3. Tidak melakukan aktifitas dalam rumah pada pukul 08.00 – 10.00 atau pada pukul 16.00 – 18.00
4. Tidak bersedia menjadi responden dalam penelitian Jika di dalam satu rumah ditemukan lebih dari satu orang yang menderita
demam berdarah, maka hanya di ambil satu orang saja yaitu yang bersedia menjadi responden.
3.5 Jenis Data 3.5.1 Data Primer
Data primer diperoleh dengan melakukan wawancara langsung kepada responden dan observasi dengan menggunakan lembar observasi berdasarkan
Pedoman Teknis Penilaian Rumah Sehat Depkes RI dan Kepmenkes RI No. 829 tahun 1999 dan mengamati langsung bagaimana kondisi fisik lingkungan rumah
responden di wilayah kerja Puskesmas Sentosa Baru Kecamatan Medan Perjuangan.
3.5.2 Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari Kantor Dinas Kesehatan Kota Medan dan Puskesmas Sentosa Baru mengenai kasus penyakit Demam
Berdarah Dengue DBD.
3.6 Definisi Operasional
Sesuai dengan kerangka penelitian, maka definisi operasional dari variabel dapat dilihat sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
1. Kasus: Penderita yang terkena penyakit demam berdarah dengue yang diperoleh melalui data klinik demam berdarah dengue.
2. Kontrol: Tetangga penderita yang tidak menderita demam berdarah dengue yang bertempat tinggal di dekat terjadinya kasus demam berdarah dengue dan
menetap lebih dari satu tahun, dalam hal jenis kelamin dan umur sama dengan kasus.
3. Pendidikan: pendidikan formal tertinggi yang pernah dijalani responden berdasarkan ijazah terakhir meliputi belum sekolah, SD, SMP, SMA, dan
Perguruan Tinggi. 4. Pekerjaan: jenis pekerjaan yang dilakukan responden untuk menghasilkan
pendapatan guna memenuhi kebutuhan sehari-hari meliputi PNS, Pegawai Swasta, Wiraswasta, IRT, pelajarmahasiswa, belum sekolah.
5. Pengetahuan adalah tingkat pemahaman responden mengenai demam berdarah.
6. Sikap adalah tanggapan dari responden tentang pemberantasan demam berdarah.
7. Tindakan adalah segala bentuk nyata dari perilaku penderita demam berdarah untuk mencegah terjadinya demam berdarah.
8. Kawat kasa pada ventilasi: Ada atau tidak ada jaring penutup pada seluruh ventilasi yang terbuat dari kawat, untuk menghindari masuknya nyamuk dan
serangga lainnya. 9. Pencahayaan: Masuknya sinar matahari kedalam ruangan dan menyebar
secara merata, diukur berdasarkan alat pengukur pencahayaan.
Universitas Sumatera Utara
10. Kelembaban: Banyaknya uap air yang terkandung dalam ruangan berdasarkan hasil pengukuran kelembaban dengan menggunakan alat
hygrometer. 11. Langit-langitPlafon Rumah: Ada atau tidak ada area yang membatasi antara
lantai dan atap. 12. Kerapatan dinding: Rapat atau tidak rapat pembatas ruangan rumah
responden yang terbuat dari pasangan batu bata, papan, anyaman bambu halus, anyaman bambu kasar, dan dilihat dari kerapatannya.
13. Keberadaan jentik: Ada atau tidak ada jentik pada tempat-tempat untuk menampung air seperti bak mandi, ember, dan kontainer.
14. Tempat penampungan air: ada atau tidak ada sarana yang digunakan responden untuk menampung air seperti bak mandi, ember, dan kontainer.
3.7 Aspek Pengukuran 3.7.1 Karakteristik Responden