Solusi Analitik Kajian Teoritik Tingkat Energi Osilator Anharmonik Dengan Potensial Kuartik

� � ′′ + 2 �� � + � � − � 4 � � = 0 � � ′′ + 2 � + 1 − � 4 � � = 0 4.8 Persamaan 4.8 ini merupakan persamaan diferensial untuk osilator anharmonik pada mekanika kuantum dengan energi potensial, Vx = Ax 4 .

4.2 Solusi Analitik

Prosedur baku untuk memecahkan persamaan diferensial seperti persamaan 4.3 adalah dengan menganggap bahwa yx dapat diuraikan dengan deret pangkat x sebagai berikut: yx = x k � + � 1 � + � 2 x 2 + � 3 x 3 + … yx = ∑ � � � �+� ∞ �=0 , a ≠ 0 4.9 Turunan pertama dari yx adalah: � ′ � = ∑ � � � + �� �+�−1 ∞ �=0 4.10 Turunan kedua dari yx adalah: � ′′ � ∑ � � � + �� + � − 1� �+�−2 ∞ �=0 4.11 Kemudian kita substitusikan kembali persamaan 4.9, persamaan 4.10, persamaan 4.11 ke dalam persamaan 4.3 sehingga akan diperoleh: � ′′ − 2�� ′ + 2 � + � 2 − � 4 � = 0 ∑ � � � + �� + � − 1� �+�−2 ∞ �=0 - 2x { ∑ � � � + �� �+�−1 ∞ �=0 } + 2 � + � 2 − � 4 ∑ � � � �+� ∞ �=0 = 0 ∑ � � � + �� + � − 1� �+�−2 ∞ �=0 – 2 ∑ � � � + �� �+� ∞ �=0 + 2n ∑ � � ∞ �=0 � �+� + ∑ � � � �+�+2 ∞ �=0 − ∑ � � � �+�+4 ∞ �=0 = 0 4.12 Universitas Sumatera Utara Dari persamaan 4.12 ini, kita substitusi; m = j + 2 untuk penjumlahan pertama m = j untuk penjumlahan kedua m = j untuk penjumlahan ketiga m = j - 2 untuk penjumlahan keempat m = j – 4 untuk penjumlahan kelima Sehingga akan diperoleh: ∑ � � +2 � + � + 2� + � + 2 − 1� �+�+2−2 ∞ �=0 – 2 ∑ � � � + �� �+� ∞ �=0 + 2n ∑ � � ∞ �=0 � �+� + ∑ � �−2 � �+�−2+2 ∞ �=0 − ∑ � �−4 � �+�−4+4 ∞ �=0 = 0 ∑ � � +2 � + � + 2� + � − 1� �+� ∞ �=0 – 2 ∑ � � � + �� �+� ∞ �=0 + 2n ∑ � � ∞ �=0 � �+� + ∑ � �−2 � �+� ∞ �=0 − ∑ � �−4 � �+� ∞ �=0 = 0 ∑ [ � �+2 � + � + 2� + � + 1 ∞ �=0 – 2 � � � + �+ 2n� � + � �−2 − � � −4 ] � �+� = 0 ∑ [ � �+2 � + � + 2� + � + 1 ∞ �=0 –2 � � � + �-n+ � � −2 − � �−4 ] � �+� = 0 4.13 Supaya persamaan 4.13 ini berlaku untuk setiap x, maka kuantitas dalam tanda kurung harus nol untuk setiap harga n, sehingga kita dapatkan persyaratan sebagai berikut: � � +2 � + � + 2� + � + 1 – 2� � � + � - n+ � �−2 − � � −4 = 0 � � +2 � + � + 2� + � + 1 = 2� � � + � - n− � � −2 + � � −4 � � +2 = � �−4 − � �−2 + 2 � � �+� −� �+� +2�+� +1 4.14 Persamaan 4.14 adalah merupakan rumus rekursi untuk koefisien � � . Rumus rekursi ini memungkinkan kita untuk mencari koefisien � 2 , � 3 , � 4 , � 5 , … Tetapi sebelumnya kita perhatikan persamaan 4.12, pangkat terendah dari x adalah x k-2 untuk m = 0 pada penjumlahan yang pertama. Universitas Sumatera Utara Penjumlahan pertama dipilih karena hanya pada penjumlahan pertama yang dapat menghasilkan 2 nilai k yang berfungsi untuk memperoleh fungsi genap dan fungsi ganjil dalam rumus rekursi. Kita substitusi nilai m = 0 pada penjumlahan pertama persamaan 4.12 maka diperoleh: � � � + �� + � + 1 = 0 � �� − 1 = 0 Sehingga kita peroleh nilai : k = 0 untuk j genap k = 1 untuk j ganjil . • untuk k = 0 dan j genap dimulai dari 0, 2, 4, … pada persamaan 4.14 kita peroleh: Rumus dasar: � � +2 = � �−4 − � �−2 + 2 � � �+� −� �+� +2�+� +1 j = 0 → a 2 = � −4 − � −2 + 2 � −� 2.1 = 2 � −� 2 a 2 = � 2 2-n j = 2 → a 4 = � −2 − � + 2 � 2 2 −� 4.3 ; kita substitusi nilai a 2 , sehingga di peroleh: = − � +2 � �0 2 . 