Perusahaan
P T P e r k e b u n a n N u s a n t a r a I I I P e r s e r o merupakan salah satu dari 14 Badan Usaha Milik Negara BUMN yang bergerak dalam bidang usaha
perke bu na n, pe ngo la ha n d a n pemasaran hasil perkebunan. Langkah awal perusahaan dimulai sejak pengambil-alihan perusahaan asing RCMA dan CMO
pada tahun 1958 menjadi Perusahaan Perkebunan Negara Baru Cabang Sumatera Utara PPN Baru. Kemudian pada tahun 1994 diadakan penggabungan, dimana
manajemen 3 tiga BUMN Perkebunan yaitu PTP III, PTP IV dan PTP V disatukan pengelolaannya dibawah Direksi PTP III. Selanjutnya melalui Peraturan
Pemerintah No. 8 t ahu n 199 6 t angg a l 14 Fe br uar i 1 996, ket iga perusahaan tersebut dig a bu ng ka n me n jad i satu perusahaan dengan nama “PT
Perkebunan Nusantara III Persero atau PTPN III” yang berkedudukan di Medan, Sumatera Utara.
Sarana produksi meliputi areal tanaman kelapa sawit, areal tanaman karet, pabrik pengolahan karet, dan pabrik kelapa sawit seperti pada Tabel 4.1
Dina R. Gultom : Pengukuran Kinerja Perusahaan Dengan Balanced Scorecard Studi Kasus Pada PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan, 2010.
Tabel 4.1 Sarana produksi PT.Perkebunan Nusantara III Persero Medan
Komoditi Luas Areal
Tanaman Pabrik
Jumlah Pabrik
Kapasitas
Karet
Kelapa Sawit
41.751,29 Ha
101.409,13 Ha 8
11 202 Ton KK Hari
510 Ton Jam
Sebagai upaya merespons tuntutan perubahan, mak a pa da bu la n
Ag ust us t a hu n 200 3 t e la h dicanangkan Program Transformasi Bisnis PTB
ya ng me r u p a k a n k e b i ja k a n t r a ns fo r ma s i menyeluruh mencakup: Transformasi Manajemen, Transformasi Strategi, Transformasi Struktural dan
Transformasi Kultural.
Gar is bes ar Pro gra m t erd ir i dari: Rumusan Paradigma Bisnis Baru: The Winning Formula berupa: Visi, 7 Misi, 5 Tata Nilai, Strategi dan Po lic y
ya ng merupak a n ru mus a n u la ng berd a sarka n Par ad ig ma B is n is
Baru: Th e Business Success Model Rumah Masa Depan berisi Key Performance Indicator KPI dengan target yang harus dicapai: 3 Strategic
Initiative yaitu inisiatif strategisprogram pokok yang diperlukan agar target KPI tercapai: dan Baldrige Assessment yang akan menggambarkan tingkat kinerja
ekselen da n da ya sa ing bis n is globalposisi t er had ap Wor ld Cl as s
Dina R. Gultom : Pengukuran Kinerja Perusahaan Dengan Balanced Scorecard Studi Kasus Pada PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan, 2010.
Standar d. Upa ya transformasi diawali dengan kepemimpinan yang efektif dan ber muara pad a pe nc apa ia n cita-cita menjadi Perusahaan Kelas Dunia.
b. Aktivitas Perusahaan
Sebagai perusahaan yang bergerak di Agro Industri, produk utama PTPN III adalah kelapa sawit dan hasil olahannya serta karet dan hasil olahannya. Jenis
produk, segmen pasar, kelompok pelanggan dan mekanisme penyalurannya
adalah seperti pada Tabel 4.2 Tabel 4.2 Produk utama,segmen pasar, kelompok
pelanggan dan mekanisme penyalurannya
No. Produk
Segmen pasar
Kelompok pelanggan
Saluran
1. Kelapa Sawit
CPO Lokal dan
ekspor Trader dan
industri KPB
Inti
Sawit Lokal
Trader dan industri
KPB
2.Karet
Lateks Pekat
Lokal dan ekspor
Trader dan industri
KPB
SIR
Lokal dan ekspor
Trader dan industri
KPB
RSS
Lokal dan ekspor
Trader dan industri
KPB
Dina R. Gultom : Pengukuran Kinerja Perusahaan Dengan Balanced Scorecard Studi Kasus Pada PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan, 2010.
c. Visi, Misi dan Strategi Perusahaan
Visi Perusahaan “Menjadi perusahaan agribisnis kelas dunia dengan kinerja prima dan
melaksanakan tata kelola bisnis terbaik” Misi Perusahaan
1 mengembangkan industri hilir berbasis perkebunan secara
berkesinambungan, 2
menghasilkan produk berkualitas untuk pelanggan, 3
memperlakukan karyawan sebagai aset strategis dan mengembangkannya secara optimal,
4 menjadikan perusahaan terpilih yang memberikan “imbal hasil” terbaik
bagi para investor, 5
menjadikan perusahaan yang paling menarik untuk bermitra bisnis, 6
memotivasi karyawan untuk berpartisipasi aktif dalam pengembangan komunitas,
7 melaksanakan seluruh aktivitas perusahaan yang berwenang lingkungan.
Strategi Perusahaan 1
menjalin dan mengembangkan hubungan sinergik yang efektif dengan mitra strategik untuk mewujudkan peluang bisnis,
2 melaksanakan manajemen berorientasi pasar, sensitif terhadap
kecenderungan industri dan pergerakan pasar, dan mencermati pesaing, 3
menjaga keseimbangan antara pertumbuhan dengan kemampulabaan,
Dina R. Gultom : Pengukuran Kinerja Perusahaan Dengan Balanced Scorecard Studi Kasus Pada PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan, 2010.
4 mematuhi aturan-aturan SHE – Safety, Health, and Environment –
Keselamatan, Kesehatan, dan Lingkungan, 5
melaksanakan keunggulan operasional agar perusahaan menjadi “cost- effective,”
6 membangun budaya kerja yang kondusif dengan melaksanakan Tata-Nilai
dan Paradigma Baru, 7
membangun dan mengimplementasikan manajemen sumber daya manusia berbasis kompetensi dan kinerja.
d. Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi sangat diperlukan untuk menjelaskan tanggung jawab dengan tegas setiap posisi pekerjaan dan hubungan antar posisi dan bagian di
dalam organisasi. Setiap karyawan akan mengetahui batasan tanggung jawabnya dan juga batasan tanggung jawab pekerjaan dari bagian lain. Dengan struktur
organisasi maka karyawan juga akan mengetahui kepada siapa ia harus memberikan laporan dan pertanggungjawaban atas pekerjaannya. Struktur
organisasi suatu perusahaan biasanya digambarkan dengan bagan organisasi. Berdasarkan surat keputusan Direksi PT. Perkebunan Nusantara III
Persero Medan No.03.7KTPSSR31984, dalam pelaksanaan pencapaian tujuan, ditetapkan suatu organisasi yang menyangkut fungsi, tugas, wewenang dan
tanggung jawab dari masing-masing pengelola. Struktur organisasi PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan adalah
stuktur organisasi garis dan staff sesuai dengan laju perkembangannya,
Dina R. Gultom : Pengukuran Kinerja Perusahaan Dengan Balanced Scorecard Studi Kasus Pada PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan, 2010.
perusahaan ini mengadakan penambahan kebun dan mengadakan struktur yang semakin luas. Berikut ini akan dijelaskan tugas pokok, wewenang dan tanggung
jawab masing-masing fungsi dari struktur organisasi PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan.
1. Direktur Utama Wewenang Direktur Utama adalah:
a melaksanakan kebijakan perusahaan sesuai yang diatur dalam anggaran dasar perusahaan dan ketentuan-ketentuan yang digariskan oleh RUPS dan Dewan
Komisaris, b menetapkan langkah-langkah pokok dan sasaran perseroan dalam
melaksanakan kebijakan perusahaan dibidang produksi, teknik pengolahan, sumber daya manusia, keuangan, pemasaran dan pengembangan baik jangka
pendek maupun jangka panjang, c mengkoordinasikan tugas para anggota direksi dan mengawasi pengolahan
perusahaan secara umum. Tanggung jawab Direktur Utama adalah:
Direktur utama bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris dan RUPS. 2. Direktur Produksi
Wewenang Direktur Produksi adalah: a. menyusun perencanaan dibidang pekerjaan yang tercantum dalam fungsi
tersebut diatas,
Dina R. Gultom : Pengukuran Kinerja Perusahaan Dengan Balanced Scorecard Studi Kasus Pada PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan, 2010.
b. melaksanakan pengaturan, pengendalian dan pengawasan terhadap semua kegiatan dari unit-unit produksi dan sarana pendukungnya yang mencakup
tanaman, produk, teknik pengolahan dan sebagainya. Tanggung jawab Direktur Produksi adalah:
Dalam melaksanakan tugasnya, Direktur Produksi bertanggung jawab ke dalam kepada Direktur utama dan keluar kepada Dewan Komisaris dan
RUPS. 3. Direktur SDM dan Umum
Wewenang Direktur SDM dan Umum adalah: a. menyusun perencanaan di bidang tenaga kerja dan kesejahteraan tenaga
kerja, b. menetapkan ketentuan-ketentuan dibidang tenaga kerja dan umum,
c. mengelola perkantoran dan segala sesuatu yang berkaitan dengannya. Tanggung Jawab Direktur SDM dan Umum adalah:
Dalam melaksanakan tugasnya, Direktur SDM dan Umum bertanggung jawab ke dalam kepada Direktur Utama dan keluar kepada Dewan
Komisaris dan RUPS. 4. Direktur Keuangan
Wewenang Direktur Keuangan adalah: a. menyusun perencanaan dibidang pekerjaan yang tercantum dalam fungsi
tersebut di atas,
Dina R. Gultom : Pengukuran Kinerja Perusahaan Dengan Balanced Scorecard Studi Kasus Pada PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan, 2010.
