Pelaksanaan Penelitian di Sekolah

Ketika akan menyelesaikan soal latihan, guru memilih beberapa soal yang penting untuk dibahas karena akan membantu siswa untuk menyelesaikan LKS yang telah disediakan oleh peneliti. Saat kegiatan individual mempelajari materi dan mengerjakan latihan soal, semua peserta didik membaca dan berusaha memahami soal-soal yang diberikan. Tidak sedikit siswa yang cenderung mengerjakan sendiri dan tidak ingin melibatkan temannya dalam menyelesaikan soal-soal yang disediakan, akan tetapi masih terdapat sekelompok siswa yang saling menyontek pekerjaan temannya yang menyebabkan ketidakpahaman terhadap materi yang disampaikan melalui soal-soal yang telah disediakan dan ketika ditanyakan langkah-langkah menyelesaikan soal, peserta didik yang bersangkutan tidak bisa menjelaskan apa yang dituliskan pada lembar jawab. Beberapa menit pembelajaran berjalan, keadaan kelas cukup kondusif. Semua siswa dengan tenang menyelesaikan soal-soal yang diberikan, bila dibandingkan dengan keadaan ketika guru menjelaskan materi dengan berceramah. Banyak siswa yang berani bertanya kepada guru mengenai cara menyelesaikan soal, sehingga guru harus berkeliling untuk melayani siswa. Kegiatan ini berlangsung selama ±100 menit, kemudian dilanjutkan dengan presentasi hasil kerja peserta didik di depan kelas. Ketika diminta untuk menuliskan dan menjelaskan hasilnya, peserta didik sangat antusias bahkan berebutan untuk bisa maju dan menuliskan pekerjaannya, hal ini menunjukkan bahwa peserta didik kelas VIIIB sangat berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran. Selanjutnya, guru membahas hasil kerja siswa yang dituliskan di papan tulis sambil menegaskan kembali jawaban yang telah dipresentasikan. Sebelum peroses pembelajaran berakhir, guru menyampaikan kesimpulan mengenai materi yang telah dipelajari dan memberikan pertanyaan singkat sebagai persiapan pembelajaran pada pertemuan berikutnya. 3. Pertemuan III 2 JP Kegiatan pembelajaran pertemuan ketiga dilaksanakan pada Jumat, 15 Agustus 2014 selama 2 × 40 menit yang diikuti oleh 29 peserta didik. Dalam kegiatan pembelajaran, peneliti bertindak sebagai observer. Pembelajaran diawali dengan doa, ucapan salam, mengecek kehadiran siswa dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan kesulitan siswa mempelajari materi aljabar khususnya materi yang sudah dipelajari pada pertemuan sebelumnya. Akan tetapi, tidak ada siswa yang berani untuk menyampaikan pertanyaan secara terbuka namun disampaikan hanya kepada teman dan peneliti ketika berada diluar jam pelajaran. Guru menjelaskan materi penjumlahan dan pengurangan bentuk aljabar secara singkat dan kemudian mengarahkan siswa pada materi perkalian dan pembagian bentuk aljabar dengan membahas contoh soal yang diberikan pada pertemuan sebelumnya. Kemudian guru menjelaskan materi perkalian bentuk aljabar secara singkat. Seperti pembelajaran sebelumnya, siswa masih sibuk dengan kegiatannya sendiri saat guru menjelaskan materi. Setelah materi dijelaskan secara singkat, kegiatan selanjutnya adalah memahami materi dengan berlatih. Ketika peneliti membagikan LKS, seorang siswa dengan lantang mengutarakan kejenuhannya menyelesaikan soal yang sangat banyak. Kalimat yang diucapkan mengundang siswa yang lain untuk berkomentar khususnya sekelompok siswa yang sering membuat kegaduhan di kelas, akan tetapi siswa-siswa tersebut tetap