Ahmad Jufri Harahap : Kebijakan Tax Planning Untuk Menyes uaikan Pendapatan D an Beban D alam Perhitungan Pajak Penghasilan Pada PT. Sofara Cipta Kirana Medan, 2009.
USU Repository © 2009
19
1. Merupakan perusahaan kecil, menengah, atau yang menjalankan kegiatan
dalam sektor-sektor usaha yang ditetapkan dengan Keputusan Menteri Keuangan ;
2. Sahamnya tidak diperdagangkan di bursa efek di Indonesia.
3. Penghasilan yang Pajaknya Dikenakan Secara Final
Pasal 4 ayat 2 Undang-Undang Pajak Penghasilan memberikan wewenang kepada pemerintah untuk mengatur pajak-pajak tertentu secara khusus diluar yang
diatur pasal 4 ayat 1 yang dikenal dengan istilah PPh final. Final artinya pajak tersebut tidak dapat dikreditkan sebagai kredit pajak pada perhitungan PPh pada
akhir tahun. Penghasilan yang pajaknya dikenakan secara final terdiri dari : a.
Transaksi penjualan efek di bursa efek, penjualan saham pendiri 0,6 x nilai transaksi dan penjualan saham biasa 0,1 x nilai transaksi.
b. Hadiah undian, 20 x jumlah bruto.
c. Bunga deposito dan tabungan serta diskonto Sertifikat Bank Indonesia,
sebesar 20 x nilai penghasilan bruto. d.
Penghasilan hak atas tanah dan bangunan oleh wajib pajak real estate, 2 x nilai penjualan dan 5 x nilai penjualan untuk lainnya.
e. Penghasilan dan sewa atas tanahbangunan, orang pribadi : 10 x nilai
sewa, badan : 6 x nilai sewa. f.
Penghasilan jasa konstruksi sebesar 2 x nilai jasa pelaksana konstruksi, 4 x nilai jasa perencanaan konstruksi dan jasa pengawasan konstruksi.
Penghasilan yang dikecualikan dari objek pajak dan penghasilan yang
Ahmad Jufri Harahap : Kebijakan Tax Planning Untuk Menyes uaikan Pendapatan D an Beban D alam Perhitungan Pajak Penghasilan Pada PT. Sofara Cipta Kirana Medan, 2009.
USU Repository © 2009
20
pajaknya dikenakan final tidak perlu lagi dilaporkan pada SPT Tahunan Pajak Penghasilan Badan.
4. Biaya yang Boleh Dikurangi Dari Penghasilan Bruto
Biaya-biaya yang boleh dikurangkan dalam rangka menghitung penghasilan kena pajak diatur dalam pasal 6 Undang-Undang Pajak
Penghasilan, terdiri dari : a.
Biaya untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan, termasuk biaya pembelian bahan, biaya berkenaan dengan pekerjaan atau jasa termasuk
upah, gaji, honorarium, bonus, gratifikasi, dan tunjangan yang diberikan dalam bentuk uang, bunga, sewa, royalti, biaya perjalanan, biaya pengolahan
limbah, piutang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih, premi asuransi, biaya administrasi, dan pajak kecuali pajak penghasilan.
b. Penyusutan atas pengeluaran untuk memperoleh harta berwujud dan
amortisasi atas pengeluaran untuk memperoleh hak dan atas biaya lain yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1 satu tahun.
c. Iuran kepada dana pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri
Keuangan. d.
Kerugian karena penjualan atau penagihan harta yang dimiliki dan digunakan dalam perusahaan atau yang dimiliki untuk mendapatkan, menagih, dan
memelihara penghasilan. e.
Kerugian dari selisih kurs mata uang asing. f.
Biaya penelitian dan pengembangan perusahaan yang dilakukan di Indonesia. g.
Biaya beasiswa, magang, dan pelatihan.
Ahmad Jufri Harahap : Kebijakan Tax Planning Untuk Menyes uaikan Pendapatan D an Beban D alam Perhitungan Pajak Penghasilan Pada PT. Sofara Cipta Kirana Medan, 2009.
USU Repository © 2009
21
h. Piutang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih, dengan syarat :
1. Telah dibebankan sebagai biaya dalam laporan laba rugi komersial.
2. Telah diserahkan perkara penagihannya kepada Pengadilan Negeri atau
Badan Urusan Piutang dan Lelang Negara BUPLN atau adanya perjanjian tertulis mengenai penghapusan piutangpembebasan hutang
antara kreditur dengan debitur yang bersangkutan. 3.
Telah dipublikasikan dalam penerbitan umum atau khusus. 4.
Wajib pajak harus menyerahkan daftar piutang yang tidak dapat ditagih kepada Direktur Jenderal Pajak.
5. Biaya yang Tidak Boleh Dikurangi Dari Penghasilan Bruto