Pelaksanaan Penelitian di Sekolah
Ketika akan menyelesaikan soal latihan, guru memilih beberapa soal yang penting untuk dibahas karena akan membantu siswa untuk
menyelesaikan LKS yang telah disediakan oleh peneliti. Saat kegiatan individual mempelajari materi dan mengerjakan latihan soal, semua
peserta didik membaca dan berusaha memahami soal-soal yang diberikan. Tidak sedikit siswa yang cenderung mengerjakan sendiri
dan tidak ingin melibatkan temannya dalam menyelesaikan soal-soal yang disediakan, akan tetapi masih terdapat sekelompok siswa yang
saling menyontek
pekerjaan temannya
yang menyebabkan
ketidakpahaman terhadap materi yang disampaikan melalui soal-soal yang telah disediakan dan ketika ditanyakan langkah-langkah
menyelesaikan soal, peserta didik yang bersangkutan tidak bisa menjelaskan apa yang dituliskan pada lembar jawab.
Beberapa menit pembelajaran berjalan, keadaan kelas cukup kondusif. Semua siswa dengan tenang menyelesaikan soal-soal yang
diberikan, bila dibandingkan dengan keadaan ketika guru menjelaskan materi dengan berceramah. Banyak siswa yang berani bertanya
kepada guru mengenai cara menyelesaikan soal, sehingga guru harus berkeliling untuk melayani siswa. Kegiatan ini berlangsung selama
±100 menit, kemudian dilanjutkan dengan presentasi hasil kerja peserta didik di depan kelas. Ketika diminta untuk menuliskan dan
menjelaskan hasilnya, peserta didik sangat antusias bahkan berebutan untuk bisa maju dan menuliskan pekerjaannya, hal ini menunjukkan
bahwa peserta didik kelas VIIIB sangat berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran. Selanjutnya, guru membahas hasil kerja siswa yang
dituliskan di papan tulis sambil menegaskan kembali jawaban yang telah dipresentasikan.
Sebelum peroses pembelajaran berakhir, guru menyampaikan kesimpulan mengenai materi yang telah dipelajari dan memberikan
pertanyaan singkat sebagai persiapan pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
3. Pertemuan III 2 JP Kegiatan pembelajaran pertemuan ketiga dilaksanakan pada Jumat,
15 Agustus 2014 selama 2 × 40 menit yang diikuti oleh 29 peserta
didik. Dalam kegiatan pembelajaran, peneliti bertindak sebagai observer.
Pembelajaran diawali dengan doa, ucapan salam, mengecek kehadiran siswa dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menanyakan kesulitan siswa mempelajari materi aljabar khususnya materi yang sudah dipelajari pada pertemuan sebelumnya. Akan
tetapi, tidak ada siswa yang berani untuk menyampaikan pertanyaan secara terbuka namun disampaikan hanya kepada teman dan peneliti
ketika berada diluar jam pelajaran. Guru menjelaskan materi penjumlahan dan pengurangan bentuk
aljabar secara singkat dan kemudian mengarahkan siswa pada materi perkalian dan pembagian bentuk aljabar dengan membahas contoh
soal yang diberikan pada pertemuan sebelumnya. Kemudian guru menjelaskan materi perkalian bentuk aljabar secara singkat. Seperti
pembelajaran sebelumnya, siswa masih sibuk dengan kegiatannya sendiri saat guru menjelaskan materi.
Setelah materi dijelaskan secara singkat, kegiatan selanjutnya adalah memahami materi dengan berlatih. Ketika peneliti
membagikan LKS, seorang siswa dengan lantang mengutarakan kejenuhannya menyelesaikan soal yang sangat banyak. Kalimat yang
diucapkan mengundang siswa yang lain untuk berkomentar khususnya sekelompok siswa yang sering membuat kegaduhan di kelas, akan
tetapi siswa-siswa tersebut tetap menyelesaikan soal-soal yang ada karena merupakan tuntutan yang harus dilaksanakan.
Sebelum peserta didik menyelesaikan soal, guru terlebih dahulu memilih soal-soal yang penting untuk dibahas karena dari penjelasan
tersebut siswa terbantu menyelesaikan soal-soal yang telah disediakan.
Selama kegiatan berjalan, kondisi kelas sangat tenang. Hal ini pun disetujui oleh beberapa siswi yang mengaku sangat senang dengan
cara belajar yang mereka jalani karena kondisi kelas yang tenang. Namun, seorang siswa hanya terdiam dan tidak tampak mengerjakan
sesuatu pada lembar jawab. Ketika peneliti menghampiri dan menanyakan terkait dengan sikapnya yang enggan menuliskan
sesuatu, siswa tersebut mengaku tidak paham dengan materi yang
dijelaskan dari pertemuan awal hingga pertemuan ketiga yang sedang dipelajari.
