mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada jalur pendidikan formal, serta pada jenjang
pendidikan dasar dan pendidikan menengah, termasuk anak usia dini.
5
Guru dapat dikatakan sebagai orang yang memiliki pengaruh sangat besar dan sangat
menentukan terhadap proses belajar peserta didik. Sedangkan menurut Jamil Suprihatiningrum bahwa
“guru merupakan pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus.
”
6
Pekerjaan yang dimaksud tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang tanpa memiliki keahlian sebagai guru.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengembangan guru merupakan proses untuk meningkatkan kemampuan, keterampilan dan keahlian
guru dalam membantu mengerjakan pekerjaannya saat ini maupun yang akan datang guna mencapai tujuan sekolah.
Tugas utama guru ialah mengajar akan tetapi dalam mengajar guru harus mengembangkan kemampuan yang dimilikinya dengan jalan melalui
pengembangan terhadap guru. Pengembangan terhadap guru dapat dilaksanakan melalui berbagai
strategi dalam bentuk pendidikan dan pelatihan diklat maupun bukan diklat.
2. Jenis-jenis Pengembangan
Menurut Suhendra dan Murdiyah Hayati, jenis-jenis pengembangan dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
a. Pengembangan secara informal yaitu karyawan atas keinginan dan usaha sendiri melatih dan mengembangkan dirinya dengan
mempelajari buku-buku literatur yang ada hubungannya dengan pekerjaan atau jabatannya.
b. Pengembangan secara formal yaitu karyawan ditugaskan perusahaan untuk mengikuti pendidikan atau latihan, baik yang
5
Dadi Permadi dan Daeng Arifin, Penduan Menjadi Guru Profesional, Bandung: Nuansa Aulia, 2013, h. 8
6
Jamil Suprihatiningrum, Guru Profesional: Pedoman Kinerja, Kualifikasi, Kompetensi Guru, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2013, h. 23
dilakukan perusahaan maupun yang dilaksanakan oleh lembaga- lembaga pendidikan atau latihan.
7
Dapat dijelaskan di atas bahwa jenis-jenis pengembangan tersebut berupa pengembangan formal dan non formal. Pengembangan formal dapat
diartikan bahwa pengembangan tersebut dilakukan secara formal atau resmi oleh organisasi di mana karyawan bekerja. Sedangkan pengembangan informal
dilakukan sendiri oleh karyawan tersebut guna meningkatkan kemampuannya. Menurut Sudarwan Danim bahwa jenis pengembangan guru dapat
berupa pendidikan dan pelatihan diklat dan selain diklat. Adapun penjabarannya sebagai berikut:
1. Pendidikan dan Pelatihan a. In-house training IHT
adalah pelatihan yang dilaksanakan secara internal di kelompok kerja guru, sekolah atau tempat lain yang ditetapkan
untuk menyelenggarakan pelatihan.
b. Program magang Adalah pelatihan yang dilaksanakan di dunia kerja atau
industry yang relevan dalam rangka meningkatkan kompetensi profesional guru.
c. Kemitraan sekolah Pelatihan melalui kemitraan sekolah dapat dilaksanakan antara
sekolah yang baik dengan yang kurang baik. d. Belajar jarak jauh
Pelatihan melalui belajar jarak jauh dapat dilaksanakan tanpa menghadirkan instruktur dan peserta pelatihan dalam satu
tempat, melainkan dengan system pelatihan melalui internet dan sejenisnya.
e. Pelatihan berjenjang dan pelatihan khusus Pelatihan jenis ini dilaksanakan di lembaga-lembaga pelatihan
yang diberi wewenang, di mana program disusun secara berjenjang.
f. Kursus singkat di perguruan tinggi atau lembaga pendidikan lainnya
7
Suhendra dan Murdiyah Hayati, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: UIN Press, 2006, h. 65
Kursus ini dimaksudkan untuk melatih meningkatkan kemampuan guru dalam beberapa kemampuan.
g. Pembinaan internal oleh sekolah Pembinaan ini dilaksanakan oleh kepala sekolah dan guru-guru
yang memiliki kewenangan membina. h. Pendidikan lanjut
Merupakan alternatif bagi peningkatan kualifikasi dan kompetensi guru.
2. Selain pendidikan dan pelatihan a. Diskusi masalah-masalah pendidikan
Diskusi ini dilakukan secara berkala dengan topic diskusi sesuai dengan masalah yang dialami sekolah.
b. Seminar Pengikutsertaan guru di dalam kegiatan seminar dan publikasi
ilmiah juga dapat menjadi model pembinaan berkelanjutan bagi peningkatan keprofesian guru.
c. Workshop Workshop dilakukan untuk menghasilkan produk yang
bermanfaat bagi pembelajaran, peningkatan kompetensi maupun pengembangan karirnya.
d. Penelitian Penelitian dapat dilakukan guru dalam bentuk penelitian
tindakan kelas, penelitian eksperimen ataupun jenis yang lain. e. Penulisan bukubahan ajar
Bahan ajar yang ditulis guru dapat berbentuk diktat, buku pelajaran ataupun buku dalam bidang pendidika.
f. Pembuatan media pembelajaran Media pembelajaran dapat berbentuk alat peraga, alat
praktikum sederhana, maupun bahan ajar elektronik. g. Pembuatan karya teknologikarya seni
Karya teknologikarya seni yang dibuat guru dapat berupa karya yang bermanfaat untuk kegiatan pendidikan.
8
Dari penjelasan di atas bahwa pengembangan guru dapat dilaksanakan dengan berbagai cara dan strategi yaitu dapat berbentuk pendidikan dan
pelatihan diklat maupun selain dari pendidikan dan pelatihan.
8
Sudarwan Danim, Profesionalisasi dan Etika Profesi Guru, Bandung: Alfabeta, 2013, h. 30- 33