33
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Pada penelitian yang telah dilakukan tanggal 13, 16 dan 17 November 2015 dan 23 Februari 2016 yang bertempat di FIB USU di gedung’ O’ pada
mahasiswa Sastra Arab stambuk 2014 semester III FIB USU, diperoleh data sebagai berikut:
Beradasarkan data yang diperoleh dari hasil tes kemampuan menulis; ﻦﻳﻮﻜﺗ
ﺔﻠﻤﺟtakwin jumlah menjodohkan kalimat, 2
ﺕﺎﻤﻠﻜﻟﺍ ﺐﻴﺗﺮﺗ
tartib al-kalimat menyusun kata-kata, 3
ﻞﻳﻮﺤﺗ
tahwil merubah oleh mahasiswa Sastra Arab stambuk 2014 FIB USU Medan, peneliti menemukan kesalahan dalamInsya’yaitu
berupa kesalahan morfologi sharfiyyah,kesalahan sintaksis nahwiyyahdan kesalahan fonologis, diantaranya sebagai berikut:
Hasil Temuan Kesalahan Insya’ Mahasiswa
No. Kesalahan
Jumlah Bidang Sintaksis Bidang Morfologi
Penulisan Huruf 1
130 12
4 146
Tabel 3
4.2 Pembahasan
4.2.1 Jenis kesalahan Insya’dalam Nahwu
Jenis keslahan yang terjadi dala Insya’ antara lain :
Unsur kalimat yang mengandung kesalahan sintaksis di bidang tarkib dapat diperhatikan pada tabel di bawah ini :
Universitas Sumatera Utara
34
1. Kesalahan tarkib susunan
No. susunan yang salah
susunan yang benar Jumlah
1
ﻞﻋ ﺏﺍﻮﺑﻻﺍ ﻯ
ﺔﻠﻄﻌﻟﺍ
al- abwābu‘alā al-
‘u ṭlatutiba atas libur
ﻞﻋ ﺔﻠﻄﻌﻟﺍ ﻯ
ﺏﺍﻮﺑﻻﺍ
al-‘u ṭlatu ‘alā al-abwābilibur
telah tiba 8
2
ﻡﻼﺳﻹﺍ ﻦﻳﺩ ﻖﺤﻟﺍ
al- ḥaqqu dīnual-`islāmu
kebenaran agama islam
ﻖﺤﻟﺍ ﻦﻳﺩ ﻡﻼﺳﻹﺍ
al- `islāmu dīnu al-ḥaqqiislam itu
agama yang benar 1
3
ﻦﻳﺪﻟﺎﻘﺤﻣﻼﺳﻹﺍ
al- `islāmuḥaqqual- dīnu
islamkebenaran agama
ﻖﺤﻟﺍ ﻦﻳﺩ ﻡﻼﺳﻹﺍ
al- `islāmu dīnu al-ḥaqqiislam itu
agama yang benar 1
4
ﻡﻮﻳ ﺲﻤﺧ ﺓﻼﺼﻟﺍ ﻡﻮﻳ ﻲﻓ
fī yaumin
a
l- ṣalātu
khamsuyauminpada hari sholat lima hari
ﻡﻮﻳ ﻲﻓ ﺕﺍﺮﻣ ﺲﻤﺧ ﺓﻼﺼﻟﺍ a
l- ṣalātu khamsu marrātin fī
yaumin shalat itu lima kali dalam sehari
1
5
ﻥﺃﺮﻘﻟﺍ ﺏﺎﺘﻛ ﻦﻴﻤﻠﺴﻤﻟﺍ
al- muslimīnakitābual-
qur`ānu orang islamkitabAlqur’an
ﻦﻴﻤﻠﺴﻤﻟﺍ ﺏﺎﺘﻛ ﻥﺃﺮﻘﻟﺍ
al- qur`ānu kitābu al-muslimīna
Alqur’an adalah kitab orang islam 2
6
ﺍﺮﻣ ﻥﺎﻛ ﻞﻗ ﻮﻟﻭ ﻖﺤﻟﺍ
al- ḥaqquwalauqulikāna
murrān yang benar itu walaukatakanlahsakit
ﺍﺮﻣ ﻥﺎﻛ ﻮﻟﻭ ﻖﺤﻟﺍ ﻞﻗ
quli al- ḥaqqu walau kāna murrān
katakanlah yang benar itu walau sakit
1
7
ﺲﻤﺧ ﻡﻮﻳ ﻲﻓ ﺕﺍﺮﻣ ﺓﻼﺼﻟﺍ a
l- ṣalātumarrātin fī
yauminshalat itukali dalam seharilima
ﻡﻮﻳ ﻲﻓ ﺕﺍﺮﻣ ﺲﻤﺧ ﺓﻼﺼﻟﺍ a
l- ṣalātu khamsu marrātin fī
yaumin shalat itu lima kali dalam sehari
1
8
ﻖﺤﻟﺍ ﺍﺮﻣ ﻮﻟﻭ ﻝﺎﻗ ﻥﺎﻛ
Kānaquli walau murrān al- ḥaqqu adapun katakanlah
walau sakit yang benar itu
ﺍﺮﻣ ﻥﺎﻛ ﻮﻟﻭ ﻖﺤﻟﺍ ﻞﻗ
quli al- ḥaqqu walau kāna murrān
katakanlah yang benar itu walau sakit
1
Tabel 4 1.