Siswa yang enggan menyelesaikan soal-soal yang diberikan pun terlihat tidak bersemangat dalam mengikuti pembelajaran matematika.
Peneliti mencoba mewawancarai teman-temanya dan mengungkapkan bahwa siswa tersebut memang tidak mempunyai semangat belajar
khususnya mata pelajaran yang berkaitan dengan berhitung. Siswa tersebut juga ketika mengumpulkan tugas hanya menulis seadanya
pada lembar jawab dan tidak mempunyai usaha untuk meminta teman-temanya untuk mengajari.
Selanjutnya, guru meminta beberapa siswa menuliskan dan menjelaskan hasil kerjanya. Seperti biasa siswa saling berebutan
untuk maju karena akan diberi poin tambahan, kemudian guru menegaskan kembali jawaban yang telah dijelaskan oleh peserta didik.
Setelah berjalan ±60 menit, diadakan kuis I tentang bentuk aljabar.
Penjumlahan dan pengurangan bentuk aljabar, karena waktu pembelajaran
selesai, guru
menutup pembelajaran
dengan menyampaikan kegiatan pembelajaran selanjutnya dan doa penutup.
Berikut hasil kuis I materi bentuk aljabar, penjumlahan dan pengurangan bentuk aljabar.
Tabel 4.5 Hasil kuis I kelas VIIIB
Nama Nilai
TuntasTidak
1 62.5
Tidak Tuntas 2
87.5 Tuntas
3 -
- 4
25 Tidak Tuntas
5 37.5
Tidak Tuntas 6
75 Tuntas
7 75
Tuntas 8
75 Tuntas
9 75
Tuntas 10
87.5 Tuntas
11 37.5
Tidak Tuntas 12
87.5 Tuntas
13 87.5
Tuntas 14
62.5 Tidak Tuntas
15 87.5
Tuntas 16
62.5 Tidak Tuntas
17 37.5
Tidak Tuntas 18
87.5 Tuntas
19 75
Tuntas 20
50 Tidak Tuntas
21 87.5
Tuntas 21
37.5 Tidak Tuntas
23 62.5
Tidak Tuntas 24
75 Tuntas
25 62.5
Tidak Tuntas 26
87.5 Tuntas
27 75
Tuntas 28
87.5 Tuntas
29 62.5
Tidak Tuntas 30
62.5 Tidak Tuntas
Jumlah 1975
Rata-rata 68,10
Dari tabel hasil nilai di atas memberikan gambaran tentang hasil pembelajaran selama 2 kali pertemuan. Dengan nilai ketuntasan 75,
siswa yang memenuhi standar ketuntasan mencapai 50 dan sisanya tidak mencapai KKM. Hal ini menunjukkan bahwa hasil dari 2 kali
pertemuan menggunakan metode latihan masih banyak siswa yang belum mencapai nilai KKM.
4. Pertemuan IV3 JP Pembelajaran pertemuan keempat dilaksanakan ada Rabu, 20
Agustus 2014 selama 3 × 40 menit yang diikuti oleh 25 peserta didik.
Dalam kegiatan pembelajaran, peneliti bertindak sebagai observer. Pembelajaran diawali dengan doa, ucapan salam dan memberikan
kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang kesulitan mempelajari materi pada pertemuan sebelumnya.
Pada pertemuan keempat, peserta didik mulai memberanikan diri untuk menyampaikan letak kesulitannya mempelajari materi aljabar
khususnya perkalian bentuk aljabar. Peserta didik belum mahir mengoperasikan bentuk perkalian seperti
+ 4 + 2, hal ini membuat guru menjelaskan kembali langkah untuk mengoperasikan
bentuk seperti di atas. Selama menjelaskan, peserta didik sangat memperhatikan dan tidak ada yang membuat suatu kegaduhan.
Setelah penjelasan dirasa cukup, pembelajaran dilanjutkan. Guru menjelaskan materi pembagian bentuk aljabar, dan diawali dengan
contoh soal. Ketika menjelaskan langkah pembagian, tampak peserta didik kebingungan padahal ketika SD dan kelas satu sudah diajarkan
langkah seperti yang dijelaskan. Namun, yang membuat bingung adalah adanya penambahan bentuk variabel.
Guru mengarahkan siswa mendalami materi dengan menyelesaikan soal-soal yang telah disediakan. Seperti biasa, sebelum siswa
meyelesaikan soal-soal, guru mengambil beberapa soal yang penting untuk dibahas karena akan menjadi pedoman siswa menyelesaikan
soal-soal berikutnya. Selama guru menjelaskan, banyak siswa yang aktif bertanya dan juga banyak yang menanggapi.
