Konsep Dasar Penyuluhan PENGARUH PENYULUHAN GIZI TERHADAP STATUS GIZI, PERKEMBANGAN FISIK DAN PSIKOSOSIAL BALITA (USIA 2 5 TAHUN) (DI DESA PENATARSEWU TANGGULANGIN SIDOARJO JAWATIMUR)

commit to user 6 BAB II KAJIAN TEORI A. KAJIAN TEORI

1. Konsep Dasar Penyuluhan

a. Pengertian penyuluhan Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan cara menyebarkan pesan, sehingga masyarakat tidak saja sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya dengan kesehatan. Penyuluhan kesehatan adalah gabungan berbagai kegiatan dan kesempatan yang berlandaskan prinsip- prinsip belajar untuk mencapai suatu keadaan, dimana individu, keluarga, kelompok atau masyarakat secara keseluruhan ingin hidup sehat, atau bagaimana caranya dan melakukan apa yang bisa dilakukan, secara perseorangan maupun secara kelompok dan meminta pertolongan Nasrul effendy dalam Eli dan Neil, 2008 . Menurut Azrul Anwar, penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan cara menyebarkan pesan ,menanamkan keyakinan sehingga masyarakat tidak saja sadar ,tahu dan mengerti ,tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada hubungan nya dengan kesehatan. Pendidikan kesehatan adalah suatu proses perubahan pada diri seseorang yang dihubungkan dengan pencapaian tujuan kesehatan individu, dan masyarakat. Pendidikan kesehatan tidak dapat diberikan kepada seseorang oleh orang lain, bukan seperangkat prosedur yang harus dilaksanakan atau suatu prdoduk yang harus dicapai, tetapi sesungguhnya suatu proses perkembangan yang berubah secara dinamis, yang di dalamnya seseorang menerima atau menolak informasi, sikap maupun praktek baru, yang berhubungan dengan tujuan hidup sehat Suliha, 2002 commit to user 7 b. Tujuan pendidikan kesehatan adalah Nasrul Effendy dalam Eli dan Neil, 2008: 1 Tercapainya perubahan perilaku individu, keluarga dan masyarakat dalam membina dan memelihara perilaku hidup sehat dan lingkungan sehat, serta berperan aktif dalam upaya mewujudkan derajat yang optimal. 2 Terbentuknya perilaku sehat pada individu, keluarga kelompok dan masyarakat sesuai dengan konsep hidup sehat baik fisik, mental dan sosial sehingga dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian. 3 Menurut WHO tujuan penyuluhan kesehatan adalah untuk mengubah perilaku perseorangan dan atau masyarakat dalam bidang kesehatan. c. Faktor-faktor yang diperhatikan terhadap sasaran dalam keberhasilan penyuluhan kesehatan adalah: 1 Tingkat pendidikan Pendidikan dapat mempengaruhi cara pandang seseorang terhadap informasi baru yang diterimanya. Maka dapat dikatakan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan, semakin mudah seseorang menerima informasi yang didapatnya. 2 Tingkat sosial ekonomi Semakin tinggi tingkat sosial ekonomi seseorang, semakin mudah pula dalam menerima informasi baru. 3 Adat istiadat Pengaruh adat istiadat dalam menerima informasi baru merupakan hal yang tidak dapat diabaikan, karena masyarakat kita masih sangat menghargai dan menganggap sesuatu yang tidak boleh diabaikan. 4 Kepercayaan masyarakat Masyarakat lebih memperhatikan informasi yang disampaikan oleh orang-orang yang sudah mereka kenal, karena sudah timbul kepercayaan masyarakat dengan penyampai informasi. 