Pada penulisan nomor 1 terjadi kesalahan pada tarkib kesalahan penempatan jabatan mubtada’
ﺔﻠﻄﻌﻟﺍ
al-‘u ṭlatuyang seharusnya di awal
kata sebagai isim menjadi khabar sehingga susunan kalimatnya salah. 2.
Pada penulisan nomor 2 juga terjadi kesalahan penempatan khabar
ﻖﺤﻟﺍ ﻦﻳﺩ
al- ḥaqqidīnu ‘kebenaran agama’ di awal kalimat yang bentuk
seharusnya
ﻦﻳﺪﻘﺤﻟﺍ
dīnu al-ḥaqqi‘agama yang benar’ idhafah di akhir
Universitas Sumatera Utara
35
kalimat dan jabatannya bukan sebagai mubtada’, sehingga susunan kalimatnya menjadi salah.
3. Pada penulisan nomor 3 terjadi kesalahan susunan
ﻦﻳﺪﻟﺍ ﻖﺣ
ḥaqqu al– dīnu ‘agama kebenaran’ yang seharusnya
ﻦﻳﺪﻘﺤﻟﺍ
dīnu al-ḥaqqi ‘agama yang benar’ idhafah, kata
ﻦﻳﺩ
sebagai mudhaf dan kata
ﻖﺤﻟﺍ
menjadi mudhafun ilaih.
4. Pada penulisan nomor 4 terjadi kesalahan penempatan kata
ﻡﻮﻳ ﻲﻓ
fī yaumin
‘
satu hari’ di awal kalimat yang seharusnya menjadi khabar dan yang menjadi mubtada’ dalam kalimat ini kata
ﺓﻼﺼﻟﺍ
al- ṣalātu
‘
sholat’
.
5. Pada penulisan nomor 4 terjadi kesalahan penempatan kata
ﻦﻴﻤﻠﺴﻤﻟﺍ
al- muslimīna ‘ orang islam’ di awal kalimat, yang jabatannya khabar dan
yang seharusnya menjadi mubtada’yaitu kata
ﻥﺃﺮﻘﻟﺍ
al- qur`ānu ‘Al-
qur’an’ , dan dalam hal ini juga terjadi keslahan susunan bentuk idhafi dari kata
ﺏﺎﺘﻜﻨﻴﻤﻠﺴﻤﻟﺍ
al- muslimīnakitābu
‘
orang islam
kitab’yang seharusnya
ﻦﻴﻤﻠﺴﻤﻟﺎﺑﺎﺘﻛ
kitābu al-muslimīna ‘ kitab orang islam’ dimana
ﺏﺎﺘﻛ
kitābu ‘ kitab’ sebagai mudhaf dan
ﻦﻴﻤﻠﺴﻤﻟﺍ
al- muslimīna‘orang
islam’ sebagi mudhafun ilaih
.
6. Pada penulisan nomor 6 terjadi kesalahan penyusunan kalimat perintah
dimana penempatan
ﻖﺤﻟﺍ
al- ḥaqqu ‘kebenaran’ di awal kalimat yang
seharusnya menjadi isim maf’ul. Sedangkan dalam kalimat diatas seharusnya sebuah kalimat perintah dimana
ﻞﻗ
quli ‘ katakanlah’ sebagai fi’ilberada di awal kalimat dan isim mengikuti setelahnya sehingga
menjadi susunan seperti ini
ﻞﻘﻘﺤﻟﺍ
qulial- ḥaqqa ‘katakanlah yang benar
itu’. 7.
Pada penulisan nomor 7 kesalahan terjadi karena tidak mengetahuinya arti dari mufradat terdapat pada contoh nomor 7 dimana kesalahan kata
ﺕﺍﺮﻣ
marrātin yang artinya ‘ kali’ untuk menyatakan jumlah perbuatan yang seharusnya disertakan dengan ‘adad bilangan .
