Analisis Rasio Keuangan Kinerja Keuangan

3 Pengumuman badan direksi manajemen management board of director announcements seperti perubahan dan penggantian direktur, manajemen, dan struktur organisasi. 4 Pengumuman pengambilalihan diversifikasi seperti laporan merger, investasi ekuitas, laporan take over oleh pengakuisisian dan diakuisisi. 5 Pengumuman investasi investment announcements seperti melakukan ekspansi pabrik, pengembangan riset, dan penutupan usaha lainnya. 6 Pengumuman ketenagakerjaan labour announcements seperti negosiasi baru, kontrak baru, pemogokan , dan lainnya. 7 Pengumuman laporan keuangan perusahaan seperti peramalan laba sebelum akhir tahun fiskal dan setelah tahun fiskal, earning per share EPS, devidend per share DPS, price earning ratio PER, net profi margin NPM, return on Asset ROA, dan lain-lain. b. Faktor Eksternal Menurut Alwi 2003:87 yang mempengaruhi faktor internal harga saham adaah : 1 Pengumuman dari pemerintah seperti perubahan suku bunga tabungan dan deposito, kurs valuta asing, inflasi, serta berbagai regulasi dan deregulasi ekonomi yang dikeluarkan oleh pemerintah. 2 Pengumuman hokum legal announcements seperti tuntutan karyawan terhadap perusahaan atau terhadap manajernya dan tuntutan perusahaan terhadap manajernya. 3 Pengumuman industri sekuritas securities announcements seperti laporan pertemuan tahunan, insider trading, volume atau harga saham perdagangan, pembatasanpenundaan trading . 4 Gejoak politik dalam negeri dan fluktuasi nilai tukar juga merupakan faktor yang berpengaruh signifikan pada terjadinya pergerakan harga saham di bursa efek suatu Negara. 5 Berbagai isu bank dari dalam dan luar negeri.

2.1.9 Analisis Rasio Keuangan

Menurut Munawir 2007:64 “Rasio adalah alat yang dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan antara dua macam data financial”. Rasio menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan mathematical relationship antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisa berupa rasio ini maka dapat menjelaskan Universitas Sumatera Utara atau memberi gambaran kepada penganalisa tentang baik atau buruknya keadaan atau posisi keuangan suatu perusahaan terutama apabila angka rasio tersebut dibandingkan dengan angka rasio pembanding yang digunakan sebagai standar. Menurut Harahap 2011:301, penggolongan rasio terdiri dari : a. Rasio Likuiditas b. Rasio Solvabilitas c. Rasio RentabilitasProfitabilitas d. Rasio Laverage e. Rasio Aktivitas f. Rasio Pertumbuhan g. Rasio Penilaian Pasar Market Based h. Rasio Produktivitas Rasio keuangan digunakan untuk melihat suatu perusahaan yang akan memberikan gambaran tentang perusahaan dan prediksi perusahaan tersebut dimasa yang akan datang. Jadi dapat dipahami bahwa rasio keuangan memberikan pengukuran yang relatif pada kondisi perusahaan. Dengan adanya kinerja keuangan dapat melihat kondisi kesehatan perusahaan.

2.1.10 Kinerja Keuangan

Kinerja keuangan merupaka hal yang sangat mempengaruhi harga saham. Jika kinerja keuagan perusahaan meningkat secara tidak langsung akan menaikkan harga saham. Menurut Fahmi 2006:64 “ kinerja Universitas Sumatera Utara keuangan adalah refleksi gambaran dari pencapaian keberhasilan perusahaan yaitu keberhasilan yang dicapai atas berbagai aktivitas yang dilakukan perusahaan”. Sedangkan menurut Sucipto 2003 “kinerja keuangan adalah penentuan ukuran-ukuran tertentu yang dapat dapat mengukur keberhasilan suatu organisasi atau perusahaan dalam meghasilkan laba”. Kinerja keuangan dapat digunakan untuk mengukur keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan laba. 2.1.11 Pengukuran Kinerja Keuangan Pengukuran kinerja keuangan digunakan perusahaan malakukan perbaikan pada kegiatan operasional perusahaan agar dapat bersaing dengan perusahaan lain. Kinerja keuangan dapat di nilai dengan beberapa alat analisis. Analisis yang digunakan menurut Jumingan 2006:242 adalah : 1. Analisis perbandingan Laporan Keuangan Teknik analisis dengan menggunakan ini adalah membandingkan laporan keuangan dua periode atau lebih dengan menunjukkan perubahan, baik dalam jumlah mau pun dalam persentase. 2. Analisis Trend Teknik analisis ini mengetahui keadaan keuangan apakah menunjukkan kenaikan atau penurunan. 3. Analisis Persentase Per komponen common size Teknik analisis ini untuk mengetahui persentase investasi pada masing-masing aktiva terhadap keseluruhan total aktiva maupun utang. 4. Analisis Sumber Pengguaan Modal Kerja Teknik analisis ini untuk mengetahui besarnya sumber dan penggunaan modal kerja melalui dua periode waktu yang ditentukan. 5. Analisis Sumber dan Penggunaan Kas Teknik analisis ini untuk mengetahui kondisi kas disertai sebab terjadinya perubahan kas pada suatu periode waktu tertentu. 6. Analisis Rasio Keuangan Universitas Sumatera Utara Teknik analisis ini untuk mengetahui hubungan diantara pos tertentu dalam neraca maaupun laporan laba rugi baik secara individu mau pun simultan. 7. Analisis Perubahan Laba Kotor Teknik analisis ini untuk mengetahui posisi laba dan sebab-sebab terjadinya perubahan laba. 8. Analisis Break Even Teknik analisis ini untuk mengetahui tingkat penjualan yang harus dicapai agar perusahaan tidak mengalami kerugian. Dengan adanya kinerja keuangan pada suatu perusahaan maka dapat melihat kondisi kesehatan perusahaan. Oleh karena itu rasio yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Return On Asset ROA

