Additive Arithmatic RNG Multiplicate RNG

22

2.11.1 Additive Arithmatic RNG

Bentuk rumusnya adalah � � = � ∗ � + ���� � 2.30 dimana: � � = merupakan hasil akhir � = merupakan angka pertama yang bebas tertentu m = angka modulo c = merupakan angka bebas tetapi tidak ada hubungan Bagi Additive RNG ini diperlukan perhatian syarat-syaratnya sebagi berikut : a. Konstanta a harus lebih besar dari √m. Dan dinyatakan dengan syarat: m100 a m - √m. b. Konstanta c harus berangka ganjil apabila m bernilai pangkat dua dan nilai c tidak boleh nilai berkelipatan dari m. c. Modulo m harus angka integer dan angka yang cukup besar. d. Angka � � harus merupakan angka integer dan juga ganjil dan cukup besar. Untuk mendapatkan bilangan acak yang terdistribusi uniform Ui pada interval [0,1], maka menggunakan persamaan : � � = � [ �] � 2.31

2.11.2 Multiplicate RNG

Bentuk rumusnya adalah � � = � ∗ � �−1 + ���� � 2.32 Universitas Sumatera Utara 23 dengan catatan: Z i = angka random baru Z i-1 = angka random yang lama ac, cm, Z m. Untuk syarat yang lainnya adalah sama dengan Additive RNG. Terdapat 3 variabel utama dalam perumusan multiplicate ini yang menentukan untuk nilai-nilai Random Number yang dapat diperoleh untuk seterusnya dengan tidak ada terjadinya pengulangan pada angka-angkanya. Dan syarat pemilihan untuk nilai-nilai tersebut adalah sebagai berikut : a. Pemilihan nilai : m modulo merupakan satu angka integer yang cukup besar dan merupakan satu kata word dari yang dipakai pada komputer. Sebagai contoh : 1. Dalam komputer IBM 360370 sistem sebuah kata adalah 32 bits panjangnya, berarti angka integer yang terbesar dalam satu kata komputer computer words adalah : 2 32 −1 - 1 = 2 31 – 1 = 2147488647 2. Untuk mesin komputer sistem 1130 1800 IBM yang dikenal dengan 16 Bit words maka untuk memilih m adalah : m = 2 16 −1 = 32.768 3. Pada microcomputer dengan 8 bit akan digunakan : m = 2 8 −1 = 128 4. Nilai m ini adalah merupakan pembagi dari nilai a x Z1 yang mengikuti operasi modulo. Jika angkanya terlalu tinggi atau terlalu besar, maka yang terjadi adalah mengakibatkan overflow atau hang. b. Pemilihan konstanta multiplier a harus tepat. Universitas Sumatera Utara 24 1. Pemilihan nilai a harus bilangan prima terhadap m. a juga harus bilangan ganjil. Pemilihan yang terbaik adalah dengan rumus a = 2 �2 ± 3 yang lebih mendekat pada ketepatan. 2. Untuk sistem IBM 11301800 dengan 16 bit akan diperoleh a = 2 162 ± 3 = 2 8 + 3 = 259 3. Untuk mikrokomputer dengan 8 bit ,maka akan diperoleh a = 2 8 ± 3 = 2 4 + 3 = 16 + 3 = 19 c. Pemilihan untuk Z o , yang dikenal dengan : SEED = Z o harus merupakan bilangan prima terhadap m. Dengan demikian untuk Z o adalah harus angka angka yang ganjil. d. Bilangan c yang dipilih harus bukan merupakan kelipatan dari m dan juga harus bilangan ganjil. Universitas Sumatera Utara 1

BAB I PENDAHULUAN