commit to user
6
BAB II KAJIAN TEORI
A. KAJIAN TEORI
1. Konsep Dasar Penyuluhan
a. Pengertian penyuluhan
Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan cara menyebarkan pesan, sehingga masyarakat tidak saja sadar,
tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya dengan kesehatan. Penyuluhan kesehatan adalah
gabungan berbagai kegiatan dan kesempatan yang berlandaskan prinsip- prinsip belajar untuk mencapai suatu keadaan, dimana individu, keluarga,
kelompok atau masyarakat secara keseluruhan ingin hidup sehat, atau bagaimana caranya dan melakukan apa yang bisa dilakukan, secara
perseorangan maupun secara kelompok dan meminta pertolongan Nasrul effendy dalam Eli dan Neil, 2008 .
Menurut Azrul Anwar, penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan cara menyebarkan pesan ,menanamkan
keyakinan sehingga masyarakat tidak saja sadar ,tahu dan mengerti ,tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada hubungan nya
dengan kesehatan. Pendidikan kesehatan adalah suatu proses perubahan pada diri
seseorang yang dihubungkan dengan pencapaian tujuan kesehatan individu, dan masyarakat. Pendidikan kesehatan tidak dapat diberikan
kepada seseorang oleh orang lain, bukan seperangkat prosedur yang harus dilaksanakan atau suatu prdoduk yang harus dicapai, tetapi sesungguhnya
suatu proses perkembangan yang berubah secara dinamis, yang di dalamnya seseorang menerima atau menolak informasi, sikap maupun
praktek baru, yang berhubungan dengan tujuan hidup sehat Suliha, 2002
commit to user 7
b. Tujuan pendidikan kesehatan adalah Nasrul Effendy dalam Eli dan Neil,
2008: 1
Tercapainya perubahan perilaku individu, keluarga dan masyarakat dalam membina dan memelihara perilaku hidup sehat dan
lingkungan sehat, serta berperan aktif dalam upaya mewujudkan derajat yang optimal.
2 Terbentuknya perilaku sehat pada individu, keluarga kelompok dan
masyarakat sesuai dengan konsep hidup sehat baik fisik, mental dan sosial sehingga dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian.
3 Menurut WHO tujuan penyuluhan kesehatan adalah untuk mengubah
perilaku perseorangan dan atau masyarakat dalam bidang kesehatan. c.
Faktor-faktor yang diperhatikan terhadap sasaran dalam keberhasilan penyuluhan kesehatan adalah:
1 Tingkat pendidikan
Pendidikan dapat mempengaruhi cara pandang seseorang terhadap informasi baru yang diterimanya. Maka dapat dikatakan
bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan, semakin mudah seseorang menerima informasi yang didapatnya.
2 Tingkat sosial ekonomi
Semakin tinggi tingkat sosial ekonomi seseorang, semakin mudah pula dalam menerima informasi baru.
3 Adat istiadat
Pengaruh adat istiadat dalam menerima informasi baru merupakan hal yang tidak dapat diabaikan, karena masyarakat kita
masih sangat menghargai dan menganggap sesuatu yang tidak boleh diabaikan.
4 Kepercayaan masyarakat
Masyarakat lebih
memperhatikan informasi
yang disampaikan oleh orang-orang yang sudah mereka kenal, karena
sudah timbul kepercayaan masyarakat dengan penyampai informasi. 5
Ketersediaan waktu di masyarakat
commit to user 8
Waktu penyampaian informasi harus memperhatikan tingkat aktivitas masyarakat untuk menjamin tingkat kehadiran masyarakat
dalam penyuluhan. d.
Metode Penyuluhan Menurut
Notoatmodjo 2003:105,
metode yang
dapat dipergunakan dalam memberikan penyuluhan kesehatan adalah:
1 Metode ceramah
Merupakan suatu cara dalam menerangkan dan menjelaskan suatu ide, pengertian atau pesan secara lisan kepada sekelompok
sasaran, sehingga memperoleh informasi tentang kesehatan. 2
Metode diskusi kelompok. Merupakan pembicaraan yang direncanakan dan telah
dipersiapkan. tentang suatu topik pembicaraan diantara 5-20 peserta sasaran dengan seorang pemimpin diskusi yang telah ditunjuk.
3 Metode curah pendapat.
Merupakan suatu bentuk pemecahan masalah di mana setiap anggota mengusulkan semua kemungkinan pemecahan masalah yang
terpikirkan oleh masing-masing peserta, dan evaluasi atas pendapat- pendapat tadi dilakukan kemudian.
4 Metode panel.
Merupakan pembicaraan yang telah direncanakan di depan pengunjung atau peserta tentang sebuah topik, diperlukan 3 orang atau
lebih panelis dengan seorang pemimpin. 5
Metode bermain peran. Merupakan memerankan sebuah situasi dalam kehidupan
manusia dengan tanpa diadakan latihan, dilakukan oleh dua orang atau lebih untuk dipakai sebagai bahan pemikiran oleh kelompok.
6 Metode demonstrasi.
Merupakan suatu cara untuk menunjukkan pengertian, ide dan prosedur tentang sesuatu hal yang telah dipersiapkan dengan teliti
untuk memperlihatkan bagaimana cara melaksanakan suatu tindakan,
commit to user 9
adegan dengan menggunakan alat peraga. Metode ini digunakan terhadap kelompok yang tidak terlalu besar jumlahnya.
7 Metode simposium.
Merupakan serangkaian ceramah yang diberikan oleh 2 sampai 5 orang dengan topik yang berlebihan tetapi saling berhubungan erat.
8 Metode seminar.
Merupakan suatu cara di mana sekelompok orang berkumpul untuk membahas suatu masalah di bawah bimbingan seorang ahli
yang menguasai bidangnya.
e. Faktor-faktor yang mempengaruhi pendidikan kesehatan :
1 Masukan sendiri juga metode materi atau pesan nya
2 Pendidik atau petugas yang melakukannya
3 Alat-alat bantu atau alat peraga pendidikan Notoadmodjo,2003:103
f. Tujuan pendidikan kesehatan :
1 Mengubah pengetahuanpengertian ,pendapat dan konsep –konsep
2 Mengubah sikap dan persepsi
3 Menanamkan tingkah laku atau kebisaan yng baru Notoadmodjo,
2003:113 Di bawah ini akan diuraikan beberapa metode pendidikan
individual, kelompok dan massa: a
Metode pendidikan Individual Perorangan Metode pendidikan yang bersifat individual digunakan untuk
membina perilaku baru ,atau seseorang yang mulai tertarik kepda sesuatu perubahan perilaku atau inovasi, hal ini disebapkan
karena setiap orang mempunyai masalah atau alasan yang berbeda- beda sehubungan dengan penerimaa atau perilaku baru.
Bentuk dari pendekatan ini ,antara lain : 1
Bimbingan dan penyuluhan
guidance and counseling
Dengan cara ini kontak antara klien dengn petugas kesehatan lebih intensif setiap masalah yang dihadapi oleh
commit to user 10
klien dapat
dikorek dan
dibantu penyelesaianya
Notoadmojo,2003:104 2
Interview wawancara Cara ini merupakan bagian dari bimbingan dan
penyuluhan. Wawancara antara petugas kesehatan dengan klien untuk mengali informasi mengapa ia tidak mau atau
belum menerima perubahaan.ia tertarik atau belum menerima prubahan untuk megtahui pakah perilaku yang sudah atau yang
akan diabdosi itu mempunyai dasar pengrtian dan kesadaran yang kuat. Apabila belum maka perlu penyuluhan yang lebih
mendalam lagi Notoadmodjo;2003:104 b
Metode Pendidikan Kelompok Dalam memilih metode pendidikan kelompok harus
mengingat besanya kelompok sasaran serta tingkat pendidikan formal pada sasaran.Unuk keompok yang besar, metodenya akan
lain dengan kelompok kecil .Efektivitas suatu metode akan tergatung pula pada besarnya sasaran pendidikan.
1 Kelompok Besar
Yang dimaksud kelompok besar apabila peserta penyuluhan lebih dari 15 orang. Metode yang baik untuk
kelompok besar antara lain : a
Ceramah: Metode
ini baik
untuk sasaran
yang berpendidikan tinggi maupun rendah
Hal-hal yang perlu di perhatikan dalam menggunakan metode ceramah :
i Persiapan
Ceramah yang berhasil apabila penceramah menguasai materi yang akan diceramahkan .Untuk itu
penceramah harus mempersiapkaan diri dengan:
commit to user 11
i Mempelajari materi dengan sistematik yang baik
,lebih baik lagi kalau disusun dalam diagram atau skema.
ii Menyiapkan alat-alat bantu pengajaran.
ii Pelaksana
Kunci dari keberhasilan pelaksanaan ceramah adalah apabila penceramah dapat menguasai sasaran
ceramah untuk dapat menguasai sasaran penceramah dapat melakukan hal-hal sebagai berikut :
i Sikap dan penampilan yang meyakinkan, tidak boleh
ragu-ragu dan gelisah. ii
Suara hendaknya cukup keras dan jelas. iii
Pandangan harus tertuju keseluruh peserta ceramah. Notoadmodjo, 2003:105.
b Seminar
Metode ini hanya cook unuk sasaran kelompok besar dengan pendidikan menengah ke atas.Seminar adalah suatu
penyajian dari satu satu ahli atau beberapa ahli tentang suatu topik yang di anggap penting dan biasanya di anggap
hangat di masyarakatNotoadmodjo,2003:106 2
Kelompok Kecil Apabila pesrta kegiatan kurang dari 15 orang biasanya
disebut kelompok kecil.Metode metode yang cocok untuk kelompok kecil,antara lain:
a Diskusi kelompok
Dalam diskusi kelompok semua anggota bebas berpartisipasi dalam diskusi,maka formasi duduk para
peserta diatur sedemikian rupa sehingga dapat berhadap- hadapan atau saling memandang satu sama lain.Untuk
memulai diskusi,harus memberi pancingan berupa
commit to user 12
pertanyaan atau kasus sehubungan dengn topic yang di bahasa.
b Curah pendapat
Brain Storming
Metode ini merupakan modifikasi metode diskusi kelompok.Prinsipnya sama metode diskusi kelompok
memancing dengan satu masalah kemudian tiap peserta memberikan
jawaban-jawaban atau
tanggapancara pendapat. Tanggapan atau Jawaban-jawaban tersebut
ditampung dan di tulis dalam flipchart atau papan tulis.Sebelum
semua peserta
mencurahkan pendapatnya,tidak boleh diberi komentar oleh siapapun.
c Bola Salju
Snow Balling
Kelompok dibagi dalam pasangan-pasangan 1 pasang 2 orang. Kemudian dilontarkan suatu pertanyaan
atau masalah,setelah ebih kurang 5 menit tiap 2 pasang bergabung menjadi satu.Mereka tetep mendiskusikan
masalah terebut dan mencari kesimpulan.Kemdian tiap dua pasang yang sudah beranggotakan 4 orang bergabung
dengan pasangan lainya dan sedemikian akhirnya terjadi diskusi seluruh kelas.
d Kelompok Kecil-kecil
Bruzz group
Kelompok langsung di bagi menjadi kelompok kecil-kecil buzz group kemudian dilontarkan suatu
pemasalahan-permasalahan sama atau tidak dengan kelompok
lainya dan
masing-masing kelompok
mendiskusikan masalah tersebut. e
Role play Memainkan Peranan Dalam metode ini beberapa anggota ditunjuk
sebagai pemenang peranan tertentu untuk memainkan peranan.