menyelesaikan soal-soal yang ada karena merupakan tuntutan yang harus dilaksanakan. Sebelum peserta didik menyelesaikan soal, guru terlebih dahulu memilih soal-soal yang penting untuk dibahas karena dari penjelasan tersebut siswa terbantu menyelesaikan soal-soal yang telah disediakan. Selama kegiatan berjalan, kondisi kelas sangat tenang. Hal ini pun disetujui oleh beberapa siswi yang mengaku sangat senang dengan cara belajar yang mereka jalani karena kondisi kelas yang tenang. Namun, seorang siswa hanya terdiam dan tidak tampak mengerjakan sesuatu pada lembar jawab. Ketika peneliti menghampiri dan menanyakan terkait dengan sikapnya yang enggan menuliskan sesuatu, siswa tersebut mengaku tidak paham dengan materi yang dijelaskan dari pertemuan awal hingga pertemuan ketiga yang sedang dipelajari. Siswa yang enggan menyelesaikan soal-soal yang diberikan pun terlihat tidak bersemangat dalam mengikuti pembelajaran matematika. Peneliti mencoba mewawancarai teman-temanya dan mengungkapkan bahwa siswa tersebut memang tidak mempunyai semangat belajar khususnya mata pelajaran yang berkaitan dengan berhitung. Siswa tersebut juga ketika mengumpulkan tugas hanya menulis seadanya pada lembar jawab dan tidak mempunyai usaha untuk meminta teman-temanya untuk mengajari. Selanjutnya, guru meminta beberapa siswa menuliskan dan menjelaskan hasil kerjanya. Seperti biasa siswa saling berebutan untuk maju karena akan diberi poin tambahan, kemudian guru menegaskan kembali jawaban yang telah dijelaskan oleh peserta didik. Setelah berjalan ±60 menit, diadakan kuis I tentang bentuk aljabar. Penjumlahan dan pengurangan bentuk aljabar, karena waktu pembelajaran selesai, guru menutup pembelajaran dengan menyampaikan kegiatan pembelajaran selanjutnya dan doa penutup. Berikut hasil kuis I materi bentuk aljabar, penjumlahan dan pengurangan bentuk aljabar. Tabel 4.5 Hasil kuis I kelas VIIIB Nama Nilai TuntasTidak 1 62.5 Tidak Tuntas 2 87.5 Tuntas 3 - - 4 25 Tidak Tuntas 5 37.5 Tidak Tuntas 6 75 Tuntas 7 75 Tuntas 8 75 Tuntas 9 75 Tuntas 10 87.5 Tuntas 11 37.5 Tidak Tuntas 12 87.5 Tuntas 13 87.5 Tuntas 14 62.5 Tidak Tuntas 15 87.5 Tuntas 16 62.5 Tidak Tuntas 17 37.5 Tidak Tuntas 18 87.5 Tuntas 19 75 Tuntas 20 50 Tidak Tuntas 21 87.5 Tuntas 21 37.5 Tidak Tuntas 23 62.5 Tidak Tuntas 24 75 Tuntas 25 62.5 Tidak Tuntas 26 87.5 Tuntas 27 75 Tuntas 28 87.5 Tuntas 29 62.5 Tidak Tuntas 30 62.5 Tidak Tuntas Jumlah 1975 Rata-rata 68,10 Dari tabel hasil nilai di atas memberikan gambaran tentang hasil pembelajaran selama 2 kali pertemuan. Dengan nilai ketuntasan 75, siswa yang memenuhi standar ketuntasan mencapai 50 dan sisanya tidak mencapai KKM. Hal ini menunjukkan bahwa hasil dari 2 kali pertemuan menggunakan metode latihan masih banyak siswa yang belum mencapai nilai KKM. 4. Pertemuan IV3 JP Pembelajaran pertemuan keempat dilaksanakan ada Rabu, 20 Agustus 2014 selama 3 × 40 menit yang diikuti oleh 25 peserta didik. Dalam kegiatan pembelajaran, peneliti bertindak sebagai observer. Pembelajaran diawali dengan doa, ucapan salam dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang kesulitan mempelajari materi pada pertemuan sebelumnya. Pada pertemuan keempat, peserta didik mulai memberanikan diri untuk menyampaikan letak kesulitannya mempelajari materi aljabar khususnya perkalian bentuk aljabar. Peserta didik belum mahir mengoperasikan bentuk perkalian seperti + 4 + 2, hal ini membuat guru menjelaskan kembali langkah untuk mengoperasikan bentuk seperti di atas. Selama menjelaskan, peserta didik sangat memperhatikan dan tidak ada yang membuat suatu kegaduhan. Setelah penjelasan dirasa cukup, pembelajaran dilanjutkan. Guru menjelaskan materi pembagian bentuk aljabar, dan diawali dengan contoh soal. Ketika menjelaskan langkah pembagian, tampak peserta didik kebingungan padahal ketika SD dan kelas satu sudah diajarkan langkah seperti yang dijelaskan. Namun, yang membuat bingung adalah adanya penambahan bentuk variabel. Guru mengarahkan siswa mendalami materi dengan menyelesaikan soal-soal yang telah disediakan. Seperti biasa, sebelum siswa meyelesaikan soal-soal, guru mengambil beberapa soal yang penting untuk dibahas karena akan menjadi pedoman siswa menyelesaikan soal-soal berikutnya. Selama guru menjelaskan, banyak siswa yang aktif bertanya dan juga banyak yang menanggapi. Kegiatan berlatih pun berjalan, seorang siswa yang dari pertemuan kedua menjadi perhatian peneliti tetap menjadi perhatian yang sangat menarik. Dari setiap pertemuan siswa tersebut adalah orang yang sangat pasif dalam belajar. Tidak tampak niat dan minat untuk menyelesaikan soal-soal, bertanya kepada temannya pun tidak dilakukan. Guru berkeliling untuk memberikan bantuan seperlunya kepada peserta didik, hampir di setiap meja siswa karena setiap siswa menanyakan apakah langkah-langkah penyelesaiannya benar atau tidak. Siswa yang sudah mengerjakan kemudian diminta untuk menuliskan jawaban di papan tulis kemudian dijelaskan. Teman- teman yang lain diberi kesempatan untuk bertanya atau menanggapi, akan tetapi semuanya tampak setuju dan tidak ada yang berani menyanggah. Setelah semua siswa menyelesaikan soal-soal, guru membahas dan mengaskan kembali jawaban yang dituliskan di papan tulis. Soal-soal yang terpakai dalam pertemuan kali ini terlampir. Kegiatan pembelajaran untuk pertemuan keempat usai dan guru menutup dengan evaluasi untuk pertemuan keempat dan menyampaikan rencana untuk pembelajaran pada pertemuan berikutnya. Guru mengingatkan kepada siswa bahwa akan diadakan kuis II pada pertemuan berikutnya. 5. Pertemuan V2 JP Kegiatan pembelajaran pertemuan kelima dilaksanakan pada Jumat, 22 Agustus 2014 selama 2 × 40 menit yang diikuti oleh 29 peserta didik. Dalam kegiatan pembelajaran ini, peneliti bertindak sebagai observer. Pembelajaran diawali dengan doa dan ucapan salam. Selanjutnya, guru menjelaskan kembali materi perkalian dan pembagian secara singkat dengan membahas beberapa contoh soal. Dalam pembahasan contoh soal, guru melibatkan siswa sehingga siswa tidak melakukan kegiatan lainnya kecuali memperhatikan penjelasan guru. Kegiatan selanjutnya adalah pelaksanaan kuis II, namun sebelumnya guru memberikan kesempatan 10 menit untuk mempelajari kembali materi perkalian dan pembagian bentuk aljabar. Pelaksanaan kusi II ini berjalan selama 15 menit, semua siswa berusaha mengerjakan sendiri-sendiri tanpa menyontek pekerjaan teman yang lain. Setelah kuis II terlaksana, pembelajaran dilanjutkan dengan pembahasan kembali soal-soal materi operasi bentuk aljabar. Soal- soal yang dibahas adalah soal-soal yang dipilih berdasarkan kesulitan yang dialami siswa ketika menyelesaikan soal tersebut. Ketika guru menjelaskan, tampak peserta didik sibuk dengan membahas jawaban kuis II sehingga membuat mereka ditegur untuk