5 Ketersediaan waktu di masyarakat commit to user 8 Waktu penyampaian informasi harus memperhatikan tingkat aktivitas masyarakat untuk menjamin tingkat kehadiran masyarakat dalam penyuluhan. d. Metode Penyuluhan Menurut Notoatmodjo 2003:105, metode yang dapat dipergunakan dalam memberikan penyuluhan kesehatan adalah: 1 Metode ceramah Merupakan suatu cara dalam menerangkan dan menjelaskan suatu ide, pengertian atau pesan secara lisan kepada sekelompok sasaran, sehingga memperoleh informasi tentang kesehatan. 2 Metode diskusi kelompok. Merupakan pembicaraan yang direncanakan dan telah dipersiapkan. tentang suatu topik pembicaraan diantara 5-20 peserta sasaran dengan seorang pemimpin diskusi yang telah ditunjuk. 3 Metode curah pendapat. Merupakan suatu bentuk pemecahan masalah di mana setiap anggota mengusulkan semua kemungkinan pemecahan masalah yang terpikirkan oleh masing-masing peserta, dan evaluasi atas pendapat- pendapat tadi dilakukan kemudian. 4 Metode panel. Merupakan pembicaraan yang telah direncanakan di depan pengunjung atau peserta tentang sebuah topik, diperlukan 3 orang atau lebih panelis dengan seorang pemimpin. 5 Metode bermain peran. Merupakan memerankan sebuah situasi dalam kehidupan manusia dengan tanpa diadakan latihan, dilakukan oleh dua orang atau lebih untuk dipakai sebagai bahan pemikiran oleh kelompok. 6 Metode demonstrasi. Merupakan suatu cara untuk menunjukkan pengertian, ide dan prosedur tentang sesuatu hal yang telah dipersiapkan dengan teliti untuk memperlihatkan bagaimana cara melaksanakan suatu tindakan, commit to user 9 adegan dengan menggunakan alat peraga. Metode ini digunakan terhadap kelompok yang tidak terlalu besar jumlahnya. 7 Metode simposium. Merupakan serangkaian ceramah yang diberikan oleh 2 sampai 5 orang dengan topik yang berlebihan tetapi saling berhubungan erat. 8 Metode seminar. Merupakan suatu cara di mana sekelompok orang berkumpul untuk membahas suatu masalah di bawah bimbingan seorang ahli yang menguasai bidangnya. e. Faktor-faktor yang mempengaruhi pendidikan kesehatan : 1 Masukan sendiri juga metode materi atau pesan nya 2 Pendidik atau petugas yang melakukannya 3 Alat-alat bantu atau alat peraga pendidikan Notoadmodjo,2003:103 f. Tujuan pendidikan kesehatan : 1 Mengubah pengetahuanpengertian ,pendapat dan konsep –konsep 2 Mengubah sikap dan persepsi 3 Menanamkan tingkah laku atau kebisaan yng baru Notoadmodjo, 2003:113 Di bawah ini akan diuraikan beberapa metode pendidikan individual, kelompok dan massa: a Metode pendidikan Individual Perorangan Metode pendidikan yang bersifat individual digunakan untuk membina perilaku baru ,atau seseorang yang mulai tertarik kepda sesuatu perubahan perilaku atau inovasi, hal ini disebapkan karena setiap orang mempunyai masalah atau alasan yang berbeda- beda sehubungan dengan penerimaa atau perilaku baru. Bentuk dari pendekatan ini ,antara lain : 1 Bimbingan dan penyuluhan guidance and counseling Dengan cara ini kontak antara klien dengn petugas kesehatan lebih intensif setiap masalah yang dihadapi oleh commit to user 10 klien dapat dikorek dan dibantu penyelesaianya Notoadmojo,2003:104 2 Interview wawancara Cara ini merupakan bagian dari bimbingan dan penyuluhan. Wawancara antara petugas kesehatan dengan klien untuk mengali informasi mengapa ia tidak mau atau belum menerima perubahaan.ia tertarik atau belum menerima prubahan untuk megtahui pakah perilaku yang sudah atau yang akan diabdosi itu mempunyai dasar pengrtian dan kesadaran yang kuat. Apabila belum maka perlu penyuluhan yang lebih mendalam lagi Notoadmodjo;2003:104 b Metode Pendidikan Kelompok Dalam memilih metode pendidikan kelompok harus mengingat besanya kelompok sasaran serta tingkat pendidikan formal pada sasaran.Unuk keompok yang besar, metodenya akan lain dengan kelompok kecil .Efektivitas suatu metode akan tergatung pula pada besarnya sasaran pendidikan. 