Pengujian Data Hasil Statistik Deskriptif Variabel Penelitian

40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskriptif Objek Penelitian

Pada bab ini membahas sejumlah analisis berkaitan dengan data-data keuangan yang diperoleh dari penelitian. Adapun urutan pembahasan secara sistematis adalah sebagai berikut: 1. Statistik deskriptif, 2. Pengujian asumsi klasik, 3. Analisis data yang berupa hasil analisis regresi linier berganda, 4. Pengujian variabel independen baik secara parsial, simultan, dan determinasi, 5. Pembahasan tentang pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 31 perusahaan, periode waktu tahun 2011 sampai dengan 2013. Sehingga jumlah observasi penelitian dalam penelitian ini adalah 3 tahun observasi dikali 31 sampel adalah sebanyak 93 observasi. Namun, jumlah observasi yang digunakan hanya sebanyak 63 observasi dikarenakan peneliti melakukan menghilangkan data outlier pada variabel independen agar data yang digunakan dapat memenuhi uji asumsi klasik.

4.2 Pengujian Data

Sebelum melakukan analisis data maka penelitian ini melakukan pembersihan data terlebih dahulu yaitu dengan membuang data outlier pada sampel penelitian. Setelah data outlier dibuang maka sampel penelitian yang awalnya berjumlah 93 menjadi 63. Adapun tahapan dalam membuang data outlier tersebut adalahwww.widhiarso.staff.ugm.ac.id: a. Menambahkan satu kolom pada data view dengan memberi no subyek 41 b. Pilih analyze- regression-liniear kemudian masukkan no subyek menjadi variabel dependen dan variabel x dan y pada variabel independen pilih save maka checklist pada bagian residual yaitu deleted dan bagian distance checklist mahalanobis, kemudian klik continue dan ok. Maka akan muncul kolom baru pada data view yaitu kolom mahal. c. Lihat hasil output pada tabel residual statistic data angka pada bagian mahal maksimum, data yang tertera pada tabel tersebut dihapus pada data view kolom mahal. d. Regresi ulang sehingga data penelitian menjadi lebih baik. Gambar tahapan tersebut dapat dilhat pada lampiran 5.

4.3 Hasil Statistik Deskriptif Variabel Penelitian

Berdasarkan data yang diinput dari www.idx.co.id berupa laporan keuangan perusahaan tahunan perbankan Indonesia tahun 2011, 2012, dan 2013 di Bursa Efek Indonesia maka dapat dihitung rasio-rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi EVA, ROE, dan EPS serta market value perbankan Indonesia melalui www.yahoofinance.com. Adapun hasil statistik deskriptif dari EVA, ROE, EPS, dan market value perbankan Indonesia dapat dilihat pada Tabel 4.1 dibawah ini: 42 Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation EVA 63 -498513.64 2701106.56 267219.0367 5.73508E5 ROE 63 -.03 .26 .1269 .06216 EPS 63 -8.28 429.59 97.9101 107.48143 MV 63 50.00 6100.00 1142.8889 1316.81055 Valid N listwise 63 Sumber: Hasil Penelitian , 2015 Data Diolah Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel 4.1 tersebut terlihat bahwa dari 63 sampel penelitian, nilai maximum EVA sebesar 2701106.56,- yaitu EVA pada perusahaan BBNI tahun 2011. Hal ini menyatakan bahwa nilai tambah dari perusahaan BBNI lebih tinggi dari bank lainnya. Nilai minimum EVA sebesar - 498.513,64, yaitu EVA pada perusahaan BNGA tahun 2013. Hal ini menyatakan bahwa nilai tambah ari perusahaan BNGA lebih rendah dari bank lainnya. Nilai maximum ROE sebesar 0,26, yaitu ROE pada perusahaan BBRI tahun 2013. Hal ini dikarenakan perusahaan BBRI mampu menghasilkan laba bersih sebesar Rp 21.354.330 dan total ekuitas sebesar Rp 79.327.422. Sedangkan nilai minimum ROE sebesar -0,03, yaitu ROE pada perusahaan BKSW tahun 2012. Hal ini dikarenakan perusahaan BKSW memiliki laba bersih sebesar Rp -29.499 dan total ekuitas sebesar Rp 863.068. Nilai maximum EPS sebesar 429,59, yaitu EPS pada perusahaan BDMN tahun 2012. Hal ini dikarenakan perusahaan BDMN mampu menghasilkan laba bersih Rp 4.117.148 dan jumlah saham yang beredar sebesar 9.584. Sehingga mampu menghasilkan nilai EPS yang tinggi dibandingkan perbankan lainnya. Sedangkan nilai minimum EPS sebesar -8,28, yaitu EPS pada 43 perusahaan BKSW tahun 2012. Hal ini dikarenakan perusahaan BKSW memiliki laba bersih sebesar Rp -29.499 dan jumlah saham yang beredar sebesar Rp 3.561. Sehingga nilai EPS nya lebih rendah dbandingkan perbankan lainnya. Nilai maximum Market Value sebesar Rp 6100, yaitu pada perusahaan BDMN tahun 2012. Sedangkan nilai minimum Market Value sebesar Rp 50, yaitu pada perusahaan BCIC. Variabel Market Value MV mempunyai nilai rata-rata mean sebesar 1142,8889. Artinya, rata-rata nilai pasar saham perusahaan perbankan Indonesia sebesar Rp 1.142,88. Variabel Economic Value Added EVA mempunyai nilai rata-rata mean sebesar 267219,0367. Artinya, rata-rata EVA sebesar Rp 267.219,- ini menunjukkan sektor perbankan Indonesia memberikan Rp 267.219 lebih tinggi kepada pemegang sahamnya daripada seharusnya bisa mereka terima dari tempat lain dengan berinvestasi di saham sektor lain yang risikonya sama dengan saham sektor perbankan Indonesia. Variabel Return on Equity ROE mempunyai nilai rata-rata mean sebesar 0,1269. Artinya, rata-rata ROE sektor perbankan Indonesia sebesar 12,69. Variabel Earning per Share EPS mempunyai nilai rata-rata mean sebesar 97,9101. Artinya, rata-rata EPS yang diberikan kepada pemegang saham sektor perbankan Indonesia sebesar Rp 97,91,- Lembar saham. 44

4.4 Uji Asumsi Klasik