8. Pada penulisan nomor 8 terjadikesalahan penggunaan kata
ﻥﺎﻛ
Kāna di awal kata yang seharusnya sebagai khabar . hal ini disebut juga da’fu ta’lif
kelemahan dalam menyusun rangkaian kata.
Berdasar dari hasil kuesioner yang diberikan kepada informan, faktor yang mengakibatkan terjadinya kesalahan tarkib diakibatkan karena mahasiswa kurang
menguasai nahwu dan kurangnya pengetahuan kosakata.Serta masih terpengaruhnya bahasa ibu mahasiswa dalam penyusunan kalimat yang benar
sesuai kaidah bahasa Arab.
Universitas Sumatera Utara
36
2. Kesalahan Muthabaqah kesesuaian
Kesesuaian dalam kalimat sangat menentukan objek dan subjek Terlihat pada table berikut:
No. Kata yang salah
Kata yang benar Jumlah
1
ﻩﻮﻜﺗ ﻥﺍ
an takūhu bahwa
U
dia
U
menjadi
ﻲﻧﻮﻜﺗ ﻥﺍ
an takūnībahwa
U
aku
U
menjadi 1
2
ﺖﺒﻫﺫ
ẓahabtu
U
aku
U
pergi
ﺐﻫﺫ
ẓahaba
U
dia
U
laki-laki pergi 1
3
ﻱﺪﻟﺍﻭ
wālidī ayah
U
saya
ﻩﺪﻟﺍﻭ
wāliduhu ayah
U
dia
U
laki-laki 1
4
ﺖﻠﻗ
qultu
U
aku
U
telah berkata
ﻝﺎﻗ q
āla
U
dia
U
lk2 telah berkata
U
1 5
ﻥﻮﺟﺭﺃ
`arjūna
U
aku
U
berharap kalian
ﻮﺟﺭﺃ
`arjū
U
aku
U
berharap 1
6
ﺃﺮﻘﻳ
y aqrā`u
U
dia
U
laki-laki membaca
ﺃﺮﻘﺗ
taqrā`u
U
dia
U
perempuan membaca
1
7
ﺖﻨﺒﻟﺍ ﺃﺮﻗ
qara`a al-bintu telah membaca laki-laki anak
perempuanitu
ﺖﻨﺒﻟﺍ ﺕﺃﺮﻗ
qara`at al-bintu telah membaca anak perempuanitu
1
8
ﻯﺪﻧ ﺐﺘﻛ
kataba nadā Nada telah
menulislaki-laki
ﻯﺪﻧ ﺖﺒﺘﻛ
katabat nadā Nada telah menulis
1
9
ﺖﻳﺪﺗﺭﺇ
`irtadaitu aku memakai
ﺪﻤﺤﻣ ﻯﺪﺗﺭﺇ
`irtadā muḥammad Muhammad telah memakai
fi’il madhi 1
Tabel 5 1
Pada contoh ini kesalahan penggunaan dhamir ﻮﻫ huwa ‘dia laki-laki’
untuk mukhatab, mufrad mudzakkar yang seharusnya menggunakan kata
ﻥﺍ ﻥﻮﻜﺗ
an takūnī ‘bahwa
U
aku
U
menjadi’ yang menggunakan dhamir mustatir
ﺎﻧﺍ
‘saya’untuk mutakallim mufrad.
Universitas Sumatera Utara
37
2 Pada conntoh ini kesalahan menggunakan kata
ﺖﺒﻫﺫ
fi’il madhi dalam bentuk mutakallim wahdah menunjukkan si penulis sendiri dengan
dhamir muttasil ‘ ﺕ’ tu yang seharusnya menggunakan kata
ﺐﻫﺫ
fi’il madhi mufrad mudzakkar untuk mukhatab dngan dhamir mustatir
ﻮﻫ huwa ‘dia laki-laki’ .