tetap diam dan memperhatikan karena pada pertemuan berikutnya akan diadakan tes akhir. Namun tidak semua memperhatikan, sekelompok siswa masih tetap membicarakan hal yang tidak berkaitan dengan matematika. Waktu pembelajaran usai, sebelumnya guru memberitahukan kepada peserta didik untuk mempelajari lagi materi dan soal-soal yang sudah dibahas karena akan diadakan tes akhir pada pertemuan berikutnya. Berikut hasil kuis II materi Perkalian dan Pembagian Bentuk Aljabar. Tabel 4.6 Hasil Kuis II kelas VIII B Nama Nilai TuntasTidak 1 75 Tuntas 2 75 Tuntas 3 75 Tuntas 4 25 Tidak Tuntas 5 75 Tuntas 6 75 Tuntas 7 100 Tuntas 8 87.5 Tuntas 9 100 Tuntas 10 87.5 Tuntas 11 75 Tuntas 12 75 Tuntas 13 87.5 Tuntas Dari tabel hasil nilai di atas memberikan gambaran tentang hasil pembelajaran 5 kali pertemuan, dengan nilai ketuntasan 75. Siswa yang memenuhi standar ketuntasan mencapai 80 dan sisanya tidak mencapaiKKM. Hal ini menunjukkan bahwa hasil dari 5 kali pertemuan menggunakan metode latihan sudah banyak siswa yang mencapai nilai KKM. 14 75 Tuntas 15 87.5 Tuntas 16 50 Tidak Tuntas 17 37.5 Tidak Tuntas 18 87.5 Tuntas 19 - 20 87.5 Tuntas 21 100 Tuntas 22 75 Tuntas 23 75 Tuntas 24 87.5 Tuntas 25 100 Tuntas 26 50 Tuntas 27 62.5 Tuntas 28 75 Tuntas 29 75 Tuntas 30 100 Tuntas Jumlah 2237.5 Rata-rata 77,16

C. Tabulasi data

Pada hasil wawancara siswa, akan disajikan hasil wawancara 6 peserta didik kelas VIII B.

1. Data hasil Wawancara Siswa Tabel 4.7

Hasil Wawancara pertanyaan 1 Pertanyaan Jawaban Bagaimana pendapatmu mengenai penerapan metode latihan soal pada materi operasi aljabar? Senang, karena terbantu memahami materi khususnya ketika mempelajari matematika Senang, bisa berlatih terus-menerus dan kelas menjadi lebih tenang atau tidak berisik Enak. Materi yang diajarkan tidak susah dan dengan banyak mengerjakan soal saya bisa dengan mudah memahami materi aljabar. Senang, karena rame diskusi bersama teman dan juga membantu saya untuk memahami dengan pelajaran matematika. Senang, karena mudah memahami materi. Namun kendalanya adalah tidak bisa sering bertanya teman karena masing-masing orang mengerjakan sendiri dan konsentrasi dengan soal masing-masing Bagus dan merasa senang Berdasarkan hasil wawancara untuk pertanyaan satu, siswa merasa senang mengikuti pembelajaran dikelas, karena berlatih secara terus menerus sehingga kondisi kelas menjadi lebih tenang, setiap orang konsentrasi dengan soal masing-masing Tabel 4.8 Hasil Wawancara pertanyaan 2 Pertanyaan Jawaban Menurut kamu apakah penggunaan metode latihan soal membantu kamu dalam memahami materi operasi aljabar? Ya sangat membantu, karena saya lebih paham ketika mengerjakan soal matematika daripada mendengarkan penjelasan yang sangat banyak Terbantu, karena penjelasan materinya tidak bertele-tele, sehingga lebih cepat mengerti dengan materi yang diajarkan Merasa terbantu, karena membantu saya memahami materi sehingga tidak membutuhkan penjelasan yang panjang. Merasa terbantu, karena membantu saya memahami materi sehingga tidak membutuhkan penjelasan yang panjang. Terbantu Terbantu, akan tetapi terlalu banyak soal yang diminta untuk diselesaikan. Berdasarkan hasil wawancara untuk pertanyaan dua, siswa merasa terbantu dengan metode latihan, karena dengan banyak berlatih memudahkan memahami materi sehingga tidak memerlukan penjelasan yang bertele-tele. Tabel 4.9 Hasil Wawancara