Menurut Harahap 2011:305 menyatakan bahwa return on asset merupakan rasio yang menggambarkan perputaran aktiva diukur dari volume penjualan. Rasio ini semakin besar semakin baik. Salah satu yang hal yang penting untuk melihat prospek dari suatu perusahaan dimasa yang akan datang dapat dilihat dari return on asset . Apabila rasio return on asset dari suatu perusahaan mengalami kenaikan maka kinerja perusahaan dianggap baik dan akan meningkatkan daya tarik investor untuk menanamkan modalnya di perusahaan tersebut secara otomatis harga saham perusahaan tersebut akan mengalami kenaikan, sebaliknya apabila rasio return on asset suatu perusahaan mengalami penurunan maka peusahaan tersbut akan dianggap mempunyai kinerja yang buruk oleh investor sehingga investor tidak akan menanamkan modalnya di perusahaan Universitas Sumatera Utara tersebut. Untuk melihat besarnya rasio return on asset dari suatu perusahaan dapat digunakan rumus sebagai berikut: ��� = ���� �����ℎ ����� ������

2. Earning Per Share EPS

Menurut Samsul 2006:167 mengemukakan bahwa semakin tinggi earning per share dari suatu perusahaan maka prospek perusahaan baik sementara sebaliknya jika eraning per share dari suatu perusahaan rendah maka prospek perusahaan akan kurang baik. Cara yang digunakan untuk menegtahui prospek earning per share adalah : a. Menghitung rata-rata earning per share beberapa tahun yang lalu. b. Eraning per share tahun berjalan sama dengan earning per share tahun depan. c. Earning per share beberapa bulan dalam tahun berjalan dikonversi menjadi satu tahun. Menurut Darmadji 2006:195 “Earning Per Share EPS adalah rasio yang menunjukkan bagian laba untuk setiap saham”. Semakin tinggi nilai eraning per share tentu akan menyebabkan semakin besar laba dan akan meningkatkan jumlah deviden yang akan diterima pemegang saham. Menurut Syamsudin 2009:66 mengatakan bahwa pada umumnya para pemegang saham tertarik Universitas Sumatera Utara dengan earning per share EPS yang besar karena hal tersebut merupakan salah satu indikator keberhasilan perusahaan. Salah satu alasan investor membeli saham adalah untuk mendapatkan deviden dari investasi yang ditanamkan pada suatu perusahaan. Apabila EPS sebuah perusahaan tinggi maka perusahaan tersebut mempunyai kinerja perusahaan yang baik, maka laba yang dimiliki dari perusahaan tersebut yang akan dibagikan kepada investor akan semakin tinggi dan sebaliknya perusahaan yang memiliki EPS yang rendah maka kinerja dari perusahaan tersebut buruk, maka laba yang dimiliki perusahaan tersebut yang akan dibagikan kepada investor juga akan semakin kecil. Untuk mengetahui besar-kecilnya keuntungan yang akan diterima pemegang saham dapat digunakan dengan rumus sebagai berikut : ��� = ���� �����ℎ �����ℎ ��ℎ�� ������� Jika pada perusahaan tersebut memiliki saham prefern maka rumus yang digunakan adalah : ��� = ���� �����ℎ − ������� ��ℎ�� �������� �����ℎ ��ℎ�� ����� �������

3. Devidend Per Share DPS

Dividen merupakan pembagian keuntungan kepada pemegang saham dari suatu perusahaan secara proporsional sesuai dengan jumlah lembar saham yang dimiliki masing-masing oleh para pemegang Universitas Sumatera Utara saham. Dividend per share digunakan untuk mengukur jumlah rupiah yang akan diberikan kepada investor dari keuntungan setiap lembar saham yang dimiliki investor. Dividend per share yang akan dibagikan kepada setiap investor atas saham yang dimiliki dapat digunakan dengan rumus sebagai berikut : ��� = ������� ���� ���������� �����ℎ ��ℎ�� ������� Perusahaan yang dividend per share lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan sejenisnya akan lebih diminati oleh investor, karena investor akan memperoleh kepastian modal yang ditanamkannya yakni hasilnya berupa deviden. Namun perlu diingat bahwa perusahaan juga perlu bahwa perusahaan juga perlu memperhatikan kebutuhan investasinya, sehingga perusahaan perlu menetapkan kebijakan deviden yang berkaitan dengan penentuan pembagian pendapatan earning antara penggunaan untuk dibayarkan kepada pemegang saham sebagai devidend dan untuk digunakan dalam perusahaan yang akan diperlukan untuk investasi perusahaan. Signaliling theory menyebutkan bahwa kecenderungan harga saham akan naik jika ada pengumuman kenaikan devidend dan harga saham akan turun jika ada pengumuman penurunan saham. Tetapi ada pendapat yang lain yang menyatakan bahwa deviden itu akan mengalami kenaikanpenurunan bukan karena kenaikanpenurunan harga saham tetapi kenaikanpenurunan dividen saham itu bisa disebabkan oleh prospek perusahaan.

2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu