Kerangka Pemikiran Analisis stabilitas emas sebagai alternatif pembayaran premi: peluang dan tantangan bagi asuransi syariah

14 selalu bergerak meningkat, hal ini disebabkan karena mata uang yang menjadi satuan hitung atas emas berkurang nilai tukarnya. Maka pantaslah, jika emas tidak sekedar dijadikan komoditi dalam bentuk perhiasan, namun juga digunakan sebagai instrumen moneter dalam melakukan transaksi ekonomi sebagai mata uang Dinar, dalam hal ini sebagai premi asuransi syari’ah. Dengan dijadikannya Dinar sebagai alat pembayaran premi asuransi syari’ah, nilai manfaat asuransi akan terjaga dari laju inflasi dan gejolak ekonomi. Hal ini disebabkan Dinar yang berbahan dasar emas memiliki nilai instrinsik didalamnya, hal yang tidak terdapat pada mata uang fiat, yang mengandalkan kepercayaan masyarakatnya karena telah diundang-undangkan oleh pemerintah.

G. Kerangka Pemikiran

Ada banyak risiko finansial yang pasti akan dialami oleh manusia sebagai bagian dari ujian dari Allah SWT kepada makhluk-Nya. Misalnya, setiap orang akan mengalami masa yang tidak produktif masa pensiun. Karena itu, perlu menyiapkan diri untuk menghadapi risiko finansial tersebut, dengan cara membeli produk dana pensiun pada asuransi. Demikian juga dengan risiko meninggal dunia, resiko mengalami cacat, resiko kesehatan dan pada asuransi kerugian misalnya mengantisipasi terjadinya risiko kebakaran, kecelakaan kendaraan, kecelakaan akibat bencana alam, dan lain sebagainya. 15 Asuransi berfungsi sebagai pertanggungan baik untuk perorangan, masyarakat maupun perusahaan bertujuan untuk memperkecil kerugian loss yang terjadi akibat resiko. Asuransi ialah a social device for eliminate or reducing the cost to society of certain types of risk. 3 Sekilas kita melihat praktek oprasional asuransi saat ini masih memberikan pertanggungan yang menjanjikan pada masyarakat, namun jika dikaji lebih dalam pembelian produk asuransi sangatlah sia-sia, tidak memberikan pertanggungan yang bernilai ekonomis mampu menutupi resiko finansial yang terjadi. Sementara jika saja masyarakat mengalihkan dana tersebut dengan menginvestasikan pada instrumen emas, dipastikan pengembangan dana tersebut akan lebih bernilai ekonomis. Dengan kondisi di atas, upaya untuk menciptakan pertanggungan yang adil dan dapat dipercaya adalah gagasan utama dalam penulisan skripsi ini. Hal tersebut diawali dengan mengukur tingkat stabilitas nilai tukar emas Dinar terhadap minyak mentah dunia pada waktu priode sesudah Bretton Wood System September 1971 sd Desember 2009 dan dibandingkan dengan tingkat stabilitas nilai tukar Dolar AS terhadap minyak mentah dunia pada periode yang sama, kemudian hasilnya akan dijadikan bahan remomendasi alat pembayaran premi asuransi syari’ah. 3 . Salim, Abbas, Asuransi Manajemen Resiko Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2005, hlm. 12. 16 Penetapan waktu dalam mengukuran tingkat stabilitas harga emas terhadap minyak dunia pada periode sesudah Bretton Wood System didasari karena sejak saat itulah secara defacto dan deyure sistem moneter dunia menggunakan mata uang kertas fiat yang nilai tukarnya merujuk pada nilai tukar mata uang besar yakni Dolar Amerika Serikat. Hal ini dikarenakan peredaran uang tidak di-back up oleh emas, sehingga uang bebas beredar dalam jumlah berapapun. Kondisi seperti ini tidak terjadi pada periode sebelum atau saat berlakunya Bretton Wood System. Selanjutnya, penelitian ini akan menyajikan beberapa peluang dan tantangan dalam pengaplikasian Dinar sebagai premi asuransi, berikut juga hal-hal yang memperngaruhi nilai tukar Dinar. 17 Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran Harga minyak dalam Dolar sesudah Bretton Wood System Harga minyak dalam Dinar sesudah Bretton Wood System Uji volalitas Uji volalitas Tidak Tidak Ya Ya Pembayaran Premi Asuransi Jangka Panjang Gunakan Uang Fiat Rupiah Dolar AS Meningkatkan Resiko Kerugian Finansial Bunga Riba Dilarang Gunakan Dinar sebagai Alternatif Premi Tantangan dan Peluang sebagai Premi Asuransi Faktor-faktor yang memperngaruhi nilai tukar Dinar Tidak Ya 18

H. Hipotesis