pertanyaan 3 Pertanyaan Jawaban Apa yang kamu rasakan sebelum dan sesudah menggunakan metode latihan soal? Apakah kamu merasa terbantu dalam mempelajari operasi aljabar dengan metode latihan soal? Sebelum: Senang, senang aja Sesudah:Senang juga, karena lebih banyak latihan, mengerjakan soal sendiri dan suasana kelas menjadi lebih tenang. Ada perbedaan. Sebelum: belum terlalu paham karena terlalu banyak penjelasan Sesudah : merasa lebih paham Ada perbedaan. Sebelum: ibu guru lebih banyak menjelaskan materi dan sering memberi PR. Sesudah:Penjelasan sedikit, banyak latihan dan tidak ada PR sehingga di rumah tidak mengerjakan PR lagi tetapi Ya ada,Sebelum : senang dan paham Sesudah : senang dan paham juga, namun soal yang diberikan terlalu banyak. Saya merasa bosan juga karena setiap hari soal latihannya banyak. Sebelum: penjelasan panjang, tugas di tumah banyak namun jarang dikerjakan Sesudah : lebih mudah memahami materi akantetapi soal-soal yang diberikan terlalu banyak. Sebelum dan sesudah sama saja. Tidak ada perbedaan Berdasarkan hasil wawancara untuk pertanyaan tiga, sebelum mendapatkan metode pembelajaran ini,siswa merasa menyenangkan tidak menyelesaikan soal dalam jumlah banyak dan selalu ada tugas rumah PR.Sesudah mendapatkan metode pembelajaran ini siswa lebih merasa menyenangkan,penjelasannya singkat, soal latihan banyak sehingga mudah memahami materi dan tidak ada tugas rumah namun tetap mempelajari kembali soal-soalrumah namun tetap mempelajari kembali soal-soal. Tabel 4.10 Hasil Wawancara pertanyaan 4 Pertanyaan Jawaban Materi operasi aljabar yang menurut kamu masih sulit apa saja? Pembagian, karena masih kurang memahami operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Tidak mendapat kesulitan, karena sudah dibantu dengan banyak latihan atau banyak menyelesaikan soal. Pembagian, karena pada dasarnya saya belum terlalu memahami pembagian apalagi pembagian yang berkaitan dengan variabel berpangkat Pembagian, karena langkah yang diajarkan berbeda dengan pembagian porogapid yang diajarkan ketika SD. Sekarang bertambah variabel berpangkat. Masih ingin menggunakan metode latihan untuk mempelajari materi selanjutnya dan juga tetap mengikuti cara belajar yang digunakan Ibu guru. Perkalian, karena belum bisa mengoperasikan bilangan bulat Berdasarkan hasil wawancara untuk pertanyaan empat, siswa masih merasa sulit memahami materi tentang perkalian dan pembagian bentuk aljabar. Tabel 4.11 Hasil Wawancara pertanyaan 5 Pertanyaan Jawaban Menurut kamu, apakah metode latihan soal ini sangat membantu dalam mempelajari materi matematika yang lainya? Ya, sangat membantu dan saya akan menggunakan metode latihan ini untuk mempelajari materi selanjutnya. Ya, masih ingin menggunakan metode latihan dengan banyak soal untuk materi selanjutnya Masih ingin menggunakan metode latihan untuk memahami materi selanjutnya Mengikuti saja apa yang digunakan guru berkaitan dengan metode pembelajaran, namun akan tetap ingin banyak latihan ketika mempelajari matematika Masih ingin menggunakan metode latihan untuk mempelajari materi selanjutnya dan juga tetap mengikuti cara belajar yang digunakan Ibu guru. Masih ingin menggunakan metode latihan untuk materi selanjutnya Berdasarkan hasil wawancara untuk pertanyaan lima, siswa merasa terbantu dengan metode latihan soal dan akan menggunakan metode latihan untuk materi matematika yang lainya.

