Pembahasan Hasil Penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN

Freddy Donal NWT Samosir : Analisis Pengaruh Antara Layout Tata Letak Terhadap Pembelian Impulsif Pada Outlet Indomaret Jamin Ginting Medan, 2009. USU Repository © 2009 52 e = 23.5 a. Koefisien R menunjukkan nilai sebesar 0,875 Hal ini diartikan bahwa hubungan antara layout dan pembelian impulsid tergolong sangat erat,hal ini dilihat dari besar koedisien R sebesar 87,5 pembelian tidak terencana pada Outlet Jamin Ginting Medan disebabkan oleh adanya faktor tata letak Layout Interpretasi Pengujian Koefisien Determinasi R² b. Koefisien R² sebesar 0,765 berarti 76,5 faktor terjadinya pembelian impulsif dapat dijelaskan oleh variabel layout sedangkan sisanya 23,5 sitentukan oleh faktor lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini c. Koefisien Adjusted R² square sebesar 0,762 menjelaskan bahwa sebesar 76,2 dapat mengukur variasi dari nilai yang dipresiksi artinya layout dapat menimbulkan pembelian impulsif sebesar 76,2 d. Koefisien standard error of the estimate disebut juga standar deviasi sebesar 1,17891. Dimana semakin kecil standard deviasi berarti model semakin baik. Output menunjukkan bahwa nilai standard error of the estimate cukup kecil sehingga model yang digunakan cukup baik.

D. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Purba 2008 “Analisis Pengaruh Respon Lingkungan Berbelanja Terhadap Pembelian Tidak Terencana Impulsive Buying Pada Hypermart Sun Plaza Medan. Ada 3 variabel faktor yang diteliti dalam Respon Lingkungan Berbelanja yang mempengaruhi timbulnya pembelian impulsif yaitu : Freddy Donal NWT Samosir : Analisis Pengaruh Antara Layout Tata Letak Terhadap Pembelian Impulsif Pada Outlet Indomaret Jamin Ginting Medan, 2009. USU Repository © 2009 53 1 Pleasure Mengacu pada tingkat dimana seseorang merasakan baik, penuh kegembiraan, perasaan bahagia terhadap situasi disekitarnya. Pleasure diukur dengan penilaian reaksi lisan terhadap lingkungan 2 Arousal Mengacu pada tingkat dimana seseorang merasakan siaga, bergairah dan bersifat aktif terhadap situasi yang ada. Arousal secara lisan ditanggap sebagai laporan responden, seperti pada saat dirangsang, ditentang dan sejenisnya. 3 Dominanance Ditandai dengan laporan responden yang merasa dikendalikan sebagai lawan mengendalikan, mempengaruhi sebagai lawan dipengaruhi dan sejenisnya. a. Konstanta a bernilai -1,931 artinya jika variabel bebas X1, X2, X3 yaitu pleasure, Arousal, dominance tidak ada, maka pembelian tidak terencana akan berada sebesar -1,931. Hasil Pengujian Menggunakan Model Regresi Linear Pada penelitian terdahulu yang dilakukan dengan menggunakan model regresi linear berganda diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: Y = -1,931 + 0,181X 1 + 0,085X 2 + 0,110X 3 + e Dari Persamaan Regresi tersebut dapat disimpulkan bahwa : b. Koefisien regresi Pleasure adalah 0,181 artinya apabila pleasure meningkat, maka pembelian impulsif konsumen akan meningkat sebesar 0,181 Freddy Donal NWT Samosir : Analisis Pengaruh Antara Layout Tata Letak Terhadap Pembelian Impulsif Pada Outlet Indomaret Jamin Ginting Medan, 2009. USU Repository © 2009 54 c. Koefisien untuk variabel arousal yang diperoleh adalah 0,085 yang berarti jika terjadi peningkatan pada variabel ini, maka pembelian impulsif juga akan meningkat sebesar 0,085 d. Koefisien untuk variabel dominance adalah 0,110 artinya apabila dominance meningkat, maka pembelian tidak terencana konsumen akan meningkat sebesar 0,110 Pada penelitian ini dengan menggunakan model regresi linear sederhana diperoleh hasil persamaan regresi :Y = 2.936 + 0.370X + e. Dimana koefisien regresi Layout X sebesar 0,370 artinya bahwa setiap peningkatan pada variabel layout sebesar satu satuan maka akan meningkatkan pembelian impulsif konsumen sebesar 0,370. Hal ini menunjukkan bahwa variabel layout memiliki pengaruh yang lebih besar dibandingkan ketiga variabel yang ada pada penelitian terdahulu yaitu pleasure sebesar 0,181, arousal sebesar 0,085,dan dominance sebesar 0,110. Artinya pembelian impulsif lebih dipengaruhi oleh faktor tata letak dibandingkan variabel pleasure, arousal dan dominance. Berdasarkan hasil penelitian tersebut diatas diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pihak perusahaan ritel untuk menentukan faktor yang perlu diutamakan untuk ditingkatkan dalam usaha menimbulkan pembelian impulsif pada konsumen pengunjung toko ritel,dalam hal ini faktor itu adalah tata letak. Berdasarkan pengujian koefisen determinasi penelitian terdahulu diperoleh hasil sebesar 0,384 artinya : 38,4 variabel terikat pembelian impulsif dipengaruhi oleh variabel bebas yaitu pleasure, arousal dan dominance. Pada penelitian ini diperoleh hasil pengujian koefisen determinasi sebesar 0,765 Uji Koefisien determinasi R² Freddy Donal NWT Samosir : Analisis Pengaruh Antara Layout Tata Letak Terhadap Pembelian Impulsif Pada Outlet Indomaret Jamin Ginting Medan, 2009. USU Repository © 2009 55 artinya : 76,5 variabel terikat pembelian impulsif dipengaruhi oleh variabel bebas yaitu layout tata letak. Berdasarkan data, dapat disimpulkan bahwa Layout atau tata letak memiliki pengaruh yang lebih besar yaitu sebesar 76,5 dibandingkan variabel pleasure, arousal, dan dominance yang hanya sebesar 38,4 . Hal ini dapat menjadi pertimbangan bagi perusahaan ritel agar dapat memilih dan menetukan variabel yang mana yang menjadi prioritas untuk mereka tingkatkan. Perusahaan dapat memilih faktor layout sebagai hal yang utama untuk ditingkatkan karena memiliki pengaruh lebih besar dari faktor yang telah diteliti pada penelitian terdahulu. Freddy Donal NWT Samosir : Analisis Pengaruh Antara Layout Tata Letak Terhadap Pembelian Impulsif Pada Outlet Indomaret Jamin Ginting Medan, 2009. USU Repository © 2009

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Variabel Layout Tata letak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap timbulnya pembelian impulsif pada outlet toko Indomaret Jamin Ginting Medan, hal ini dapat dilihat dari koefisien variabel layout sebesar 0,370 artinya bahwa apabila ada peningkatan sebesar satu satuan pada variabel X ini akan meningkatkan juga timbulnya pembelian impulsif sebesar 37 . 2. Variabel terikat pembelian impulsif dipengaruhi oleh variabel bebas layout tata letak sebesar 76,5 . Sisanya 23,5 dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini yaitu : respon lingkungan, display, promosi,tata cahaya dan sebagainya. Hal ini menggambarkan bahwa pengaruh yang ditimbulkan oleh variabel layout pada Outlet Indomaret Jamin Ginting Medan sangat besar.