Maka dapat dikatakan bahwa profesi pustakawan adalah suatu profesi yang menunjukkan tugas, bertnggung jawab, memiliki wewenang dan hak pustakawan didasarkan
pada keahlian dan keterampilan dalam melaksanakan kegiatan perpustakaan, dokumentasi dan informasi yang bersifat mandiri. Keahlian dan keterampilan di bidang perpustakaan atau
kompetensi memadai yang dipersyaratkan di bidang perpustakaan menandakan profesi pustakawan menempati posisi dalam katagori profesi yang profesional.
Menurut Stress 1991;180 aspek profesionalitas pustakawan tidak berebeda dengan profesi lainnya dengan tolak ukur sebagai berikut:
1. Keterampilan kemampuan dan pengetahuan. Keterampilan mengacu pada kualitas
penampilan dalam pelaksaan aktivitas kerja. Kemampuan menunjukkan ketajaman berpikir dalam mengemas dan menyelesaikan pekerjaan yang tepat. Pengetahuan
berkaitan dengan wawasan di bidang perpustakaan serta bidang lainnya sebagai landasan terciptanya daya kreasi, gagasan atau prinsip-prinsp yang diperlukan.
2. Kedewasaan psikologis, behubungan dengan kesiapan mental pustakawan dalam
menghadapi tugas serta tanggung jawab atas hasil serta konsekuensi pekerjaannya, selalu bersikap terbuka dalam menerima masukan atau kritik yang konstruktif.
Berdasarkan pendapat diatas bahwa kode etik dijadikan standart aktvitas anggota profesi, kode etik tersebut sekaligus sebagai pedoman guidelines. Dalam kaitannya dengan
profesi, bahwa kode etik merupakan tata cara atau aturan yang menjadi standart kegiatan anggota suatu profesi. Suatu kode etik menggambarkan nilai-nilai professional suatu profesi
yang diterjemahkan kedalam standart perilaku anggotanya. Nilai professional paling utama adalah keinginan untuk memberikan pengabdian kepada masyarakat.
2.3.1. Etika Profesi
Etika berasal dari bahasa Yunani kuno yaitu “Ethikos” yang berarti timbul dari
kebiasaan adalah cabang utama dari filsafat yang mempelajasri yang menjanilai atau kualitas yang menjadi studi standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan
konseo seperti benar, salah, baik, buruk dan tanggung jawab.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Soegarda Poerbakawatja berpendapat bahwa etika merupakan filsafat nilai yang meliputi pengetahuan tentang nilai-nilai, ilmu yang mempelajari soal kebaikan dan
keburukan yang ada di dalam hidup manusia, terutama mengenai gerik-gerik pikiran serta rasa yang merupakan pertimbangan dari perasaan hingga mengenai tujuan dari bentuk
perbuatan. Salam 1997;1 juga membuat pengertian tentang etika adalah: sebuah refleksi kritis
dan rasional mengenai nilai dan norma moral yang menentukan dan terwujud dalam sikap dan pola perilaku hidup manusia, baik secara pribadi maupun sebagai kelompok”
Menurut Simorangkir 2003 ; 3 etika pada umumnya diartikan sebagai Suatu usaha yang sistematis dengan menggunakan rasio untuk menafsirkan
pengalaman moral individual dan sosial sehingga dapat menetapkan aturan untuk mengendalikan perilaku manusia serta nilai-nilai yang berbobot untuk dapat dijadikan
sasaran dalam hidup. Dari beberapa pendapat diatas dapat diketahui bahwa etika adalah ilmu yang
mengajarkan tentang baik dan buruk dalam mengendalikan pola perilaku hidup manusia baik secara pribadi maupun sebagai kelompok.
2.3.2. Prinsip-prinsip Etika Profesi
Seorang profesional dalam melakukan tugas dan kewajibannya selalu berhubungan erat dengan kode etik profesi yang dijadikan sebagai standar moral, tolak ukur, atau pedoman
dalam melaksanakan pekerjaan, kode etik berkaitan dengan prinsip etika tertentu yang berlaku untuk suatu profesi, prinsip-prinsip etika profesi yang dikemukakan oleh Salam
1997;142 yaitu: 1. Tanggung Jawab
Setiap orang yang mempunyai profesi tertentu diharapkan selalu bersikap bertanggung jawab dalam dua arah yaitu terhadap pelaksanaan pekerjaan dan
terhadap hasilnya, dan terhadap dampak dari profesi itu untuk kehidupan orang lain atau masyarakat pada umumnya.
Universitas Sumatera Utara
2. Keadilan Prinsip ini menuntut para profesional untuk memberikan kepada siapa saja apa
yang menjadi haknya. Dalam rangka pelaksanaan sebuah profesi, tuntutan itu berarti di dalam menjalankan profesinya setiap orang profesional tidak boleh
melanggar hak orang lain, atau pihak lain, lembaga atau negara sebaliknya, kaum profesional perlu menghargai hak pihak-pihak lain itu, sebagaimana ia sendiri
mengharapkan agar pihak lain menghargai haknya serta hak kelompok atau perusahaan yang diwakilinya. Karena itu, jika dia tahu bahwa pelaksanaan
profesinya akan melanggar hak orang atau pihak lain, maka ia harus menghentikan tindakan itu.
3. Otonomi Prinsip ini menuntut agar setiap kaum profesional memiliki dan diberi kebebasan
dalam menjalankan profesinya, otonomi menuntut agar organisasi profesi secara keseluruhan bebas dari campur tangan yang berlebihan dari pihak pemerintah atau
pihak-pihak lain.
Pendapat lain prinsip-prinsip etika profesi, menurut Ernawan 2007:126 adalah: 1.
Sikap Baik Merupakan prinsip dasar etika. Prinsip etika baik mendasari semua norma moral.
Hendaknya kita bernada positif dengan berbuat baik dengan memulai dengan kegiatan-kegiatan yang merupakan awal kesejahteraan terutama pada masyarakat.
2. Tanggung Jawab
Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pekerjaan berdasarkan standar profesi agar hasil yang dicapai efektif dan efisien serta dampaknya terhadap kehidupan orang lain.
3. Kejujuran
Kejujuran merupakan suatu jaminan dan dasar kepercayaan masyarakat terhadap para profesional.
4. Keadilan Adil pada hakikatnya kita memberikan kepada siapa saja apa yang menjadi haknya.
Prinsip ini mengungkapkan kewajiban untuk memberikan perlakuan yang sama terhadap semua orang yang berada dalam situasi yang sama dan untuk menghormati
hak semua pihak yang bersangkutan, serta menghargai martabat dan milik orang lain.
Universitas Sumatera Utara
5. Hormat Pada Diri Sendiri Manusia pada dasarnya wajib untuk selalu memperlakukan diri sebagai sesuatu yang
bernilai pada dirinya sendiri. Prinsip ini mempunyai dua arah, yaitu kita tidak membiarkan diri diperas, diperalat, atau diperbudak dan jangan sampai kita
membiarkan diri kita tidak memanfaatkan potensi yang ada karena berarti kita telah menyia-nyiakan bakat dan kemampuan yang telah dianugerahka kepada kita.
6. Kesetiaan Setia pada tujuan dan nilai-nilai luhur profesinya.
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa prinsip-prinsip dari etika profesi yaitu tanggung jawab, keadilan, kesetiaan dan otonomi.
2.4 Kode Etik