2 −��2−� 4 1 2 x 2 2 a 4 = � 4 [-2 + 2 2 -n2-n] j = 4 → a 6 = � − � 2 + 2 � 4 4 −� 4.5 ; kita substitusi nilai a 2 dan nilai a 3 , diperoleh: = � − �0 2 . 2 −�+ 2 �0 4 [ −2+ 2 2 −�2−�]4−� 6 . 1 4 . 4 4 a 6 = � 6 [4 – 4 2 2-n – 2 2 4-n + 2 3 -n2-n4-n] Universitas Sumatera Utara Catatan: Nilai a terendah yang diijinkan adalah a nilai a negative dianggap tidak ada karena dari persamaan awal: ∑ � � � + �� + � − 1 … ∞ �=0 dst, nilai a terkecil adalah a . Kemudian nilai koefisien � 2 , � 4 , � 6 ini kita substitusikan kedalam persamaan 4.9 sehingga diperoleh: yx = ∑ � � � �+� ∞ �=0 y genap = � � � + � 2 � �+2 + � 4 x �+4 + � 6 x �+6 + … untuk k = 0, diperoleh: y genap = � + � 2 � 2 + � 4 x 4 + � 6 x 6 + … y genap = � + � 2 2-n � 2 + � 4 [-2 + 2 2 -n2-n] x 4 + � 6 [4 – 4 2 2-n – 2 2 4-n + 2 3 -n2-n4-n] x 6 + … y genap = a [1+ 1 2 2-nx 2 + 1 4 -2 + 2 2 -n2-nx 4 + 1 6 4 – 4 2 2-n – 2 2 4-n + 2 3 -n2-n4-nx 6 + …] 4.15 Melalui persamaan 4.15 kita akan memperoleh beragam parameter yang disebut dengan Polinomial Hermite untuk n = genap sebagai berikut: y genap = a [1+ 1 2 2-nx 2 + 1 4 2 2 -n2-nx 4 + 1 6 2 3 -n2-n4-nx 6 + …] + a [ − 2 4 x 4 + 1 6 4 – 4 2 2-n – 2 2 4-nx 6 + …] 4.16 Tanda kurung siku pertama pada persamaan 4.16 merupakan bentuk Polinomial Hermite untuk n = genap, maka diperoleh bentuk sederhana persamaan 4.16 adalah sebagai berikut: y genap = {H n x + � � 4 [- 2 4 + 1 6 4 – 4 2 2-n – 2 2 4-n x 2 + …]} Kemudian nilai yx untuk genap kita subtitusikan kedalam persamaan 4.4 sehingga diperoleh persamaan baru sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara � � x = � −� 2 2 {H n x + � � 4 [- 2 4 + 1 6 4 – 4 2 2-n – 2 2 4-n x 2 + …]} 4.17 • untuk k = 1 dan j ganjil dimulai dari 1, 2, 3, … pada persamaan 4.14 kita peroleh: j = 1 → a 3 = � 3 21-n j = 3 → a 5 = � 5 [-3 + 2 2 1-n3-n] Kemudian nilai koefisien � 3 , � 5 , ini kita substitusikan kedalam persamaan 4.9 sehingga diperoleh: yx = ∑ � � � �+� ∞ �=0 y ganjil = � 1 � �+2 + � 3 � �+4 + … untuk k = 1, diperoleh: y genap = � 1 � 3 + � 3 � 5 + … Dengan melakukan cara yang sama seperti mencari y genap kita juga dapat menentukan Polinomial Hermite untuk n = ganjil dan k = 1 sebagai berikut: y ganjil = a [x + 1 3 21-nx 3 + 1 5 2 2 1-n3-nx 5 + 1 7 2 3 1-n3-n5-nx 7 + …] + a [- 3 5 x 5 + 1 7 5 – 5 3 21-n – 325-nx 7 + …] 4.18 Tanda kurung siku pertama pada persamaan 4.18 merupakan bentuk Polinomial Hermite untuk n = ganjil, maka diperoleh bentuk sederhana persamaan 4.18 adalah sebagai berikut: y ganjil = {H n x + a [- 3 5 x 5 + 1 7 5 – 5 3 21-n – 325-nx 7 + …] Kemudian nilai yx untuk ganjil kita subtitusikan kedalam persamaan 4.4 sehingga diperoleh persamaan baru sebagai berikut: � � x = � −� 2 2 {H n x + � � 5 [- 3 5 + 1 7 5 – 5 3 21-n – 32 5-n x 2 +…]} 4.19 Universitas Sumatera Utara

4.3. Fungsi fungsi gelombang Osilator Anharmonik