Pengukuran Total Asam Tertitrasi Penentuan Total Padatan Bahan Pengkapsul

9. Pengukuran Total Asam Tertitrasi

Pengukuran total asam tertitrasi dilakukan dengan prinsip titrasi asam basa. Sebanyak 10 ml filtrat dari sampel dimasukkan ke dalam labu erlenmeyer lalu ditambahkan 3 tetes larutan indikator fenolftalein 1, selanjutnya dititrasi dengan larutan NaOH 0.1 N hingga terbentuk warna merah muda. Tepat saat warna merah muda terbentuk, titrasi dihentikan. Total asam tertitrasi dinyatakan sebagai persen asam laktat. Total asam dapat diperoleh melalui perhitungan berikut. Asam laktat = V NaOH X V NaOH X FP X BM Asam Laktat X 100 Bobot Sampel X 1000 Keterangan: BM asam laktat = 90.08 Tahap II : Pembuatan Kapsul BAL dan Uji Kualitasnya Tujuan tahap ini adalah menentukan komposisi bahan enkapsulasi biopolimer yang tepat untuk mengenkapsulasi BAL dengan teknik ekstrusi. Enkapsulasi yang digunakan adalah natrium alginat, maltodeksttri dan skim. Maltodekstrin dan skim digunakan sebagai bahan pengisi. Tahap ini terdiri atas beberapa kegiatan yaitu: penentuan total padatan bahan pengkapsul, penentuan perbandingan natrium alginat dengan bahan pengisi optimum serta pengujian viabilitas, efisiensi dan jumlah populasi BAL terenkapsulasi serta pembuatan BAL enkapsulasi dalam bentuk kering. Bahan dan Alat Penelitian Bahan yang digunakan dalam penelitian penelitian ini adalah BAL, natrium alginat, CaCl 2 0,1M, NaCl 0,85, alkohol 70, aquadest, susu skim, maltodekstrin, MRSB, MRSA. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah magnetic stirer, syiringe, gelas ukur, erlenmeyer, jarum ose, cawan petri, neraca analitic, tabung reaksi, kertas saring, pipet tetes, oven, refrigerator, aluminium foil, bunsen.

1. Penentuan Total Padatan Bahan Pengkapsul

Kegiatan ini dilakukan untuk menentukan total padatan enkapsulasi optimum. Enkapsulasi yang digunakan untuk menentukan total padatan optimum adalah natrium alginat. Pembentukan beads jel kalsium alginat dilakukan dengan metode ekstrusi Krasaekoopt et al., 2003. Sebanyak 20 gram `suspensi natrium alginat 1, 2, 3, 4, 5, dan 6 bv yang telah didinginkan pada suhu ruang diteteskan dalam 60 ml CaCl 2 0,1M menggunakan syringe berukuran 0,7 mm dengan jarak tetes 1 cm dan diaduk menggunakan magnetic stirer dengan kecepatan 150 – 200 rpm. Waktu pengerasan jel dalam larutan CaCl 2 0,1M dilakukan selama 30 menit, kemudian beads disaring secara steril dan dibilas dengan NaCl 0,85 lalu ditiriskan selama ± 2 menit. Selanjutnya beads ditimbang. Parameter yang diamati rendemen yield, bentuk dan ukuran beads: Rendemen = massa beadsmassa larutan natrium alginat x 100 Pada tahap ini, analisis statistik yang digunakan adalah rancangan acak lengkap factor tunggal single factor, yaitu konsentrasi biopolimer natrium alginat. Faktor ini terdiri dari empat taraf perlakuan, yaitu alginat 1 A1, alginat 2 A2, alginat 3 A3, alginat 4 A4, alginat 5 A5, alginat 6 A6. Pengulangan dilakukan sebanyak tiga kali. Model rancangan yang digunakan adalah sebagai berikut : Yij = µ + Ai + εij Keterangan: Yij= Pengamatan pada faktor A taraf ke-i dan ulangan ke-j µ = Rataan umum Ai = Pengaruh faktor A taraf ke-i εij = Pengaruh galat percobaan Untuk mengetahui pengaruh antara taraf tersebut dilakukan analisis ragam analisis varian menggunakan tingkat kepercayaan 95 α=0,05. Jika hasilnya berbeda nyata, analisis dilakukan dengan uji lanjut Duncan.

2. Penentuan Perbandingan Natrium Alginat dengan Bahan Pengisi Optimum