Penetapan kadar Minyak TINJAUAN PUSTAKA

cawan kadar air lalu dimasukkan kedalam oven dan dikeringkan pada suhu 105 C selama30 menit. kemudian diangkat, lalu ditimbang.

2.5.3 Cara Oven Hampa Udara

Pada umumnya penentuan kadar air dilakukan dengan meringankan bahan dalam oven pada suhu 105-110 C selama 3 jam atau sampai didapat berat konstan. Selisih berat sebelum dan sesudah pengeringan adalah banyaknya air yang diuapkan. Untuk bahan-bahan yang tidak tahan panas, seperti bahan berkadar gula tinggi, minyak, daging, kecap, dan lain-lain pemanasan dilakukan didalam oven vakum dengan suhu yang lebih rendah. Kadang-kadang pengeringan dilakukan tanpa pemanasan, bahan dimasukkkan kedalam desikator dengan H 2 SO 4 pekat sebagai pengering, hingga mencapai berat konstan Ketaren,1986.

2.6. Penetapan kadar Minyak

Penentuan kadar minyak sesuatu bahan dapat dilakukan dengan soxhlet apparatus. Cara ini dapat juga digunakan untuk ekstraksi minyak dari sesuatu bahan yang mengandung minyak. Ekstraksi dengan alat soxhlet apparatus merupakan cara ekstraksi yang efisien karena dengan alat ini pelarut yang digunakan dapat diperoleh kembali. Bahan padat pada umumnya membutuhkan waktu ekstraksi yang lebih lama, karena itu dibutuhkan pelarut yang lebih banyak. Ekstraktor soklet adalah salah satu instrumen yang digunakan untuk mengekstrak suatu senyawa. Umumnya metode yang digunakan dalam instrument ini aadal mengekstrak senyawa yang kelarutannya terbatas dalam suatu pelarut namun jika suatu senyawa mempunyai kelarutan yang tinggi maka digunakan metode filtrasi. Adapun prisip kerja dari ekstraktor soxhlet adalah satu model Universitas Sumatera Utara ekstraksi pemisahanpengambilan yang menggunakan pelarut selalu baru dalam mengekstraknya sehingga terjadi ekstraksi yang kontinyu dengan adanya jumlah pelarut konstan yang juga dibantu dengan pendingin yang baik kondensor. Gambar 2. Soklet Aparatus Dalam penentuan kadar minyak contoh yang diuji harus cukup kering dan biasanya digunakan contoh dari bekas penentuan kadar air. Jika contoh masih basah maka selain memperlambat proses ekstraksi , air dapat turun ke dalam labu suling labu lemak sehingga akan mempersulit penentuan berat tetap dari labu suling. Prosedur Labu suling yang berisi beberapa butir batu didih harus dikeringkan sebelumnya di dalam alat pengering pada suhu 105 C sampai 110 C selama 1 jam. Kemudian didinginkan di dalam desikator dan ditimbang. Sampel yang Universitas Sumatera Utara akan diekstraksi ditimbang kira-kira 5 gram, lalu dimasukkan kedalam tabung “penyaring” atau dapat digunakan kertas saring yang dibuat seperti kantong dan ditutup dengan kapas yang tidak berlemak. Tabung “penyaring” atau kertas saring yang berisi sampel dimasukkan kedalam soklet aparatus dan diekstrak dengan n-heksan atau pelarut minyak lainnya. Diatas penangas air selama 24 sampai 48 jam. Pelarut dapat dipisahkan dari minyak dengan cara menguapkan pelarut dengan cara penyulingan. Proses penyulingan selesai, yang dapat diketahui jika n-heksan sudah kelihatan jernih. Selanjutnya labu dikeringkan dengan pompa kompresor untuk menghilangkan n-heksan yang mungkin masih ada. Selanjutnya labu tadi dikeringkan kedalam alat pengering pada suhu 105 C-110 C selama 1 jam, kemudian didinginkan di dalam desikator dan ditimbang. pengeringan dan penimbangan diulang sampai diperoleh berat yang tetap. Universitas Sumatera Utara

BAB III BAHAN DAN METODE

3.1. Alat

a. Kondensor b. Timbal c. Soklet Aparatus d. Labu alas e. Heating mantle f. Pinset g. Penjepit tabung h. Erlenmeyer ASA i. Selang j. Kapas k. Neraca Analitik l. Cawan petri m. Desikator n. Oven Universitas Sumatera Utara