Kegiatan berlatih pun berjalan, seorang siswa yang dari pertemuan kedua menjadi perhatian peneliti tetap menjadi perhatian yang sangat
menarik. Dari setiap pertemuan siswa tersebut adalah orang yang sangat pasif dalam belajar. Tidak tampak niat dan minat untuk
menyelesaikan soal-soal, bertanya kepada temannya pun tidak dilakukan.
Guru berkeliling untuk memberikan bantuan seperlunya kepada peserta didik, hampir di setiap meja siswa karena setiap siswa
menanyakan apakah langkah-langkah penyelesaiannya benar atau tidak. Siswa yang sudah mengerjakan kemudian diminta untuk
menuliskan jawaban di papan tulis kemudian dijelaskan. Teman- teman yang lain diberi kesempatan untuk bertanya atau menanggapi,
akan tetapi semuanya tampak setuju dan tidak ada yang berani menyanggah.
Setelah semua siswa menyelesaikan soal-soal, guru membahas dan mengaskan kembali jawaban yang dituliskan di papan tulis. Soal-soal
yang terpakai dalam pertemuan kali ini terlampir.
Kegiatan pembelajaran untuk pertemuan keempat usai dan guru menutup
dengan evaluasi
untuk pertemuan
keempat dan
menyampaikan rencana untuk pembelajaran pada pertemuan berikutnya. Guru mengingatkan kepada siswa bahwa akan diadakan
kuis II pada pertemuan berikutnya. 5. Pertemuan V2 JP
Kegiatan pembelajaran pertemuan kelima dilaksanakan pada Jumat, 22 Agustus 2014 selama
2 × 40 menit yang diikuti oleh 29 peserta didik. Dalam kegiatan pembelajaran ini, peneliti bertindak
sebagai observer. Pembelajaran diawali dengan doa dan ucapan salam. Selanjutnya,
guru menjelaskan kembali materi perkalian dan pembagian secara singkat dengan membahas beberapa contoh soal. Dalam pembahasan
contoh soal, guru melibatkan siswa sehingga siswa tidak melakukan kegiatan lainnya kecuali memperhatikan penjelasan guru.
Kegiatan selanjutnya adalah pelaksanaan kuis II, namun sebelumnya guru memberikan kesempatan 10 menit untuk
mempelajari kembali materi perkalian dan pembagian bentuk aljabar. Pelaksanaan kusi II ini berjalan selama 15 menit, semua siswa
berusaha mengerjakan sendiri-sendiri tanpa menyontek pekerjaan teman yang lain.
Setelah kuis II terlaksana, pembelajaran dilanjutkan dengan pembahasan kembali soal-soal materi operasi bentuk aljabar. Soal-
soal yang dibahas adalah soal-soal yang dipilih berdasarkan kesulitan yang dialami siswa ketika menyelesaikan soal tersebut.
Ketika guru menjelaskan, tampak peserta didik sibuk dengan membahas jawaban kuis II sehingga membuat mereka ditegur untuk
tetap diam dan memperhatikan karena pada pertemuan berikutnya akan diadakan tes akhir. Namun tidak semua memperhatikan,
sekelompok siswa masih tetap membicarakan hal yang tidak berkaitan dengan matematika.
Waktu pembelajaran usai, sebelumnya guru memberitahukan kepada peserta didik untuk mempelajari lagi materi dan soal-soal yang
sudah dibahas karena akan diadakan tes akhir pada pertemuan berikutnya.
Berikut hasil kuis II materi Perkalian dan Pembagian Bentuk Aljabar.
Tabel 4.6 Hasil Kuis II kelas VIII B
Nama Nilai
TuntasTidak
1 75
Tuntas 2
75 Tuntas
3 75
Tuntas 4
25 Tidak Tuntas
5 75
Tuntas 6
75 Tuntas
7 100
Tuntas 8
87.5 Tuntas
9 100
Tuntas 10
87.5 Tuntas
11 75
Tuntas 12
75 Tuntas
13 87.5
Tuntas
Dari tabel hasil nilai di atas memberikan gambaran tentang hasil pembelajaran 5 kali pertemuan, dengan nilai ketuntasan 75. Siswa
yang memenuhi standar ketuntasan mencapai 80 dan sisanya tidak mencapaiKKM. Hal ini menunjukkan bahwa hasil dari 5 kali
pertemuan menggunakan metode latihan sudah banyak siswa yang mencapai nilai KKM.
14 75
Tuntas 15
87.5 Tuntas
16 50
Tidak Tuntas 17
37.5 Tidak Tuntas
18 87.5
Tuntas 19
- 20
87.5 Tuntas
21 100
Tuntas 22
75 Tuntas
23 75
Tuntas 24
87.5 Tuntas
25 100
Tuntas 26
50 Tuntas
27 62.5
Tuntas 28
75 Tuntas
29 75
Tuntas 30
100 Tuntas
Jumlah 2237.5
Rata-rata 77,16