3 Pada contoh ini kesalahan penggunaan dhamir
ﺎﻧﺍ
untuk mutakallim, mufrad mudzakkar yang seharusnya menggunakan kata
ﻩﺪﻟﺍﻭ
wāliduhu ayah
U
nya
U
untuk dia laki-lakiyang menggunakan dhamir ﻮﻫhuwa ‘dia laki-
laki’ mustatir untuk mukhatab mufrad. 4
Pada conntoh ini kesalahan menggunakan kata
ﺖﻠﻗ
qultu ‘aku telah berkata’ fi’il madhi dalam bentuk mutakallim wahdah menunjukkan si
penulis sendiri dengan dhamir muttasil ‘ ﺕ’ tu yang seharusnya
menggunakan kata
ﻕﺍ ﻝ
fi’il madhi mufrad mudzakkar untuk mukhatab dngan dhamir mustatir
ﻮﻫ huwa ‘dia laki-laki’ . 5
Pada contoh ini kesalahan penambahan
ﻭ
dan
ﻥ
pada kata
ﻮﺟﺭﺃ
yang berbentuk jamak mudzakar salim yang seharusnya menjadi
ﻮﺟﺭﺃ fi’il mudhari bentuk mufrad mudzakkar untuk mutakallim dengan dhamir
muttasil ‘
ﺃ
’. 6
Pada contoh ini kesalahan menggunakan kata
ﺃﺮﻘﻳ
fi’il mudhari’ dalam bentuk mufrad mudzakkar bentuk mukhatab dengan dhamir muttasil ‘
ﻱ
’ yang seharusnya menggunakan kata
ﺃﺮﻘﺗ
fi’il mudhari’mufrad muannats untuk mukhatab dengan dhamir muttasil ‘
ﺕ
’. 7
Pada contoh ini kesalahan menggunakan kata
ﺃﺮﻗ
fi’il madhi dalam bentuk mufrad mudzakkar bentuk mukhatab dengan dhamir mustatir ‘
ﻮﻫ’ yang seharusnya menggunakan kata
ﺕ
ﺃﺮﻗ
fi’il madhi mufrad muannats untuk mukhatab dengan dhamir mustatir ‘
ﻲﻫ’. 8
Pada contoh ini kesalahan menggunakan kata
ﺐﺘﻛ
fi’il madhi dalam bentuk mufrad mudzakkar bentuk mukhatab dengan dhamir mustatir ‘
ﻮﻫ’
Universitas Sumatera Utara
38
yang seharusnya menggunakan kata
ﺖﺒﺘﻛ
fi’il madhi mufrad muannats untuk mukhatab dengan dhamir mustatir ‘
ﻲﻫ’. 9
Pada conntoh ini kesalahan menggunakan kata
ﺖﻳﺪﺗﺭﺇ
fi’il madhi dalam bentuk mutakallim wahdah menunjukkan si penulis sendiri dengan
dhamir muttasil ‘ ﺕ’ tu yang seharusnya menggunakan kata
ﻱﺪﺗﺭﺇ
fi’il madhi mufrad mudzakkar untuk mukhatab dngan dhamir mustatir
ﻮﻫ huwa ‘dia laki-laki’ .
Berdasarkan dari hasil kuesioner yang diberikan , faktor yang mengakibatkan terjadinya kesalahan pada dhamir, karena mahasiswa tidak
mengetahui atau mengenal tentang isim dalam bahasa Arab. 3.
Pemilihan diksi yang tidak tepat Pada penelitian ini ditemukan kesalahan pemilihan kata yang kurang tepat,
terlihat pada tabel berikut: No.
Kata yang tidak tepat Kata yang benar
Jumlah 1
ﻞﺴﻐﻳ
yagsilu dia lk2 mencuci
ﻊﻨﺼﻳ
ya ṣna’u dialk2 membuat
1 2
ﺮﻈﻧ
na ẓara melihatmeneliti
mencermati lokasi jangkauan luas
ﺪﻬﺷ
syahada menyaksikan lokasi dekat
1
3
ﺔﻛﺮﺤﺘﻤﻟﺍ ﺯﺎﻔﻠﺗ
tilfāzu al- muta
ḥarrikatu
U
televisi
U
yang bergerak
ﺔﻛﺮﺤﺘﻤﻟﺍ ﺓﺭﻮﺻ
ṣūratu al- muta
ḥarrikatu
U
gambar
U
yang bergerak
1
4
ﻞﺳﺭ
rasala mengirim
ﺐﺘﻛ
kataba menulis 1
Tabel 6 1
Pada contoh 1 terdapat pada tes menyusun kata menjadi sebuah kalimat menggunakan gambar. Pada soal tersebut menggambarkan anak laki- laki
yang sedang membuat lemari pakaian. Kesalahan yang terjadi pada kata ﻞﺴﻐﻳ yagsilu yang artinya mencuci yang seharusnya
ﻊﻨﺼﻳ
ya ṣna’u
Universitas Sumatera Utara
39
dialaki-laki membuat.kesalahan yang sama juga terjadi pada contoh 4 yaitu penggunaan kata
ﻞﺳﺭ
yang seharusnya kata
ﺐﺘﻛ
. dimana pada tes ini menggambarkan seorang anak perempuan yang sedang menulis surat
bukannya menngirim surat. 2
Kesalahan yang terjadi pada contoh 2 pemilihan penggunaan kata
ﺪﻬﺷ
yang artinya menyaksikan melihat dalam lokasi dekat dan kata
ﺮﻈﻧ
yang artinya menyaksikan tapi dalam konteks yang lebih luas.
