Logam Berat TINJUAN PUSTAKA

dapat meningkatkan ketersediaan boron dan mangan, serta dapat memperbaiki sifat tanah sama baiknya dengan kalsit dan dolomit. Disamping itu, hasil penelitian Prambudi 1997 pada Latosol Darmaga menunjukkan bahwa secara umum terak baja dapat memperbaiki pertumbuhan dan meningkatkan hasil tanaman kedelai, dan pengaruh terak baja lebih baik dibandingkan dengan kalsit. Terak baja yang ditambahkan dalam tanah meninggalkan residu yang dapat bertahan beberapa tahun seperti bahan pengapuran yang lain yang sifatnya tidak merugikan bagi tanaman. Suwarno 1993 membandingkan electric furnace slag Indonesia dan converter furnace slag Jepang dengan kalsit dan dolomit dalam rotasi tanaman kedelai-sorghum-bayam. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa bahan-bahan pengapuran tersebut memperbaiki pertumbuhan dan produksi ketiga tanaman tersebut. Suwarno 1997 juga menyatakan bahwa terak baja sebagai bahan pengapuran lebih baik daripada dolomit.

2.3. Logam Berat

Unsur logam berat adalah unsur yang mempunyai densitas lebih dari 5 grcm 3 . Unsur Hg mempunyai densitas 13.55 grcm 3 . Diantara semua unsur logam berat, Hg menduduki urutan pertama dalam hal sifat racunnya dibandingkan dengan logam berat lainnya, kemudian diikuti oleh logam berat antara lain Cd, Ag, Ni, Pb, As, Cr, Sn, Zn Fardiaz, 1992 dalam Sudarmadjiet al., 2006. Bahan Berbahaya dan Beracun B3 adalah setiap bahan yang karena sifat atau konsentrasi, jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan danatau merusakkan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta mahluk hidup lain Pasal 1 17 UU No.23 1997. Bahan Berbahaya dan Beracun dalam ilmu bahan dapat berupa bahan biologis hidupmati atau zat kimia. Zat kimia B3 dapat berupa senyawa logam anorganik atau senyawa organik, sehingga dapat diklasifikasikan sebagai B3 biologis, B3 logam dan B3 organik Sudarmadji et al., 2006 Menurut data Environmental Protection Agency EPA pada tahun 1997 yang menyusun ”TOP-β0” B3, dari 20 B3 tersebut antara lain adalah logam berat seperti Arsenic As, Lead Pb, Mercury Hg, dan Kadmium Cd Sudarmadji et al., 2006. Soepardi 1983 menyatakan bahwa hingga batas tertentu logam berat sangat beracun bagi manusia atau binatang. Kadmium Cd dan arsen As sangat beracun; timah Sn, nikel Ni, dan fluor F mempunyai tingkat racun yang sedang; dan bromin Br, tembaga Cu, mangan Mn, dan seng Zn mempunyai tingkat racun terendah. Darmono 1995 menyatakan limbah yang mengandung As, Cd, Pb dan Hg selain berasal dari limbah penggunaan batu bara dan minyak juga berasal dari limbah pabrik peleburan besi dan baja, pengabuan sampah, pabrik produksi semen dan limbah dari penggunaaan logam yang bersangkutan untuk hasil produksinya pabrik baterai atau aki, listrik, pigmen atau cat warna atau tekstil, pestisida, gelas, keramik dan lain-lain.

2.4. Bahan Organik