b. melaksanakan pengaturan dan pengawasan dari unit usaha dan sarana pendukungnya yang mencakup keuangan secara umum, administrasi dan
penyimpangan barang kebutuhan manusia. Tanggung Jawab Direktur Keuangan adalah:
Dalam melaksanakan tugasnya, Direktur Keuangan bertanggung jawab ke dalam kepada Direktur Utama dan keluar kepada Dewan Komisaris dan
RUPS. 5. Direktur Pemasaran
Wewenang Direktur Pemasaran adalah: a. menyusun perencanaan dibidang pekerjaan yang tercantum dalam fungsi
tersebut diatas, b. melaksanakan pengaturan dan pengawasan dari unit usaha dan sarana
pendukungnya yang mencakup pemasaran hasil produksi primer dan hasil industri serta pengadaan bahan baku dan pelengkap yang diperlukan proses
produksi. Tanggung Jawab Direktur Pemasaran adalah:
Dalam melaksanakan tugasnya, Direktur Pemasaran bertanggung jawab ke dalam kepada Direktur Utama dan keluar kepada RUPS.
6. Bagian Tanaman Berfungsi membantu Direktur melaksanakan fungsi-fungsi manajemen
dalam merencanakan dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan yang menyangkut fisik tanaman dan produksi, baik kebun sendiri inti, kebun
plasma PIR dan daerah pengembangan.
Dina R. Gultom : Pengukuran Kinerja Perusahaan Dengan Balanced Scorecard Studi Kasus Pada PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan, 2010.
7. Bagian Teknik Bertugas membantu Direktur melaksanakan fungsi-fungsi manajemen dalam
merencanakan dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan yang berhubungan dengan mesin-mesininstalasi, dinas sipilbangunan, baik di kebun sendiri
inti, maupun kebun plasma PIR, dan daerah pengembangan. 8. Bagian Pengolahan
Bertugas membantu Direktur melaksanakan fungsi-fungsi manajemen dalam pengolahan produksi dari bahan mentah menjadi hasil jadi, pengawasan
mutu dan persediaan produksi untuk dijual dan pemeliharaan alat- alatinstalasi pengolahan dipimpin oleh seorang kepala bagian.
9. Bagian Pengendalian Mutu dan Lingkungan Membantu Direktur melaksanakan fungsi-fungsi manajemen dalam meneliti
sistem dan prosedur yang tepat, mempertahankan dan meningkatkan sistem mutu hasil produksi dan kinerja lingkungan sehingga tercapainya efisiensi
penggunaan SDA, bahan baku dan bahan pembantu. 10. Bagian Keuangan
Menjalankan kebijaksaan Direktur dalam bidang manajemen keuangan, perpajakan, asuransi, penyusunan rencana anggaran pendapatan dan belanja
perusahaan untuk jangka pendek maupun jangka panjang. 11. Bagian Akuntansi
Menjalankan kebijaksaan Direktur dalam bidang akuntansi, keuangan, produksi, pemasaran dan kelengkapan pendukung.
Dina R. Gultom : Pengukuran Kinerja Perusahaan Dengan Balanced Scorecard Studi Kasus Pada PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan, 2010.
12. Bagian Pengadaan Barang Membantu Direktur melaksanakan fungsi-fungsi manajemen dalam
merencanakan dan mengawasi pelaksanaan barang-barang lokal dan pengadaan impor. Membuat, melaksanakan serta mengevaluasi kebijakan
dan program bidang pengadaan barang dan jasa dalam upaya meminimumkan stock barang-barang di gudang.
13. Bagian Penjualan Membantu Direktur melaksanakan fungsi-fungsi manajemen dalam
merencanakan dan mengawasi pelaksaan pekerjaan yang berhubungan dengan pemasaran komoditi primer, yang meliputi: karet kering, lateks,
kakao, kelapa sawit dan produksi hasil produksi hilir. 14. Bagian Personalia
Membantu Direktur melaksanakan fungsi-fungsi manajemen yang mencakup kegiatan administrasi karyawan, pensiunan karyawan dan
penyelenggaraan pemenuhan sosial dan kesejahteraan serta hubungan antar kerja.
15 Bagian Pembinaan SDM Membantu Direktur melaksanakan fungsi-fungsi manajemen dalam
pengembangan SDM yang mencakup kegiatan pendidikan dan latihan, keselamatan dan kesehatan kerja dan pelayanan kesehatan.
16. Bagian Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi Melaksanakan fungsi-fungsi manajemen dalam merencanakan, mengawasi
penyaluran bantuan dan pembinaan terhadap pengusaha kecil dan koperasi
Dina R. Gultom : Pengukuran Kinerja Perusahaan Dengan Balanced Scorecard Studi Kasus Pada PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan, 2010.
dengan memfokuskan pada penilaian, penyiapan, rencana-rencana pengembangan usaha serta pemantauan yang dibina sesuai dengan kebijakan
pemerintah. Struktur organisasi PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan dapat
terlihat pada lampiran.
B. Analisis Pengukuran Kinerja Perusahaan dengan Balanced Scorecard BSC