Berdasarkan dari tabel di atas terlihat kesalahan terjadi akibat mahasiswa kurang mengetahui tentang pemilihan kata dan salah memahami gambar dari tes
yang diguanakan. 4.
Kalimat tidak jelas Terdapat kesalahan mahasiswa yang terlihat pada tabel berikut:
No. Kata yang salah
Kata yang benar Jumlah
1
ﺔﻴﺿﺎﻳﺭ ﺪﻟﻮﻟﺍ
al- waladu riyāḍiyyata anak
olahraga
ﺔﻴﺿﺎﻳﺭ ﻞﻌﻔﻳ ﺪﻟﻮﻟﺍ
al-waladu yaf’alu riyāḍiyyata anak itu
melakukan olahraga 1
Tabel 7 1.
Padacontoh di atas kesalahan yang terjadi pada penyusunan kalimat yang terdiri hanya dari isim
ﺔﻴﺿﺎﻳﺭ ﺪﻟﻮﻟﺍ
yang artinya anak olahraga yang tidak menyatakan sedang melakukan pekerjaan yang seharusnya ditambahkan
kata kerja seperti
ﻞﻌﻔﻳ
atau
ﺐﻌﻠﻳ
untuk menghubungkan kedua kata tersebut, sehingga menjadi kalimat yang sempurna jumlah mufidah.
Berdasarkan hasil dari kuesioner yang diberikan, faktor yang mengakibatkan terjadinya kesalahan ini karena kurang memahami jumlah fi’liyah
dan pola kalimat bahasa Arab dengan baik dan benar jumlah mufidah.
5. Kalimat mubazir
Universitas Sumatera Utara
40
Dari penelitian yang dilakukan terdapat banyak penggunaan kalimat yang mubazir dalam tes kemampuan Tahwil Jumlah, sbb:
No. kalimat yang mubazir
kalimat yang benar Jumlah
1 Pemakaian
isim
ﺪﻤﺤﻣ
berulang ulang Tidak perlu menambahkan
isim
ﺪﻤﺤﻣ
di setiap fi’il 95
Tabel 8 Seperti contoh :
ٳ ﻆﻘﻴﺘﺳ
ﺕ ﻞﺴﺘﻏﺍ ,ﺪﻴﻌﻟﺍ ﻡﻮﻳ ﺍﺮﻜﺒﻣ
ﺕ ﻱﺪﺗﺭﺍﻭ ﺮﺠﻔﻟﺍ ﺖﻴﻠﺻ ﻢﺛ
ﺕ ...
ﺓﺪﻳﺪﺠﻟﺍ ﻲﺴﺑﻼﻣ
Jika diubah menjadi :
ٳ ﻆﻘﻴﺘﺳ
ﺪﻤﺤﻣ ,
ﺪﻴﻌﻟﺍ ﻡﻮﻳ ﺍﺮﻜﺒﻣ ﻞﺴﺘﻏﺍ
ﻭ ﺮﺠﻔﻟﺍ ﻲﻠﺻ ﻢﺛ ﻱﺪﺗﺭﺍ
... ﺓﺪﻳﺪﺠﻟﺍ ﻲﺴﺑﻼﻣ
Tetapi kebanyakan mahasiswa mengubahnya menjadi :
ٳ ﻆﻘﻴﺘﺳ
ﺪﻤﺤﻣ ﻞﺴﺘﻏﺍ ,ﺪﻴﻌﻟﺍ ﻡﻮﻳ ﺍﺮﻜﺒﻣ
ﺪﻤﺤﻣ ﻲﻠﺻ ﻢﺛ
ﺪﻤﺤﻣ ﻱﺪﺗﺭﺍﻭ ﺮﺠﻔﻟﺍ
ﺪﻤﺤﻣ ﻲﺴﺑﻼﻣ
... ﺓﺪﻳﺪﺠﻟﺍ
Pemakaian kalimat yang mubazir terdapat dari hasil tes merubah kalimat dimana mahasiswa diharuskan mengganti dhamir ‘
ﻥﺃ
ﺍ ’ ke dhamir ‘
ﺪﻤﺤﻣ
’. Berdasarkan dari tes yang diberikan, terdapat banyak penggunaan dhamir yang
tidak disesuaikan oleh konteks kalimatnya sehingga terdapatlah kata
ﺪﻤﺤﻣ
yang mubazir.
Berdasarkan dari hasil kuesioner yang telah diberikan, faktor yang mengakibatkan terjadinya kesalahan karena tidak memahami ilmu sintaksis yang
bertujuan sebagai kepraktisan bahasa. 6.
Kesalahan waktu Dalam bahasa Arab bentuk kalimat fiil berdasarkan waktunya dibedakan
kedalam 3 kategori waktu, yaitu fiil madhi, mudhari dan amar.
