101 Kitab Al-Mughn
‘an H
amli Al-Isf ri Lil’irq, Juz 3 h.
170 -
ﺮﻋ 3170
Kitab Mujm’a Al-Zaw id Lilhaitsam, Juz 8 halaman 70
-
ﻊﻤﺠﻣ 870
Namun, riwayat yang terdapat dalam Al-Kutub al-Tis’ah
12
yang dimaksud penulis, hanya terdapat dua riwayat hadis yaitu masing-masing terletak dalam
kitab-kitab sebagai berikut : 1. Sunan Ab
Dud, Juz IV, hadis ke-1874, halaman 250 satu riwayat 2. Musnad A
mad bin Hanbal, Juz V, halaman 152 satu riwayat.
Redaksi hadis dari hasil penelusuran tersebut adalah sebagai berikut : a. Hadis Riwayat Abu Daud:
ﺎَﻨَﺛﱠﺪَﺣ ُﺪَﻤْﺣَأ
ُﻦْﺑ ٍﻞَﺒْﻨَﺣ
ﺎَﻨَﺛﱠﺪَﺣ ﻮُﺑَأ
َﺔَﯾِوﺎَﻌُﻣ ﺎَﻨَﺛﱠﺪَﺣ
ُدُواَد ُﻦْﺑ
ﻰِﺑَأ ٍﺪْﻨِھ
ْﻦَﻋ ﻰِﺑَأ
ِبْﺮَﺣ ِﻦْﺑ
ِدَﻮْﺳَﻷا ْﻦَﻋ
ﻰِﺑَأ ﱟرَذ
َلﺎَﻗ ﱠنِإ
َلﻮُﺳَر ِﮫﱠﻠﻟا
ﻰﻠﺻ ﷲا
ﮫﯿﻠﻋ ﻢﻠﺳو
َلﺎَﻗ ﺎَﻨَﻟ
اَذِإ َﺐِﻀَﻏ
ْﻢُﻛُﺪَﺣَأ َﻮُھَو
ٌﻢِﺋﺎَﻗ ْﺲِﻠْﺠَﯿْﻠَﻓ
ْنِﺈَﻓ َﺐَھَذ
ُﮫْﻨَﻋ ُﺐَﻀَﻐْﻟا
ﱠﻻِإَو ْﻊِﺠَﻄْﻀَﯿْﻠَﻓ
13
b. Hadis Riwayat Ahmad bin Hanbal:
ﺎﻨﺛﺪﺣ ﺪﺒﻋ
ﷲا ﻲﻨﺛﺪﺣ
ﻲﺑأ ِﻦْﺑ ِبْﺮَﺣ ﻲِﺑَأ ْﻦَﻋ ، ٍﺪْﻨِھ ﻲِﺑَأ ُﻦْﺑ ُدُواَد ﺎَﻨَﺛﱠﺪَﺣ ، َﺔَﯾِوﺎَﻌُﻣ ﻮُﺑَأ ﺎَﻨَﺛﱠﺪَﺣ
ٌمْﻮَﻗ َءﺎَﺠَﻓ ، ُﮫَﻟ ٍضْﻮَﺣ ﻰَﻠَﻋ ﻲِﻘْﺴَﯾ َنﺎَﻛ : َلﺎَﻗ ، ﱟرَذ ﻲِﺑَأ ْﻦَﻋ ، ِدَﻮْﺳَﻷا ﻲِﺑَأ ْﻦَﻋ ، ِدَﻮْﺳَﻷا ﻲِﺑَأ ْﻢُﻜﱡﯾَأ : َلﺎَﻘَﻓ
ُﻞُﺟﱠﺮﻟا َءﺎَﺠَﻓ ، ﺎَﻧَأ : ٌﻞُﺟَر َلﺎَﻘَﻓ ؟ ِﮫِﺳْأَر ْﻦِﻣ ٍتاَﺮَﻌَﺷ ُﺐِﺴَﺘْﺤَﯾَو ﱟرَذ ﻲِﺑَأ ﻰَﻠَﻋ ُدِرﻮُﯾ ﺎَﺑَأ ﺎَﯾ : ُﮫَﻟ َﻞﯿِﻘَﻓ ، َﻊَﺠَﻄْﺿا ﱠﻢُﺛ ، َﺲَﻠَﺠَﻓ ﺎًﻤِﺋﺎَﻗ ﱟرَذ ﻮُﺑَأ َنﺎَﻛَو ، ُﮫﱠﻗَﺪَﻓ َضْﻮَﺤْﻟا ِﮫْﯿَﻠَﻋ َدَرْوَﺄَﻓ
، ﱟرَذ
12
Shah h al-Bukhri, Shahh Muslim, Sunan Ab Dud, Sunan al-Nas’i, Sunan
Tirmiz , Sunan Ibni Mjah, Sunan al-Drimi, Muatha Mlik, Musnad Amad bin Hanbal
13
Ab Dud Sulaimn ibn Asy’asy Al-Sijistani, Sunan Ab Dud T.tp.: Dar Al-Fikr,
t.t., Juz 4, h. 250
َﺖْﺴَﻠَﺟ َﻢِﻟ اَذِإ : ﺎَﻨَﻟ َلﺎَﻗ َﻢﱠﻠَﺳَو ِﮫْﯿَﻠَﻋ ُﮫﱠﻠﻟا ﻰﱠﻠَﺻ ِﷲا َلﻮُﺳَر ﱠنِإ : َلﺎَﻘَﻓ : َلﺎَﻗ ؟ َﺖْﻌَﺠَﻄْﺿا ﱠﻢُﺛ ،
.ْﻊِﺠَﻄْﻀَﯿْﻠَﻓ ﱠﻻِإَو ُﺐَﻀَﻐْﻟا ُﮫْﻨَﻋ َﺐَھَذ ْنِﺈَﻓ ، ْﺲِﻠْﺠَﯿْﻠَﻓ ٌﻢِﺋﺎَﻗ َﻮُھَو ْﻢُﻛُﺪَﺣَأ َﺐِﻀَﻏ
14
Dalam kegiatan takhrij dengan dua metode ini menghasilkan redaksi hadis seperti yang tertulis di atas, yaitu hadis yang diriwayatkan oleh Abu Daud Hadis
ke-4781 dan Hadis yang diriwayatkan oleh Ahmad bin Hanbal yang akan dibahas berikut ini.
