Hubungan Ketahanan Pangan dengan KEK

Simanjuntak 2004 terdapat hubungan antara status gizi dengan anemia. Pada penelitian mereka didapati ibu hamil yang status gizinya kurang kemungkinan besar 2.47 kali menderita anemiadibandingkan ibu hamil yang tidak anemia dengan nilai signifikansi p=0.008. Kepatuhan mengkonsumsi tablet besi merupakan salah satu faktor penyebab anemia. Sesuai dengan studi Simanjuntak 2004 dijumpai 66.3 responden tidak patuh mengkonsumsi tablet Fe dibawah 45 tablet dan mengalami anemia. Dengan ujichi square didapati nilai signifikansi p=0.001 yang artinya tingkat kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe ada hubungan secara bermakna dengan kejadian anemia dan ibu hamil yang tidak patuh mengkonsumsi tablet Fe kemungkinan besar mengalami anemia 8.19 kali dibandingkan ibu hamil yang tidak menderita anemia 95 CI OR 4.263-15.734

5.8.3. Hubungan Ketahanan Pangan dengan KEK

Berdasarkan studi kami, menurut sosiodemografi responden, usia terbanyak yang mengalami KEK adalah 21-30 tahun 69.2 dengan usia kehamilan 21-30 minggu 61.5 dan multigravida 69.2. Menurut studi Simarmata 2008, penelitian mereka membandingkan 2 kelompok yaitu kelompok kasus dan kontrol. Tidak ada perbedaan karakteristik antara 2 kelompok. Didapati pada kedua kelompok masing - masing 64.3 dengan usia 20 – 30 tahun. Usia kehamilan responden terbanyak adalah 28 minggu dengan 55.7 pada kelompok kasus dan 65.7 pada kelompok kontrol. Paritas responden terbanyak adalah multigravida dengan 53.6 pada kelompok kasus dan 54.3 pada kelompok kontrol. Selama kehamilan terjadi perubahan kebutuhan fisiologis, penambahan jumlah energi protein dan zat gizi sangat diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, pertambahan besarnya organ kandungan, perubahan komposisi , dan metabolisme tubuh ibu. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa responden memiliki tingkat pendidikan yang tinggi belum tentu mempunyai pengetahuan tinggi juga tentang pengertian, tanda, gejala, penyebab, akibat, pencegahan, dan cara mengatasi kekurangan energi kronis KEK pada ibu hamil. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bukan hanya Universitas Sumatera Utara responden yang mempunyai penghasilan rendah saja yang menderita kekurangan energi kronis, tetapi juga banyak responden yang mempunyai status ekonomi tinggi juga dapat menderita kekurangan energi kronis KEK. Studi kami menunjukkan terdapat hubungan antara ketahanan pangan tingkat keluarga dengan kejadian kurang energi kronis p=0.001. Hal ini sesuai dengan penelitian Simamarta 2008, didapati 84 responden rawan pangan dan 56 responden tahan pangan. Dari 84 responden rawan pangan terdapat 62 responden mengalami KEK 73.8, dari 56 responden tahan pangan terdapat 8 responden yang mengalami KEK 14.3 dengan p = 0.000 yang berarti ada hubungan yang sangat erat antara ketersediaan pangan dengan kejadian KEK. Pada kelompok rawan pangan yang mengalami KEK aksesibilitas, ketersediaan, keamanan, dan kesinambungan pangan tidak terpenuhi. Sulit memenuhi kecukupan pangan keluarga dengan gizi yang sehat.Sesuai dengan pernyataan Depkes yaitu, ada tiga faktor yang saling berinteraksi memengaruhi besarnya masalah gizi dan kesehatan masyarakat: ketersediaan pangan di tingkat rumah tangga, pola asuhan gizi keluarga dan akses terhadap layanan kesehatan berkualitas. Hal ini merupakan salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya kurang energy kronis pada responden. Penyebab lain sesuai dengan data dari Badan Bimas Ketahanan Pangan BBKP yang menunjukkan bahwa ketersediaan energi dan protein di Indonesia telah melampaui stándar kecukupan, namun konsumsinya masih di bawah standar. Pada kelompok pangan konsumsi yang baik masih sulit tercapai. Pola konsumsi yang kurang sangat berpengaruh terhadap gizi seseorang. Pada dasarnya pola konsumsi pangan merupakan hasil budaya masyarakat yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan faktor manusia seperti kebiasaan makan, pengetahuan gizi. Kebiasaan makan keluarga sangat penting diperhatikan karena sikap terhadap makanan tertentu menunjukkan hubungan antara makanan dan kesehatan Waspadji, 2003. Sesuai dengan pernyataan Riskesdas 2013, faktor yang mempengaruhi memburuknya keadaan gizi, yaitu pelayanan kesehatan yang tidak memadai, penyakit infeksi, pola konsumsi makanan yang kurang yang pada Universitas Sumatera Utara akhirnya berdampak pada kematian. Dampak kekurangan gizi akan meningkatkan prevalensi terjadinya kurang energi kronis. Kurang energi kronis sangat berisiko untuk terjadinya berat bayi lahir rendah. Secara tidak langsung hal ini juga menunjukkan hubungan ketahanan pangan keluarga dengan kurang energi kronis, dalam hal ini berdampak pada ibu dan bayi yang dikandungnya.

5.8.4. Hubungan Ketahanan Pangan dengan Preeklamsi

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN RISIKO KURANG ENERGI KRONIS (KEK) PADA IBU HAMIL DI DESA SUKOWONO KECAMATAN SUKOWONO KABUPATEN JEMBER

1 16 138

Hubungan Antara Pola Konsumsi, Penyakit Infeksi Dan Pantang Makanan Terhadap Risiko Kurang Energi Kronis (Kek) Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Ciputat Kota Tangerang Selatan Tahun 2011

2 14 169

Hubungan Ketahanan Pangan Tingkat Keluarga dengan Anemia, Kurang Energi Kronis (KEK), dan Preeklamsia pada Ibu Hamil di Kecamatan Binjai Selatan Tahun 2014

0 0 10

Hubungan Ketahanan Pangan Tingkat Keluarga dengan Anemia, Kurang Energi Kronis (KEK), dan Preeklamsia pada Ibu Hamil di Kecamatan Binjai Selatan Tahun 2014

0 1 1

Hubungan Ketahanan Pangan Tingkat Keluarga dengan Anemia, Kurang Energi Kronis (KEK), dan Preeklamsia pada Ibu Hamil di Kecamatan Binjai Selatan Tahun 2014

0 0 5

Hubungan Ketahanan Pangan Tingkat Keluarga dengan Anemia, Kurang Energi Kronis (KEK), dan Preeklamsia pada Ibu Hamil di Kecamatan Binjai Selatan Tahun 2014

0 1 19

Hubungan Ketahanan Pangan Tingkat Keluarga dengan Anemia, Kurang Energi Kronis (KEK), dan Preeklamsia pada Ibu Hamil di Kecamatan Binjai Selatan Tahun 2014

2 4 4

Hubungan Ketahanan Pangan Tingkat Keluarga dengan Anemia, Kurang Energi Kronis (KEK), dan Preeklamsia pada Ibu Hamil di Kecamatan Binjai Selatan Tahun 2014

2 2 7

RISIKO KURANG ENERGI KRONIS (KEK) PADA IBU HAMIL DI INDONESIA Sandjaja

0 3 11

Hubungan Kejadian Kurang Energi Kronis (KEK) Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Trimester I di Puskesmas Mantrijeron Tahun 2011 - Repository Poltekkesjogja

0 1 9