Universitas Sumatera Utara
41
No. Kata yang salah
Kata yang benar Jumlah
1
ﻆﻘﻴﺘﺴﻳ
yasstaiqa ẓu muḥammad
Muhammad sedang bangun tidur fi’il mudhari’
ﺪﻤﺤﻣ ﻆﻘﻴﺘﺳﺇ
`istaiqa ẓa muḥammad
Muhammad telah bangun tidur fi’il madhi
1
2
ﻞﺴﺘﻐﺗ
tagtasilu sedang mandi fi’il mudhari’
ﺪﻤﺤﻣ ﻞﺴﺘﻏﺇ
`igtasala mu ḥammad telah
mandi Muhammad fi’il madhi 1
3
ﻦﻴﺋﺮﻘﺗ ﺖﻨﺒﻟﺍ
al- bintu taqra`īna anak
perempuan itu membaca fi’il mudhari’
ﺕﺃﺮﻗ ﺖﻨﺒﻟﺍ
qara`ati al-bintu anak perempuan itu telah membaca
fi’il madhi 1
Tabel 9 1
Kesalahan yang terjadi pada tabel di atas karena kesalahan penggunaan waktu; fi’il madhi,dan fi’il mudhari’. Dalam hal ini mahasiswa tidak
memahami tashrif. Berdasarkan hasil kuesioner yang telah diberikan kepada informan, faktor
yang mengakibatkan terjadinya kesalahan yaitu kurangnya pemahaman tentang perbedaan fi’il madhi dengan fi’il mudhari’.
7. Kalimat ambigu
ﻒﻴﻟﺄﺘﻟﺍ ﻒﻌﺿ
No. Kalimatambigu
Kalimat yang benar Jumlah
1
ﻥﺃﺮﻘﻟﺍ ﻦﻴﻤﻠﺴﻤﻟﺍ ﺏﺎﺘﻛ
kitābu al-muslimīnal-qur`ānu kitab orang islamadalahAlqur’an
ﻦﻴﻤﻠﺴﻤﻟﺍ ﺏﺎﺘﻛ ﻥﺃﺮﻘﻟﺍ
al- qur`ānu kitābu al-
muslimīna Alqur’an adalah kitab orang islam
1
2
ﻖﺤﻟﺍ ﻡﻼﺳﻹﺍ ﻦﻳﺩ
dīnu al-`islāmu al- ḥaqquagama islam itubenar
ﻖﺤﻟﺍ ﻦﻳﺩ ﻡﻼﺳﻹﺍ
al- `islāmu dīnu al-
ḥaqqiislam itu agama yang benar
1
Tabel 10
Universitas Sumatera Utara
42
1 Pada contoh 1 seharusnya mahasiswa memilih isim ma’rifah di awal
kata yaitu kata
ﻥﺃﺮﻘﻟﺍ
sebagai mubtada’. 2
Pada contoh 2 kalimat yang benar adalah berbentuk jumlah mufidah kalimat sempurna bukan berbentuk frase seperti kalimat
ﻡﻼﺳﻹﺍ ﻦﻳﺩ ﻖﺤﻟﺍ
dīnu al-`islāmu al-ḥaqqu ‘agama islam itubenar’. Dari tabel di atas indikasinya mahasiswa kurang mengetahui kalimat
bahasa Arab yang lazim digunakan yaitu jumlah ismiyah dan bentuk isim yang digunakan berbentuk isim ma’rifah.
Dari hasil seluruh tabel di atas peneliti mendapatkan persentase kesalahan yang terjadi sebagai berikut:
Persentase Kesalahan Bidang Sintaksis
No. Kesalahan Bidang Sintaksis
Jumlah Persentase
1 kesalahan tarkib susunan
16 12,31
2 Kesalahan kesesuaian dhamir
muthabaqah 9
6,92
3 Pemilihan diksi
4 3,08
4 Kalimat tidak jelas
1 0,77
5 Kalimat mubazir
95 73,08
6 Kesalahan waktu
3 2,30
7 Kalimat ambigu
2 1,54
Total 130
100 Tabel 11
Universitas Sumatera Utara
43
2.4.2Kesalahan Bidang Sharaf
Morfologi berkaitan dengan struktur kata, dan sintaksis berkaitan dengan struktur kalimat. Dengan kata lain, morfologi akan mengkaji kata dan
morfem-morfem pembentuknyaDari hasil analisis data terdapat kesalahan morfologi berupa: kesalahan bentukan; tashrif.