commit to user 13
f Permainan Simulasi
Simulation Game
Gambaran antara
role play
dengan diskusi kelompok,pesan-pesan kesehatan disajikan dalam beberapa
bentuk permainan seperti permainan monopoli. c
Metode Pendidikan Massa
public
Metode pendidikan massa untuk mengkomunikasikan pesan-pesan kesehatan yang ditujukan kepada masyarakat yang
sifat nya massa atau public.Sasaran pendidikan bersifat umum dalam arti tidak membedakan golongan umur,jenis kelamin
pekerjaan, status sosial ekonomi, tingkat pendidikan maka pesan kesehatan yang akan disampaikan harus dirancang demikian rupa.
Contoh metode melalui media massa: 1
Ceramah umum Pada acara tertentu, misalnya pada Hari Kesehatan
Nasional Menteri Kesehatan atau pejabat kesehatan lainya bepidato di hadapan masa rakyat untuk menyampaikan pesan -
pesan kesehatan Safari KB juga merupakan salah satu bentuk pendekatan massa.
2 Pidato-pidato diskusi tenang kesehatan melalui media
elektronik baik TV maupun radio 3
Simulasi, dialog antara pasien dengan dokter atau petugas kesehatan lainnya tentang suatu penyakit atau masalah
kesehatan tentang suatu penyakit atau mlah kesehtan melaui TV atau rdio.
4 Sinetron “Dokter Sartika”di dalam acara TV juga merupakan
pendekatan pendidikan kesehatan massa. 5
Tulisan di majalah atau koran baik dalam bentuk artikel maupun
tanya jawab
tentang kesehatan
Notoadmodjo,2003:18
commit to user 14
d Alat Bantu dan Media Pendidikan kesehatan
1 Alat Bantu Peraga
Yang dimakud alat bantu pendidikan adalah alat-alat yan di gunakan oleh pendidik dalam menyampaikan bahan
pendidikan atau pengajaran.Alat bantu ini lebih sering dsebut “alat peraga”karena berfungsi untuk membantu dan meragakan
sesuatu dalam
proses pendidikan
pengajaran Notoadmodjo,2003:108.
2 Media Pendidikan Kesehatan
Alat yang digunakan untuk mempermudah penerimaan pesan-pesan
kesehatan bagi
msyarakat atau
“klien”.Berdasarkan fungsinya sebagai penyaluran pesan-pesan kesehatan media,media ini di bagi menjadi 3 yaitu :
a Media cetak
Media cetak sebagai alat untuk menyampaikan pesan-pesan kesehatan sangat bervariasi antara lain :
i
Booklet
adalah suatu media untuk mnyampaikan pesan kesehatan dan bentuk buku,baik tulisan maupun gambar
ii
Leaflet
adalah bentuk penyampaian informasi atau pesan-pesan kesehatan melalui lembaran yang dilipat
iii
Flyer
selebaran adalah seperti leaflet tetapi tidk dalam bentuk selebaran
iv
Flip chart
lembar balik adalah media penyampaian pesan atau informasi kesehatan dalam bentuk lembar
balik v
Rubrik atau tulisan-tulisan pada surat kabar atau majalah
vi Poster adalah bentukmedia cetakberisi pesan-pesan atau
informasi kesehatan vii
Foto yang mengungkapkan informsi kesehatan
commit to user 15
b Media elektronik
Media elektronik
sebagai sasaran
untuk menyampaikan pesan atau informasi kesehatan jenisnya
beda-beda,antara lain : i
Televisi adalah penyampaian pesan atau informasi kesehatan melalui media televisi
ii Radio adalah penyampaian informasi atau pesan
kesehatan melalui radio iii
Video adalah penyampaian informasi atau pesan kesehatan dapat melalui video
iv Slide :slide juga dapat digunakan untuk menyampaikan
pesan atau infomasi kesehatan v
Film stripe juga dapat digunakan untuk menyampaikan pesan kesehatan
vi Media papan bill board
Papan bill board yang dipasang ditempat umum untuk dipakai diisi dengan pesan atau informasi
kesehatan.Media papan disini juga mencakup pesan- pesan yang di tulis pada lembaran seng yang ditempel
pada kendaraan umum bus atau taksi. g.
