Sistem Kekerabatan Analisis Nilai-Nilai Sosiologi Cerita Aek Sipaulak Hosa

Pada suatu hari pergilah silahisabungan Bersama Pinggan Matio boru padangbatanghari kekampung mertuanya di Balla. Sewaktu mendaki bukit silalahi,isterinya yang sudah hamil tua mulai merasa dahaga. Rasa penat mulai terasa, sehingga mereka beristirahat dilereng bukit yang terjal. Rasa haus pinggan Matio mulai mendesak dan karena capeknya ia bersenandung dengan sedih : katanya. “sudah lelah aku membawa kandungan, rasa haus tak ada mengobati. Nampak dekat air danau tetapi tak terjangkau, apakah aku sampai dikampung orang tuaku”.

4.2 Analisis Nilai-Nilai Sosiologi Cerita Aek Sipaulak Hosa

Berdasarkan tinjauan dari unsur-unsur intrinsik di atas, dapatlah dianalisis nilai-nilai sosiologis cerita Aek Sipaulak Hosadengan menggunakan pendekatan sosiologis tanpa menghilangkan konteks sastra karena tidak terlepas dari unsur-unsur karya sastra tersebut. Karya sastra ini lebih menekankan pada pembahasan nilai-nilai sosiologis maka objek bahasannya adalah interaksi dari pada tokoh-tokoh dalam cerita tersebut sehingga menghasilkan nilai-nilai sosiologis yang terdapat dalam karya sastra itu sendiri.

4.2.1 Sistem Kekerabatan

Dalam cerita Aek Sipaulak Hosa, sistem kekerabatan sangat lah terlihat jelas antara keakraban Raja Parultep terhadap Raja Silahisabungan dimana pemberian dariRaja Parultep sangat dihargai Raja Silahisabungan. Hal ini dilihat dalam contoh berikut: Dungi ninna Silahisabungan ma : Horas ma tulang, ai Inongku pe boru Pasaribu do, ninna jala huhut mandok Raja Parultep asa nangkok tu sopo-sopo na i alana ari nunga naeng holom. Ditogihhon Silahisabungan ma Raja Parultep marborngin di sopo i. Las ma rohani ibana manjalo hata ni Silahisabungan i asa boi marnonang halaki parsabornginan. Universitas Sumatera utara Sidung mangan marrnonang ma halaki sahat tu bagas borngin. Tingki marnonang halaki disungkun Raja Parultep ma idia dongan Saripe ni Silahisabungan. Di alusi ibana ma na so adong dope Parsondukbolonna. Doli-doli na matoras do ibana na so hea dope marbagas. Umbege hata dohot denggan ni Silahisabungan manghatai, ninna Raja parultep ma tu Silahisabungan: “adong 7 boruku. Nunga sude magodang, molo olo do hogabe hela ku marsogot hita tu Balla. Pillit masada boruku gabe dongan Saripemu. alai tung na so tupamarimbang saleleng ngolum. Tung mansa las rohani Silahisabungan jala huut ninna”ai naboa tung barani ahu tu balla anggo dang marhite adat. Ai au pe sahalak hu sambing do mangolu.hupangido, unang ma maol holong ni roha ni tulang mamboan paribanki tu son, asa disonma hupillit. Di jakkon Raja Parultep ma pangidoan ni na naeng hela na i. Jala huhut maniti sada ari na laho pardomuan huhut parsauton ni halak i. Terjemahan : Kemudian Silahisabungan berkata :”horas la paman, Ibu yang melahirkan aku adalah boru pasaribu” katanya sambil mempersilahkan raja parultep naik kegubuk karena hari sudah mulai gelap,silahisabungan mengajak raja parultep bermalam digubuk itu. Ajakan Silahisabungan diterimanya dengan senang hati agar mereka dapat bercakap- cakap sepanjang malam. Setelah makan mereka asik bercakap-ckap sampai larut malam. Dalam percakapan mereka Raja Parultep menanya dimana istri dan keluarga Silahisabungan. Dijawabnya bahwa istrinya belum ada. Dia masih perjaka belum pernah berumah tangga. Mendengar tutur kata dan sopan santun dari Silahisabungan, Raja ingin bermenentukan Silahisabungan lalu berkata : “ ada putriku 7 orang, Semuanya sudah anak gadis kalau kau berkenan menjadi menantuku besok kita pergi ke Balla. Pilih salah satu putriku menjadi istrimu. Dengan syarat tidak boleh dimadu sepanjang hidupmu “Silahisabungan menyambut dengan senang hati, lalu berkata “ mana mungkin saya berani ke Balla. Universitas Sumatera utara Kalau tidak memenuhi adat istiadat. Sedang hidupku hanya sebatang kara. Kumohon , janganlah alang kepalang, kasih sayang pamanlah membawa paribanku itu kemari, supaya disini saya pilih “. Nilai inti kekerabatan masyarakat Batak utamanya terwujud dalam pelaksanaan adat Dalihan Na Tolu Hula-hula, dongantubu, boru. Hubungan kekerabatan dalam hal ini terlihat pada tutur sapa baik karena pertautan darah, solidaritas marga, martandang dan segala yang berkaitan dengan hubungan kekerabatan karena perkawinan. Dalam cerita Aek Sipaulak Hosa, terdapat tokoh-tokoh seperti ayah, ibu, anak dan saudara-saudara yang mencakup hubungan kekerabatan. Nilai kekerabatan dalam serita “Aek Sipaulak Hosa” terdiri dari lima persitiwa tuturan. Pertama, solidaritas tolong menolongyang dilakukan oleh Raja Silahisabungan kepada istrinya Kedua, Raja Silahisabungan menghormatiRaja Parultep,yang menjadi mertuanya. Ketiga, ketika Raja Parultep dan Istrinya memberikan berkat kepada Silahisabungan. Keempat, pada saat Raja Silahisabungan menyetujui untuk ikut menemani istrinya ke Balla. Kelima, Raja Silahisabungan membuat Aek Sipaulak Hosa.

4.2.2 Tanggung Jawab