1. Kesalahan tashrif
No. Kata yang salah
Kata yang benar Jumla
h 1
ﺖﻨﺒﻟﺍ ﺃﺮﻗ
qara`a al-bintu telah membaca laki-laki anak
perempuanitu
ﺖﻨﺒﻟﺍ ﺕﺃﺮﻗ
qara`at al-bintu telah membaca anak perempuanitu
1
2
ﻯﺪﻧ ﺐﺘﻛ
kataba nadā Nada telah
menulislaki-laki
ﻯﺪﻧ ﺖﺒﺘﻛ
katabat nadā Nada telah menulis 1
3
ﻦﻴﺋﺮﻘﺗ ﺖﻨﺒﻟﺍ
al- bintu taqra`īna anak
perempuan itu membaca fi’il mudhari’
ﺃﺮﻘﺗ ﺖﻨﺒﻟﺍ
al-bintu taqra`u anak perempuan itu telah membaca fi’il madhi
1
4
ﻆﻘﻴﺘﺴﻳ
yasstaiqa ẓu muḥammad
Muhammad sedang bangun tidur fi’il mudhari’
ﺪﻤﺤﻣ ﻆﻘﻴﺘﺳﺇ
`istaiqa ẓa muḥammad
Muhammad telah bangun tidur fi’il madhi
1
5
ﻞﺴﺘﻐﺗ
tagtasilu sedang mandi fi’il mudhari’
ﺪﻤﺤﻣ ﻞﺴﺘﻏﺇ
`igtasala mu ḥammad telah
mandi Muhammad fi’il madhi 1
6
ﺖﻳﺪﺗﺭﺇ
`irtadaitu aku memakai
ﺪﻤﺤﻣ ﻯﺪﺗﺭﺇ
`irtadā muḥammad Muhammad telah memakai fi’il madhi
1
7
ﻩﻮﻜﺗ ﻥﺍ
an takūhu bahwa dia menjadi
ﻲﻧﻮﻜﺗ ﻥﺍ
an takūnībahwa aku menjadi 1
8
ﺖﺒﻫﺫ
ẓahabtuaku pergi
ﺐﻫﺫ
ẓahabadialaki-laki pergi 1
9
ﻱﺪﻟﺍﻭ
wālidī ayah saya
ﻩﺪﻟﺍﻭ
wāliduhu ayah dialaki-laki 1
Universitas Sumatera Utara
44
10
ﺖﻠﻗ
qultu aku telah berkata
ﻝﺎﻗ q
āla dia laki-laki telah berkata 1
11
ﻥﻮﺟﺭﺃ
`arjūna aku berharap kalian
ﻮﺟﺭﺃ
`arjū aku berharap 1
12
ﺃﺮﻘﻳ
y aqrā`u dia laki-laki
membaca
ﺃﺮﻘﺗ
taqrā`u dia perempuan membaca
1
Tabel 12 1
Pada contoh ini kesalahan menggunakan kata
ﺃﺮﻗ
fi’il madhi dalam bentuk mufrad mudzakkar bentuk mukhatab dengan dhamir mustatir ‘
ﻮﻫ
’ yang seharusnya menggunakan kata
ﺕ ﺃﺮﻗ
fi’il madhi mufrad muannats untuk mukhatab dengan dhamir mustatir ‘
ﻲﻫ
’. 2
Pada contoh ini kesalahan menggunakan kata
ﺐﺘﻛ
fi’il madhi dalam bentuk mufrad mudzakkar bentuk mukhatab dengan dhamir mustatir ‘
ﻮﻫ
’ yang seharusnya menggunakan kata
ﺖﺒﺘﻛ
fi’il madhi mufrad muannats untuk mukhatab dengan dhamir mustatir ‘
ﻲﻫ
’. 3
Pada conntoh ini kesalahan menggunakan kata
ﺖﻳﺪﺗﺭﺇ
fi’il madhi dalam bentuk mutakallim wahdah menunjukkan si penulis sendiri dengan
dhamir muttasil ‘
ﺕ
’ tu yang seharusnya menggunakan kata
ﻱﺪﺗﺭﺇ
fi’il madhi mufrad mudzakkar untuk mukhatab dngan dhamir mustatir
ﻮﻫ huwa ‘dia laki-laki’ .
4 Pada contoh kesalahan nomor 4, 5 yaitu kesalahan penggunaan fi’il madhi
ke mudhari’ begitu juga sebaliknya kesalahan penggunaan fi’il mudhari’ yang seharusnya menjadi fi’il madhi.