Penyuluhan gizi Pengetahuan yang kurang tentang gizi dan kesehatan akan
menyebabkan asupan makanan yang tidak cukup serta meningkatnya risiko penyakit infeksi diantaranya Diare dan ISPA. Peningkatan
pengetahuan dapat dilakukan dengan penyuluhan. Penyuluhan terdiri dari beberapa model diantaranya adalah pendampingan dengan fokus
pemberdayaan keluarga Amir, Aswita Muis, Siti Fatimah Suyatno,2008.
Berbagai program perbaikan gizi yang dalam beberapa tahun terakhir dijalankan pemerintah, dinilai belum berjalan optimal. Program
perbaikan gizi belum berjalan optimal, ini bisa kita lihat dari kegiatan yang
commit to user 16
dilakukan di tingkat terbawah, di posyandu, kata Guru Besar Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor IPB Prof Ali Khomsan di Jakarta. Menurut
beliau, sebagian besar posyandu di desa-desa sekadar melakukan kegiatan penimbangan balita dan pada saat-saat tertentu imunisasi. Sementara
fungsi-fungsi pokok posyandu yang lain, seperti sebagai pembawa pesan kesehatan dan pelaku utama upaya perbaikan gizi balita belum berjalan
dengan baik. Penyuluhan gizi, yang merupakan bagian penting dalam upaya perbaikan gizi, belum sepenuhnya jalan, katanya. Ia mengatakan
hal itu antara lain terjadi karena program pembangkitan kembali revitalisasi peran posyandu yang dicanangkan pemerintah pada 2005
hingga kini belum berjalan dengan baik. Saat ini ada sekitar 240 ribu posyandu di Indonesia, tapi bagaimana kualitasnya? Meski kita dengar
revitalisasi posyandu dilakukan sejak beberapa tahun lalu, tapi bagaimana kondisinya di desa-desa sekarang, seharusnya dicek sudah benar-benar
jalan atau belum,jelasnya. Kondisi dan kegiatan posyandu, jelas dia, mesti dipantau, dievaluasi, dan optimalkan untuk memastikan fungsinya
sebagai ujung tombak berbagai upaya kesehatan, utamanya dalam upaya perbaikan gizi balita, berjalan sesuaitarget.
Lebih lanjut dia menjelaskan, upaya perbaikan gizi balita melalui pembagian Makanan Pendamping ASI bagi balita dari keluarga kurang
mampu pun masih tanggung. Atas persetujuan DPR, kata dia, pemerintah telah menyediakan dana Rp300 miliar per tahun untuk penyediaan
Makanan Pendamping ASI bagi balita dari keluarga kurang mampu namun upaya itu hanya mampu menjangkau 15 balita di desa-desa. Kader di
daerah selalu bilang bahwa itu hanya cukup untuk 15 persen anak kita, artinya dari 100 balita di desa hanya 15 anak yang dapat MP ASI. Dana
Rp300 miliar itu jadi tidak besar karena saking banyaknya balita Indonesia yang butuh bantuan, jelasnya. Lebih lanjut ia menjelaskan, guna
mencegah terjadinya masalah gizi buruk pada balita pada masa mendatang pemerintah harus mulai memadukan dan mengoptimalkan program-
program perbaikan gizi yang dijalankan. Penyuluhan gizi, pemberian
commit to user 17
makanan tambahan, fortifikasi bahan pangan dan program yang lainnya, kata dia, harus dipastikan berjalan dengan baik dan dievaluasi secara
berkala. Dan tentunya kemiskinan harus terus dikurangi, karena ini adalah faktor kunci munculnya masalah gizi, demikian Ali Khomsan
2008.
2. Kosep Dasar Status Gizi