1 Kelompok Besar Yang dimaksud kelompok besar apabila peserta penyuluhan lebih dari 15 orang. Metode yang baik untuk kelompok besar antara lain : a Ceramah: Metode ini baik untuk sasaran yang berpendidikan tinggi maupun rendah Hal-hal yang perlu di perhatikan dalam menggunakan metode ceramah : i Persiapan Ceramah yang berhasil apabila penceramah menguasai materi yang akan diceramahkan .Untuk itu penceramah harus mempersiapkaan diri dengan: commit to user 11 i Mempelajari materi dengan sistematik yang baik ,lebih baik lagi kalau disusun dalam diagram atau skema. ii Menyiapkan alat-alat bantu pengajaran. ii Pelaksana Kunci dari keberhasilan pelaksanaan ceramah adalah apabila penceramah dapat menguasai sasaran ceramah untuk dapat menguasai sasaran penceramah dapat melakukan hal-hal sebagai berikut : i Sikap dan penampilan yang meyakinkan, tidak boleh ragu-ragu dan gelisah. ii Suara hendaknya cukup keras dan jelas. iii Pandangan harus tertuju keseluruh peserta ceramah. Notoadmodjo, 2003:105. b Seminar Metode ini hanya cook unuk sasaran kelompok besar dengan pendidikan menengah ke atas.Seminar adalah suatu penyajian dari satu satu ahli atau beberapa ahli tentang suatu topik yang di anggap penting dan biasanya di anggap hangat di masyarakatNotoadmodjo,2003:106 2 Kelompok Kecil Apabila pesrta kegiatan kurang dari 15 orang biasanya disebut kelompok kecil.Metode metode yang cocok untuk kelompok kecil,antara lain: a Diskusi kelompok Dalam diskusi kelompok semua anggota bebas berpartisipasi dalam diskusi,maka formasi duduk para peserta diatur sedemikian rupa sehingga dapat berhadap- hadapan atau saling memandang satu sama lain.Untuk memulai diskusi,harus memberi pancingan berupa commit to user 12 pertanyaan atau kasus sehubungan dengn topic yang di bahasa. b Curah pendapat Brain Storming Metode ini merupakan modifikasi metode diskusi kelompok.Prinsipnya sama metode diskusi kelompok memancing dengan satu masalah kemudian tiap peserta memberikan jawaban-jawaban atau tanggapancara pendapat. Tanggapan atau Jawaban-jawaban tersebut ditampung dan di tulis dalam flipchart atau papan tulis.Sebelum semua peserta mencurahkan pendapatnya,tidak boleh diberi komentar oleh siapapun. c Bola Salju Snow Balling Kelompok dibagi dalam pasangan-pasangan 1 pasang 2 orang. Kemudian dilontarkan suatu pertanyaan atau masalah,setelah ebih kurang 5 menit tiap 2 pasang bergabung menjadi satu.Mereka tetep mendiskusikan masalah terebut dan mencari kesimpulan.Kemdian tiap dua pasang yang sudah beranggotakan 4 orang bergabung dengan pasangan lainya dan sedemikian akhirnya terjadi diskusi seluruh kelas. d Kelompok Kecil-kecil Bruzz group Kelompok langsung di bagi menjadi kelompok kecil-kecil buzz group kemudian dilontarkan suatu pemasalahan-permasalahan sama atau tidak dengan kelompok lainya dan masing-masing kelompok mendiskusikan masalah tersebut. e Role play Memainkan