26
pengartiannya.Ambigu berasal dari kata ambigous yang berarti bermakna lebih satu.blogspot.co.id201112kalimat-ambigu.html.
d diksi yang tidak tepat membentuk kalimat; Dalam KBBI 2002: 264 diksi diartikan sebagai pilihan kata yang tepat dan selaras dalam penggunaanya untuk
menggungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu seperti yang diharapkan. Jadi, diksi berhubungan dengan pengertian teknis dalam hal karang-
mengarang, hal tulis-menulis, serta tutur sapa. Bila seseorang menulis suatu karangan wacana maka sangatlah diperlukan
pemilihan kata yang tepat agar pembaca dengan mudah memahami kalimat yang dimaksudkan yang berarti harus sesuai konteks pembicaraan.
b. Kesalahan Bidang Morfologi sharaf
Morfologi berkaitan dengan struktur kata, dan sintaksis berkaitan dengan struktur kalimat. Dengan kata lain, morfologi akan mengkaji kata dan morfem-
morfem pembentuknya Dari hasil analisis data terdapat kesalahan morfologi berupa: kesalahan bentukan; tashrif.
c. Kesalahan Penulisan Huruf
Kesalahan penulisan huruf sering terjadi dalam pembelajaran bahasa asing terutama bahasa Arab.Dimana kesalahan penulisan huruf berakibat kepada
kesalahan arti sebuah kata. 2.7Faktor Yang Mempengaruhi Kesalahan Insya’
Menurut Fahrurozi 2009:3 BA adalah bahasa yang pola pembentukan katanya sangat beragam dan fleksibel baik melalui cara derivasi tashrif
isytiqaqiy maupun dengan cara infleksi tashrif I’robi. Melalui 2 cara pembentukan kata ini, BA menjadi sangat kaya dengan kosakata dengan karakter
BA yang pembentukan katanya beragam. Dari sinilah mahasiswa banyak mengalami kesalahan, boleh dikatakan pada penelitian awal ditentukan lebih dari
50 mahasiswa mempunyai kesalahan dalam problem tata kalimat;
Universitas Sumatera Utara
27
Problem tata kalimat tarakib, qawaid dan I’rob : a.
I’rob; perubahan bunyi akhir kata, baik berupa harakat rafa’, nashab, jar atau huruf sesuai dengan jabatan kata dalam suatu kalimat.
b. Urutan kata dalam kalimat
c. Keharusan adanya persesuaian muthabaqah antar bagian kata dalam
kalimat. d.
Penggunaan pola-pola idiomatik yang rumit. Problem non kebahasaan yaitu kesalahan yang tidak terkait langsung
dengan bahasa yang dipelajari siswa tetapi turut serta bahkan dominan mempengaruhi tingkat kesuksesan dan kegagalan dari pembelajaran bahasa,
antara lain : a.
Masalah psikologis, seperti motivasi dawafi’i dan minat muylun b.
Perbedaan individu siswa furuq fardiyah dalam satu kelas, baik dari segi kemampuan maupun orientasi belajarnya.
c. Sarana dan prasarana, media, dan sumber belajar BA seperti buku
panduan, dan buku lainnya. d.
Kompetensi Pengajar, baik akademik, paedagogik, personal maupun sosial.
e. Metode pembelajaran yang digunakan harus tepat.
f. Waktu yang tersedia.
g. Lingkungan berbahasa.
Problem kebahasaan, yang terkait langsung dengan bahasa yang dipelajarinya;
a. Problem bunyi
b. Problem kosakata
c. Problem tata kalimat
Universitas Sumatera Utara
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bahasa merupakan sesuatu yang khas, yang hanya dimiliki oleh manusia Aminuddin,1988 : 28. Menurut Muhbib dalam Muradi 2005: 2 Bahasa Arab
adalah produk dan sistem budaya, yang mana bahasa Arab mempunyai dimensi akademik, humanistik, dan pragmatik. Ia tunduk kepada sistem linguistik yang
telah menjadi kesepakatan penutur bahasa ini, baik sistem fonologi aswat, morfologi sharaf, sintaksis nahwu, dan semantik dalalah. Oleh karena itu,
studi dan kajian terhadap bahasa Arab sangat menarik baik dari aspek linguistik, maupun kajian terapan seperti psikolinguistik dan sosiolinguistik serta aspek
pembelajaran bahasa Arab itu sendiri. Bahasa yang digunakan pelajar di lembaga pendidikan Islam secara
umum, yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Arab. Sedangkan di Indonesia bahasa Arab merupakan bahasa Asing. Untuk berkomunikasi dalam bahasa Arab tentu
saja dibutuhkan kemahiran komunikasi beserta aktivitas-aktivitas latihan yang mendukung dan harus tercipta lingkungan bahasa yang mengarahkan pelajar agar
mampu berkomunikasi dalam bahasa Arab Hermawan, 2011 : 136 . Bahasa menurut Muhammad Al-khuli 1982: 148 adalah sebagai berikut:
ﺔﻋﺎﻤﺟ ﺩﺍﺮﻓﺃ ﻪﻠﻤﻌﺘﺴﻳ ﺔﻴﻁﺎﺒﺘﻋﺍ ﺯﻮﻣﺭ ﻦﻣ ﻥﻮﻜﺘﻳ ﺎﺳﺎﺳﺃ ﻲﺗﻮﺻ ﻡﺎﻈﻧ ﻲﻫ ﺔﻐﻠﻟﺍ
. ﺮﻋﺎﺸﻤﻟﺍﻭ ﺭﺎﻜﻓﻷﺍ ﻝﺩﺎﺒﺘﻟ ﺎﻣ
al-lugatu hiya ni ẓāmun ṣautiyyun asāsan yatakawwanu min rumūzin
I’tibāṭiyyatin yasta’miluhu ifrādu jamā’atin mā litabāduli al-ifkāri wa al- masyā’iri`Bahasaadalahsistem bunyi yang asas terdiridarisimbol-
simbolbahasadengan sistemmana suka arbitrer yang digunakan olehanggota masyarakatuntuk berbagipikiran dan perasaan mereka`.
Menurut Husein 2006: 15
ﺔﻐﻠﻟﺍ ﺕﺍﺭﺎﻬﻣ ﻊﻴﻤﺟ ﺎﻬﻴﻓ ﺐﺼﺗ ,ﺪﻴﻘﻌﺘﻟﺍ ﺓﺪﻳﺪﺷ ﺔﺒﻛﺮﻣ ﺓﺭﺎﻬﻣ ﺔﺑﺎﺘﻜﻟﺍ ﺖﻧﺎﻛ ﺎﻤﻟﻭ...
Universitas Sumatera Utara