5 Pada contoh nomor 6 kesalahan menggunakan kata
ﺖﻳﺪﺗﺭﺇ
fi’il madhi dalam bentuk mutakallim wahdah menunjukkan si penulis sendiri
dengan dhamir muttasil ‘ ﺕ’ tu yang seharusnya menggunakan kata
ﻱﺪﺗﺭﺇ
fi’il madhi mufrad mudzakkar untuk mukhatab dengan dhamir mustatir
ﻮﻫ huwa ‘dia laki-laki’
Universitas Sumatera Utara
45
6 Pada contoh kesalahan nomor 7 penggunaan dhamir
ﻮﻫ huwa ‘dia laki- laki’ untuk mukhatab, mufrad mudzakkar yang seharusnya menggunakan
kata
ﻥﻮﻜﺗ ﻥﺍ
an takūnībahwa aku menjadiyang menggunakan dhamir mustatir
ﺎﻧﺍ ‘saya’untuk mutakallim mufrad. 7
Pada contoh kesalahan nomor 8 menggunakan kata
ﺖﺒﻫﺫ
fi’il madhi dalam bentuk mutakallim wahdah menunjukkan si penulis sendiri
dengan dhamir muttasil ‘ ﺕ’ tu yang seharusnya menggunakan kata
ﺐﻫﺫ
fi’il madhi mufrad mudzakkar untuk mukhatab dngan dhamir mustatir ﻮﻫ
huwa ‘dia laki2’ . 8
Pada contoh nomor 9 kesalahan penggunaan dhamir ﺎﻧﺍ untuk
mutakallim, mufrad mudzakkar yang seharusnya menggunakan kata ﻩﺪﻟﺍﻭ
wāliduhu ayah dia laki-lakiyang menggunakan dhamirﻮﻫhuwa ‘dia laki2’ mustatir untuk mukhatab mufrad.
9 Pada conntoh 10 kesalahan menggunakan kata
ﺖﻠﻗ
qultu ‘aku telah berkata’ fi’il madhi dalam bentuk mutakallim wahdah menunjukkan si
penulis sendiri dengan dhamir muttasil ‘ ﺕ’ tu yang seharusnya
menggunakan kata
ﻕﺍ ﻝ
fi’il madhi mufrad mudzakkar untuk mukhatab dngan dhamir mustatir
ﻮﻫ huwa ‘dia laki-laki’ . 10
Pada contoh nomor 11 kesalahan penambahan
ﻭ
dan
ﻥ
pada kata
ﻮﺟﺭﺃ
yang berbentuk jamak mudzakar salim yang seharusnya menjadi
ﻮﺟﺭﺃ
fi’il mudhari bentuk mufrad mudzakkar untuk mutakallim dengan dhamir
muttasil
‘ ﺃ’
. 11
Pada contoh nomor 12 kesalahan menggunakan kata
ﺃﺮﻘﻳ
fi’il mudhari’ dalam bentuk mufrad mudzakkar bentuk mukhatab dengan dhamir
muttasil ‘
ﻱ
’ yang seharusnya menggunakan kata
ﺃﺮﻘﺗ
fi’il mudhari’mufrad muannats untuk mukhatab dengan dhamir muttasil ‘
ﺕ’.
Dari hasil analisis datadi atas persentase kesalahan morfologi berupa: kesalahan bentukan; tashrif sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
46
No. Kesalahan Bidang Morfologi
Jumlah Persentase
1 Kesalahan tashrif
12 8.22
Total 12
8,22 Tabel 13
2.4.3Kesalahan Penulisan Huruf
Dari hasil analisis data terdapat kesalahan penulisan yang berakibat kepada kesalahan makna.
1. Kesalahan penulisan
No. penulisan yang salah
penulisan yang benar Jumlah
1
ﻊﺿﻮﺗ
tawa ḍḍa’a meletakkan
ﺄﺿﻮﺗ
tawa ḍḍa`a berwudu’
1 2
ﻝﺍ ﻁ
ﺯﺎﻔﻟ
al- ṭilfāzu
ﺯﺎﻔﻠﺘﻟﺍ
al- tilfāzutelevisi
1 3
ﻅﺎﻔﻠﺘﻟﺍ
al- tilfāẓu
ﺯﺎﻔﻠﺘﻟﺍ
al- tilfāzutelevisi
1 4
ﺪﻫﺎﺴﻳ
yusāhidu
ﺪﻫﺎﺸﻳ
yusyāhidu dia menyaksikan
1
Tabel 14 Dari tabel di atas indikasi kesalahan terjadi akibat kurangnya pengetahuan
tentang penulisan huruf kurangnya latihan Imla’ dikte dan tidak mengetahui dampak dari kesalahan penulisan dapat merubah arti dari sebuah kata.
Dari hasil analisis data persentase kesalahan yang berhubungan dengan penulisan bunyi :
No. Kesalahan Bidang
Penulisan Huruf Jumlah
Persentase
1 Kesalahan penulisan
4 2,74
Total 4
2,74
Universitas Sumatera Utara
47
BAB IV PENUTUP