transek II telah mengalami adaptasi pada kedalaman 12 meter selama 6 bulan penelitian fragmentasi dilakukan.
4.4.3. Laju pertumbuhan luas fragmen selama 6 bulan
Nilai ukuran untuk pertumbuhan luas fragmen karang berdasarkan nilai pengukuran pada pengamatan berikutnya dikurangi pengamatan sebelumnya. Laju
pertumbuhan luas fragmen merupakan hasil pengukuran pertumbuhan karang setiap bulan. Perbandingan pertumbuhan ini dibedakan antara transek I dan
transek II pada kedalaman berbeda.
a. Laju pertumbuhan luas bulan Juni hingga September
Pertumbuhan luas fragmen karang pada transek I menurun pada bulan Juli- Agustus dan meningkat kembali pada bulan Agustus September. Pertumbuhan
luas fragmen karang pada transek II terus meningkat dengan nilai pertumbuhan antara 0,89 mm
2
bulan hingga 1,31 mm
2
bulan Gambar 13.
Gambar 13. Grafik laju pertumbuhan luas fragmen jenis Blastomussa wellsi bulan Juni hingga bulan Agustus
Transek I pada bulan Juni hingga September berada pada kedalaman 20 meter. Transek II ditempatkan pada kedalaman 12 meter. Transek I memiliki nilai
pertumbuhan lebih tinggi dibandingkan transek II. Perbedaan pertumbuhan luas fragmen karang ini dipengaruhi dari keberadaan indukan fragmen karang. Indukan
fragmen karang Blastomussa wellsi pada kedalaman 20-21 meter di bawah permukaan laut. Adapun Veron 2000 menyatakan bahwa kedalaman
berpengaruh kepada perkembangan Blastomussa wellsi karena keberadaannya terdapat pada lereng terumbu lebih dalam.
Gambar 14. Plot antara laju pertumbuhan dan pH pada transek I
Faktor fisika-kimia perairan pada transek I yang sangat berpengaruh yaitu pH. Nilai koefisien korelasi yang negatif Lampiran 5 pada pH menunjukkan
adanya perbandingan terbalik antara penurunan pH terhadap pertumbuhan Gambar 14. Penurunan satu satuan pH akan meningkatkan pertumbuhan
fragmen karang sebesar 4,40164 satuan mm
2
bulan. Kenaikan ini terjadi pada
bulan Agustus-September. Penurunan pertumbuhan luas fragmen karang pada bulan Juli-Agustus dipengaruhi kenaikan pH. Hal ini menunjukkan adanya
perbandingan terbalik antara keterikatan pH dan pertumbuhan fragmen karang. Selain itu adanya pengaruh positif dari nitrat dan ortofosfat. Koop 2001
menyatakan bahwa penambahan kadar nutrien antara nitrat dan fosfat meningkatkan sitasan karang. Faktor kimia ortofosfat memiliki koefisien korelasi
mencapai 0,99905 99,905. Pengaruh nitrat menunjukkan kenaikan satu satuan nitrat akan meningkatkan pertumbuhan fragmen karang sebesar 2,92261
mm
2
bulan. Parameter terukur pada transek II tidak ada faktor yang sangat
berpengaruh. Ada faktor lain berupa parameter tidak terukur diduga sangat mempengaruhi laju pertumbuhan fragmen karang pada transek II. Adapun faktor
fisika dan kimia pada transek II yang cukup berpengaruh nyata yaitu pH dengan nilai 0,2363 23,63. Pertumbuhan luas dengan pH memiliki hubungan terbalik.
Penurunan satu satuan pH meningkatkan pertumbuhan fragmen karang sebesar 2,56557 satuan mm
2
bulan.
b. Laju pertumbuhan luas bulan September hingga Desember