Peranan Dalam metode ini beberapa anggota ditunjuk sebagai pemenang peranan tertentu untuk memainkan peranan. commit to user 13 f Permainan Simulasi Simulation Game Gambaran antara role play dengan diskusi kelompok,pesan-pesan kesehatan disajikan dalam beberapa bentuk permainan seperti permainan monopoli. c Metode Pendidikan Massa public Metode pendidikan massa untuk mengkomunikasikan pesan-pesan kesehatan yang ditujukan kepada masyarakat yang sifat nya massa atau public.Sasaran pendidikan bersifat umum dalam arti tidak membedakan golongan umur,jenis kelamin pekerjaan, status sosial ekonomi, tingkat pendidikan maka pesan kesehatan yang akan disampaikan harus dirancang demikian rupa. Contoh metode melalui media massa: 1 Ceramah umum Pada acara tertentu, misalnya pada Hari Kesehatan Nasional Menteri Kesehatan atau pejabat kesehatan lainya bepidato di hadapan masa rakyat untuk menyampaikan pesan - pesan kesehatan Safari KB juga merupakan salah satu bentuk pendekatan massa. 2 Pidato-pidato diskusi tenang kesehatan melalui media elektronik baik TV maupun radio 3 Simulasi, dialog antara pasien dengan dokter atau petugas kesehatan lainnya tentang suatu penyakit atau masalah kesehatan tentang suatu penyakit atau mlah kesehtan melaui TV atau rdio. 4 Sinetron “Dokter Sartika”di dalam acara TV juga merupakan pendekatan pendidikan kesehatan massa. 5 Tulisan di majalah atau koran baik dalam bentuk artikel maupun tanya jawab tentang kesehatan Notoadmodjo,2003:18 commit to user 14 d Alat Bantu dan Media Pendidikan kesehatan 1 Alat Bantu Peraga Yang dimakud alat bantu pendidikan adalah alat-alat yan di gunakan oleh pendidik dalam menyampaikan bahan pendidikan atau pengajaran.Alat bantu ini lebih sering dsebut “alat peraga”karena berfungsi untuk membantu dan meragakan sesuatu dalam proses pendidikan pengajaran Notoadmodjo,2003:108. 2 Media Pendidikan Kesehatan Alat yang digunakan untuk mempermudah penerimaan pesan-pesan kesehatan bagi msyarakat atau “klien”.Berdasarkan fungsinya sebagai penyaluran pesan-pesan kesehatan media,media ini di bagi menjadi 3 yaitu : a Media cetak Media cetak sebagai alat untuk menyampaikan pesan-pesan kesehatan sangat bervariasi antara lain : i Booklet adalah suatu media untuk mnyampaikan pesan kesehatan dan bentuk buku,baik tulisan maupun gambar ii Leaflet adalah bentuk penyampaian informasi atau pesan-pesan kesehatan melalui lembaran yang dilipat iii Flyer selebaran adalah seperti leaflet tetapi tidk dalam bentuk selebaran iv Flip chart lembar balik adalah media penyampaian pesan atau informasi kesehatan dalam bentuk lembar balik v Rubrik atau tulisan-tulisan pada surat kabar atau majalah vi Poster adalah bentukmedia cetakberisi pesan-pesan atau informasi kesehatan vii Foto yang mengungkapkan informsi kesehatan commit to user 15 b Media elektronik Media elektronik sebagai sasaran untuk menyampaikan pesan atau informasi kesehatan jenisnya beda-beda,antara lain : i Televisi adalah penyampaian pesan atau informasi kesehatan melalui media televisi ii Radio adalah penyampaian informasi atau pesan kesehatan melalui radio iii Video adalah penyampaian informasi atau pesan kesehatan dapat melalui video iv Slide :slide juga dapat digunakan untuk menyampaikan pesan atau infomasi kesehatan v Film stripe juga dapat digunakan untuk menyampaikan pesan kesehatan