Selanjutnya hadis yang menjadi objek penelitian penulis adalah hadis yang diriwayatkan oleh Ahmad bin Hanbal. Sebab meski ia sangat teguh memegang
hadis, tidak jarang terbukti ia memakai hadis-hadis a’f selama kedaifannya
tidak disebabkan kebohongan perawinya, pada hal-hal yang menyangkut keutamaan amal, atau yang tidak menyangkut hukum.
15
Adapun redaksi hadis tersebut berikut ini:
ﺎﻨﺛﺪﺣ ﺪﺒﻋ
ﷲا ﻲﻨﺛﺪﺣ
ﻲﺑأ ِﻦْﺑ ِبْﺮَﺣ ﻲِﺑَأ ْﻦَﻋ ، ٍﺪْﻨِھ ﻲِﺑَأ ُﻦْﺑ ُدُواَد ﺎَﻨَﺛﱠﺪَﺣ ، َﺔَﯾِوﺎَﻌُﻣ ﻮُﺑَأ ﺎَﻨَﺛﱠﺪَﺣ
ﻲِﺑَأ ْﻦَﻋ ، ِدَﻮْﺳَﻷا ﻲِﺑَأ ْﻦَﻋ ، ِدَﻮْﺳَﻷا ﻲِﺑَأ ٌمْﻮَﻗ َءﺎَﺠَﻓ ، ُﮫَﻟ ٍضْﻮَﺣ ﻰَﻠَﻋ ﻲِﻘْﺴَﯾ َنﺎَﻛ : َلﺎَﻗ ، ﱟرَذ
ُﺟﱠﺮﻟا َءﺎَﺠَﻓ ، ﺎَﻧَأ : ٌﻞُﺟَر َلﺎَﻘَﻓ ؟ ِﮫِﺳْأَر ْﻦِﻣ ٍتاَﺮَﻌَﺷ ُﺐِﺴَﺘْﺤَﯾَو ﱟرَذ ﻲِﺑَأ ﻰَﻠَﻋ ُدِرﻮُﯾ ْﻢُﻜﱡﯾَأ : َلﺎَﻘَﻓ ُﻞ
َﻗ ﱟرَذ ﻮُﺑَأ َنﺎَﻛَو ، ُﮫﱠﻗَﺪَﻓ َضْﻮَﺤْﻟا ِﮫْﯿَﻠَﻋ َدَرْوَﺄَﻓ ، ﱟرَذ ﺎَﺑَأ ﺎَﯾ : ُﮫَﻟ َﻞﯿِﻘَﻓ ، َﻊَﺠَﻄْﺿا ﱠﻢُﺛ ، َﺲَﻠَﺠَﻓ ﺎًﻤِﺋﺎ
َذِإ : ﺎَﻨَﻟ َلﺎَﻗ َﻢﱠﻠَﺳَو ِﮫْﯿَﻠَﻋ ُﮫﱠﻠﻟا ﻰﱠﻠَﺻ ِﷲا َلﻮُﺳَر ﱠنِإ : َلﺎَﻘَﻓ : َلﺎَﻗ ؟ َﺖْﻌَﺠَﻄْﺿا ﱠﻢُﺛ ، َﺖْﺴَﻠَﺟ َﻢِﻟ ا
َھَذ ْنِﺈَﻓ ، ْﺲِﻠْﺠَﯿْﻠَﻓ ٌﻢِﺋﺎَﻗ َﻮُھَو ْﻢُﻛُﺪَﺣَأ َﺐِﻀَﻏ .ْﻊِﺠَﻄْﻀَﯿْﻠَﻓ ﱠﻻِإَو ُﺐَﻀَﻐْﻟا ُﮫْﻨَﻋ َﺐ
Artinya : “Menceritakan padaku ‘Abdullah, menceritakan padaku ayahku, menceritakan padaku Abu Mu’awiyah, menceritakan padaku Daud bin Abi
Hind dari Abu Harb bin Abu Aswad dari Abu Aswad dari Abu Dzar. Berkata Abu Aswad, waktu itu Abu Dzar sedang berjalan ke kolamnya,
kemudian datang sekelompok orang : siapa di antara kalian yang inginkan
14
A mad bin Hanbal, Musnad Al-Imm Amad bin Hanbal Beirut: Dar Al-Fikr, t.t.,
Jilid 5, h. 152
15
Tim Penulis IAIN Syarif Hidayatullah, Ensiklopedi Islam Indonesia Jakarta: Jambatan, 1992, h. 81
Abu Dzar dan menghitung-hitung rambut kepalanya, seorang laki-laki : aku, kemudian laki-laki itu menuju kolam dan mengetuk kolam, pada waktu itu
Abu Dzar berdiri maka ia duduk lalu ia berbaring, maka laki-laki itu menghampirinya dan berkata : hai Abu Dzar mengapa tadi kamu duduk dan
kemudian berbaring ? maka Abu Dzar berkata : Sesungguhnya Rasulullah Saw bersabda kepada kami, jika di antara kalian marah dan dalam keadaan
berdiri maka duduklah jika itu bisa menhilangkan marah, jika tidak maka berbaringlah.”
B. Kegiatan I’tibar