Komposisi Aturan Pengolahan Data

= 0,7980; 0,9665 = 0,7980 Gambar 3.11 Aplikasi Fungsi Implikasi R8

3.2.3 Komposisi Aturan

Berdasarkan hasil aplikasi fungsi implikasi dari tiap aturan, digunakan metode Max Maximum untuk melakukan komposisi antar semua aturan, sehingga diperoleh hasil sebagai berikut: 0,9665 0,7980 µ x µ z µ y 1 1 1 BERKURANG TURUN TURUN 0,5 0,7980 1 3 2 1 37.997 13.820 Universitas Sumatera Utara Gambar 3.12 Gabungan antar aturan maka gambar daerah hasil domain antar aturan tersebut dapat dilihat seperti pada gambar dibawah ini: Gambar 3.13 Daerah hasil antar setiap aturan Daerah hasil dibagi menjadi 4 bagian, yaitu A1, A2 , A3 dan A4. Kemudian cari nilai a 1 , a 2 dan a 3 . 37.997 − a 1 24.177 = 0,7980 → 1 = 18.703,754 37.997 − a 2 24.177 = 0,5000 → 2 = 25.908,5 a 3 − 13.820 24.177 = 0,7980 → 3 = 33.113,246 Maka diperoleh fungsi keanggotaan untuk hasil komposisi ini adalah: A1 A4 A3 A2 0,5 0,7980 1 3 2 1 37.997 13.820 Universitas Sumatera Utara �[ ] 0,7980 ; 18.703,754 33.113,246 37997 − z 24.177 ; 18.703,754 25.908,5 z − 13.820 24.177 ; 25.908,5 33.113,246 3.2.4 Defuzifikasi Penegasan Metode penegasan defuzzyfication yang digunakan adalah metode centroid. Maka langkah pertama dilakukan adalah menghitung momen untuk setiap daerah dengan rumus: ∗ = � � Berdasarkan Gambar 3.12 yang merupakan gabungan dari 4 inferensi, maka untuk dalam penghitungannya akan dibagi dalam penghitungannya berdasarkan dari masing-masing inferensi: ∗ = � � = 1 + 2 + 3 + 4 1 + 2 + 3 + 4 Dimana M i adalah gabungan nilai domain ke-i dan derajat keanggotaan pada selang ke-i, dan Ai adalah derajat keanggotaan pada selang ke-i, dengan i=1,2,3,4. 1. Inferensi yang pertama merupakan fungsi linear, sehingga 1 = 0,7980 18.703,754 Universitas Sumatera Utara 1 = 0,7980 2 2 18.703,754 1 = 0,399 18.703,754 2 − 0 � = . . , 2. Inferensi yang kedua merupakan fungsi turun, sehingga: 2 = 37.997 − 24.177 25908,5 18703 ,754 2 = 37.997 2 2 24.177 − 3 3 24.177 25.908,500 18.703,754 2 = 37.99725.908,5 2 48.354 − 25.908,5 3 72.531 − 37.99718.703,754 2 48.354 − 18.703,754 3 72.531 2 = 527.474.467,353 − 239.774.582,860 − 274.899.826,882 − 90.211.661,212 2 = 287.699.884,493 − 184.688.165,670 � = . . , 3. Inferensi yang ketiga merupakan fungsi naik, sehingga: 3 = − 13.820 24.177 33.113,246 25.908,50 Universitas Sumatera Utara 3 = 3 3 24.177 − 13.820 2 2 24.177 33.113,246 25.908,500 3 = 33.133,246 3 72.531 − 13.82033.113,246 2 48.354 − 25.908,5 3 72.531 − 13.82025.908,5 2 48.354 3 = 501.496.942,588 − 313.385.680,156 − 239.774.582,860 − 191.849.281,228 3 = 188.111.262,432 − 47.925.301,632 � = . . . 4. Inferensi yang keempat merupakan fungsi linear, sehingga: 4 = 0,7980 37.997 33.113,246 4 = 0,7980 2 2 37.997 33.113,246 4 = 0,399 37.997 2 − 0,399 33.133,246 2 4 = 576.065.031,591 − 438.026.984,208 � = . . , Kemudian menghitung luas setiap daerah: 1 = 0,7980 18.703,4 = 14.925,313 Universitas Sumatera Utara 2 = 0,7980 + 0,5 25.908,5 − 18.703,754 2 = 1,298 3.602,373 = 4.675,880 3 = 0,7980 + 0,5 33.113,246 − 25.908,5 2 = 1,298 3.602,373 = 4.675,880 4 = 0,7980 37.997 − 33.113,246 = 3.897,236 Selanjutnya untuk memperoleh nilai kesimpulan dari defuzzifikasi, digunakan metode rata-rata terpusat. ∗ = � 4 1 � 4 1 = 1 + 2 + 3 + 4 1 + 2 + 3 + 4 maka diperoleh jumlah persediaan optimum pada bulan januari 2015 adalah: ∗ = 139.582.335,063 + 103.011.718,823 + 140.185.960.8 + 138.038.047,383 14.925,313 + 4.675,880 + 4.675,880 + 3.897,236 = 520.818.062,069 28.174,309 = 18.485,5665 Universitas Sumatera Utara Penegasan defuzzyfikasi dapat dilakukan dengan bantuan software matlab 6.1 toolbox fuzzy. Hasil pengujian dengan metode centroid jumlah persediaan pada bulan januari 2015 dengan input jumlah pemasukan sebesar sebesar 10.532 ton dan penyaluran sebesar 11.110 ton. Penalaran fuzzy dengan menggunakan metode centroid pada software matlab 6.1 toolbox fuzzy digambarkan sebagai berikut : Gambar 3.14 Penalaran fuzzy dengan metode centroid pada bulan Januari 2015 Setelah dilakukan pengolahan dari Tabel 3.1 dengan metode Mamdani menggunakan bantuan software matlab 6.1 toolbox fuzzy didapatkan output Universitas Sumatera Utara jumlah persediaan untuk bulan selanjutnya seperti terlihat pada tabel 3.3 berikut ini: Tabel 3.5 Perbandingan jumlah persediaan beras ton antara realisasi dan pendekatan fuzzy-mamdani BULAN PEMASUKAN PENYALURAN PERSEDIAAN REALISASI FUZZY- MAMDANI Januari 10.532 11.110 35.038 18.500 Februari 4.130 10.036 34.460 17.700 Maret 18.551 24.846 28.554 19.000 April 12.078 18.946 22.259 18.700 Tabel 3.5 Perbandingan jumlah persediaan beras ton antara realisasi dan pendekatan fuzzy-mamdani BULAN PEMASUKAN Ton PENYALURAN Ton PERSEDIAAN Ton REALISASI FUZZY- MAMDANI Mei 17.965 19.536 15.391 19.000 Juni 31.777 27.107 13.820 19.000 Juli 26.494 18.121 18.490 18.700 Agustus 32.970 21.836 26.863 18.900 September 20.331 30.391 37.997 19.000 Oktober 22.169 32.084 27.937 19.000 November 34.695 26.077 18.002 19.000 Desember 35.828 42.133 26.640 17.700 Dari hasil perhitungan jumlah persediaan beras menggunakan metode Fuzzy-Mamdani, maka terlihat bahwa terdapat perbedaan persediaan yang diperoleh menggunakan metode Fuzzy-Mamdani dengan persediaan dari data yang ditetapkan oleh Perum BULOG Divisi Regional Sumut. Universitas Sumatera Utara BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan