PEMIKIRAN ABU BAKAR BA’ASYIR

BAB IV PEMIKIRAN ABU BAKAR BA’ASYIR

TENTANG NEGARA ISLAM Dalam pembahasan kali ini akan difokuskan kepada pemikiran Abu Bakar Ba’asyir tentang konsep negara Islam dan usahanya dalam memperjuangkan implementasi tentang konsep tersebut. Sesuai dengan latar belakang hidup dan perjalanannya yang dilingkupi oleh basic agama yang kuat itulah, Ba’asyir terus menyampaikan akan pentingnya syariat Islam untuk diterapkan tidak hanya dalam kehidupan sehari-hari namun juga pentingnya syariat Islam itu masuk ke dalam sistem kenegaraan. Ba’asyir menganggap perlu syariat masuk ke dalam sistem kenegaraan karena hal ini merupakan suatu cara untuk menyelamatkan Islam itu sendiri dari serangan paham-paham sekuler. Menurutnya, Allah, selain menurunkan Islam juga menurunkan sistem bagaimana cara mengamalkan Islam. Dari pendapat ini dapat dipahami bahwa syariah merupakan hal yang wajib ada di dalam sistem negara karena ini sudah merupakan perintah dari Allah. Wajib hukumnya bagi umat Islam dalam menjalankan syariah tidak hanya di dalam kehidupan sosial melainkan di dalam lingkup kenegaraan. Untuk mengamalkan syariat Islam diperlukan kekuasaan politik negara. Umat Islam wajib berjuang memprioritaskan berjalannya syariat Islam. Tegaknya syariat Islam akan memecahkan segala persoalan bangsa 91 . 91 Abu Bakar Ba’asyir, “Sebuah Jaringan untuk Kaderisasi Mujahidin dalam membentuk Masyarakat Islam” dalam Irfan Suryahardy Awwas, ed., Risalah Kongres Mujahidin I dan penegakan Syari’ah Islam Yogyakarta: Wihdah Press, 2001, h. 243. Ba’asyir juga menyetujui bahwa segala persoalan bangsa Indonesia saat ini adalah karena belum diberlakukannya syariat secara utuh. Syariat ada namun itu masih berjalan kurang maksimal dan masih ada campur tangan dari sistem sekuler dimana menurut Ba’asyir, demokrasi masuk dalam kategori sistem sekuler, sistem yang dibawa dari pihak barat. Jika syari’ah dapat berjalan secara utuh dan menyeluruh, maka jaminan akan tertibnya komponen negara akan terwujud serta tidak ada kekhawatiran masuknya pengaruh-pengaruh barat yang merusak Islam serta mendistorsikan berlakunya syariat. Suatu jaminan yang menurut Ba’asyir sudah dijanjikan oleh Allah dalam Qur’an dan sunnah. Selama ini anggapan bahwa penegakkan syariat akan membawa dampak pemecahan bangsa merupakan suatu hal yang berlebihan dan tidak mendasar. Justru dengan syariat maka keutuhan umat akan terjaga dari isu disintegrasi. Pemberlakuan syariat dan pemberlakuan ketentuan agama lain justru akan mencegah disintegrasi bangsa. Umat memiliki hak untuk menjalankan ajaran agamanya secara utuh dan justru harus dilindungi oleh negara. Syariat ini merupakan suatu aturan yang global atau universal sehingga jika diberlakukan syariat tersebut maka akan mencakup juga kepada agama-agama lainnya karena pada prinsipnya syariah memiliki nilai-nilai kebaikan yang dimiliki oleh agama lain. Dari pemaham inilah kelompok gerakan Islam termasuk Abu Bakar Ba’asyir sendiri menjadikan agenda penerapan syariat merupakan suatu agenda yang utama yang urgent harus diperjuangkan sampai masuk ke dalam sistem kenegaraan sehingga terciptalah suatu masyarakat dibawah satu kepemimpinan Islam yang ruang lingkup kecilnya Ba’asyir sebut dengan Daulah sampai secara menyeluruh yang disebut dengan sistem khilafah.

D. Pemikiran Abu Bakar Baasyir Tentang Negara Islam