vi Media papan bill board Papan bill board yang dipasang ditempat umum untuk dipakai diisi dengan pesan atau informasi kesehatan.Media papan disini juga mencakup pesan- pesan yang di tulis pada lembaran seng yang ditempel pada kendaraan umum bus atau taksi. g. Penyuluhan gizi Pengetahuan yang kurang tentang gizi dan kesehatan akan menyebabkan asupan makanan yang tidak cukup serta meningkatnya risiko penyakit infeksi diantaranya Diare dan ISPA. Peningkatan pengetahuan dapat dilakukan dengan penyuluhan. Penyuluhan terdiri dari beberapa model diantaranya adalah pendampingan dengan fokus pemberdayaan keluarga Amir, Aswita Muis, Siti Fatimah Suyatno,2008. Berbagai program perbaikan gizi yang dalam beberapa tahun terakhir dijalankan pemerintah, dinilai belum berjalan optimal. Program perbaikan gizi belum berjalan optimal, ini bisa kita lihat dari kegiatan yang commit to user 16 dilakukan di tingkat terbawah, di posyandu, kata Guru Besar Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor IPB Prof Ali Khomsan di Jakarta. Menurut beliau, sebagian besar posyandu di desa-desa sekadar melakukan kegiatan penimbangan balita dan pada saat-saat tertentu imunisasi. Sementara fungsi-fungsi pokok posyandu yang lain, seperti sebagai pembawa pesan kesehatan dan pelaku utama upaya perbaikan gizi balita belum berjalan dengan baik. Penyuluhan gizi, yang merupakan bagian penting dalam upaya perbaikan gizi, belum sepenuhnya jalan, katanya. Ia mengatakan hal itu antara lain terjadi karena program pembangkitan kembali revitalisasi peran posyandu yang dicanangkan pemerintah pada 2005 hingga kini belum berjalan dengan baik. Saat ini ada sekitar 240 ribu posyandu di Indonesia, tapi bagaimana kualitasnya? Meski kita dengar revitalisasi posyandu dilakukan sejak beberapa tahun lalu, tapi bagaimana kondisinya di desa-desa sekarang, seharusnya dicek sudah benar-benar jalan atau belum,jelasnya. Kondisi dan kegiatan posyandu, jelas dia, mesti dipantau, dievaluasi, dan optimalkan untuk memastikan fungsinya sebagai ujung tombak berbagai upaya kesehatan, utamanya dalam upaya perbaikan gizi balita, berjalan sesuaitarget. Lebih lanjut dia menjelaskan, upaya perbaikan gizi balita melalui pembagian Makanan Pendamping ASI bagi balita dari keluarga kurang mampu pun masih tanggung. Atas persetujuan DPR, kata dia, pemerintah telah menyediakan dana Rp300 miliar per tahun untuk penyediaan Makanan Pendamping ASI bagi balita dari keluarga kurang mampu namun upaya itu hanya mampu menjangkau 15 balita di desa-desa. Kader di daerah selalu bilang bahwa itu hanya cukup untuk 15 persen anak kita, artinya dari 100 balita di desa hanya 15 anak yang dapat MP ASI. Dana Rp300 miliar itu jadi tidak besar karena saking banyaknya balita Indonesia yang butuh bantuan, jelasnya. Lebih lanjut ia menjelaskan, guna mencegah terjadinya masalah gizi buruk pada balita pada masa mendatang pemerintah harus mulai memadukan dan mengoptimalkan program- program perbaikan gizi yang dijalankan. Penyuluhan gizi, pemberian commit to user 17 makanan tambahan, fortifikasi bahan pangan dan program yang lainnya, kata dia, harus dipastikan berjalan dengan baik dan dievaluasi secara berkala. Dan tentunya kemiskinan harus terus dikurangi, karena ini adalah faktor kunci munculnya masalah gizi, demikian Ali Khomsan 2008.

2. Kosep Dasar Status Gizi