Review Studi Terdahulu PENDAHULUAN

13

BAB I, Pendahuluan,Mengenai uraian masalah tekhnis penulisan yakni :

Latar Belakang, Identifikasi Masalah, Pembatasan dan Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat penelitian, Metode penelitian, Riview Studi Terdahulu, Sistematika Penulisan.

BAB II, Pengertian Kekerasan, Kekerasan Dalam Rumah Tangga Menurut

Pandangan Islam, Kekerasaan Dalam Rumah Tangga Menurut UU.No.23 tahun 2004 Tentang PKDRT, Bentuk-bentuk Kekerasan Terhadap Perempuan, Sanksi-sanksi Kekerasan Terhadap Perempuan.

BAB III, Hak dan Kewajiban Suami Isteri Dalam Hukum Islam, Hak dan

Kewajiban Suami, Hak dan Kewajiban Isteri

BAB IV, Larangan Suami Terhadap Istri Yang Bekerja Menurut Undang-

Undang No.23 Tahun 2004, Pandangan Hukum Islam Terhadap Isteri Yang Bekerja.

BAB V, Penutup, berisi kesimpulan dan Saran

14

BAB II KDRT Menurut Undang-Undang N0.23 Tahun 2004

A. Pengertian Kekerasan Dalam Rumah Tannga

Kekerasan secara terminologis dapat diartikan sebagai perihal yang bersifat berciri keras atau perbuatan seseorang atau kelompok orang yang menyebabkan cidera atau matinya seseorang 1 . Kekerasan adalah bertindak dengan menggunakan cara-cara yang tidak patut dan menggunakan kekuatan fisik yang melanggar hukum yang melukai diri sendiri, orang lain dan lingkungannya. 2 Dalam Kamus hukum istilah geweldpleding yang berasal dari kata geweld yang berarti paksaan atau ancaman dengan kekerasan sedangkan geweldpleding bermakna perbuatan dengan kekerasan terhadap diri seseorag atau barang. 3 Makhluk Tuhan yang berjenis kelamin perempuan bisa dikatakan rentan terhadap semua bentuk kekerasan, karena posisinya yang lemah atau dengan sengaja dilemahkan, baik secara sosial, ekonomi, maupun politik. 1 Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia Balai Pustaka : Jakarta,1994, h. 485 2 Abdurahman Wahid dkk, Islam Tanpa Kekerasan, Yogyakarta: LkiS, 1987 h. 141 3 Simorangkir, dkk, Kamus Hukum Jakarta : Aksara Baru, 1987 h. 56 Mula-mula pengertian kekerasan dapat kita jumpai pada pasal 89 Kitab Undang- undang Hukum Pidana KUHP yang berbunyi : “ membuat orang pingsan atau tidak berdaya disamakan dengan menggunakan kekerasan. Dari pengertian kekerasan tersebut, beberapa pakar mengungkapkan arti kekerasan. Menurut Dra.Mufidah ch., kekerasan adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh seseorang atau sejumlah orang yang berposisi kuat terhadap orang atau sejumlah orang yang berposisi lemah. Berdasarkan kekuatannya baik fisik maupun nonfisik superior dengan kesengajaan untuk menimbulkan rasa derita di pihak yang tengah menjadi objek kekerasan. 4 Kekerasan terhadap sesama manusia pada dasarnya berasal dari berbagai sumber, namun salah satu kekerasan terhadap satu jenis kelamin tertentu disebabkan oleh anggapan gender. Kekerasan yang disebabkan oleh bias gender ini disebut gender-related-violence. Di Indonesia, sebelumnya dikenal dengan istilah emansipasi perempuan, yang konotasinya mirip dengan istilah gender, yaitu perjuangan menuntut persamaan hak-hak kaum perempuan dengan kaum pria dalam kehidupan bermasyarakat. 5 Bentuk kejahatan bisa dikategorikan sebagai kekerasan gender diantaranya, tindakan pemukulan dan serangan fisik yang terjadi di dalam lingkup rumah tangga. 6 . Pandangan ketidaksetaraan gender ternyata bisa menimbulkan subordinasi terhadap perempuan. Anggapan bahwa perempuan itu irrasional 4 Mufidah ch, Paradigma Gender, cet II, Malang : IB Bayu Media, 2004, h. 146 5 Hasbi Indra, Potret Perempuan Shalehah, Penamadani : Jakarta, 2005 h. 238 6 Moerti Hadiati Soeroso, Kekerasan dalam Rumah Tangga dalam Perspektif Yuridis Viktimologis, Sinar Grafika : Jakarta, 2011 h. 18