2. Data Hasil Keterlaksanaan pembelajaran

Tabel 4.12 Data Hasil Keterlaksanaan Pembelajaran Pelaksanaan pembelajaran Observer Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3 Aspek 4 Aspek 5 Aspek 6 Total Skor Persentase Pertemuan 1 Pengamat 1 17 11 11 8 10 16 73 79,35 Pengamat2 17 12 12 9 10 14 74 80,43 Pertemuan 2 Pengamat 1 18 13 13 10 10 15 79 85,87 Pengamat 2 17 13 14 9 10 13 76 82,61 Pertemuan 3 Pengamat 1 17 11 15 10 10 13 76 82,60 Pengamat2 18 11 15 11 12 13 80 86,96 Pertemuan 4 Pengamat 1 19 13 13 11 11 14 81 88,04 Pengamat 2 15 14 13 9 10 15 76 82,61 Pertemuan 5 Pengamat 18 13 12 10 9 14 76 82,60 Pengamat 2 19 14 14 10 10 15 82 81,13 3. Data hasil kuesioner minat siswa Data kuesioner diperoleh dari hasil kuesioner yang diberikan kepada siswa yang telah diisi setelah pelaksanaan pembelajaran matematika dengan metode latihan soal. Kuesioner tersebut berisi 20 pernyataan mengenai minat belajar siswa dalam pembelajaran dengan metode latihan soal. Hasil kuesioner minat belajar siswa terhadap pembelajaran matematika dengan metode latihan soal tersaji dalam tabel 4.13 berikut. Tabel 4.13 Hasil Kuisioner Minat Belajar Siswa No siswa Hasil Kuisioner Total Persen 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 1 4 2 4 4 4 1 4 1 4 1 4 1 4 4 4 1 4 4 4 4 63 78.75 2 4 1 4 1 4 1 4 2 4 1 3 1 4 2 3 1 4 2 4 4 54 67.5 3 4 2 4 1 4 2 3 1 4 2 3 1 3 4 3 1 4 3 4 4 57 71.25 4 3 1 2 2 4 1 2 4 4 4 4 1 4 4 4 1 4 4 4 4 61 76.25 5 4 1 4 1 4 3 4 2 3 2 3 1 4 3 4 2 4 2 4 4 59 73.75 6 4 1 4 2 4 2 4 2 4 2 4 2 4 2 4 2 4 2 4 4 61 76.25 7 4 2 3 1 3 2 4 1 4 1 4 2 3 3 4 1 4 2 4 3 55 68.75 8 4 2 3 1 4 2 3 1 4 2 3 1 3 2 3 1 4 2 3 3 51 63.75 9 4 1 4 1 3 2 3 2 4 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 52 65 10 3 1 4 1 4 1 4 2 4 1 2 1 3 2 3 1 4 2 4 4 51 63.75 11 4 1 4 2 4 1 4 1 4 1 3 2 3 2 4 1 4 2 4 4 55 68.75 12 3 2 4 1 3 1 4 2 4 1 3 2 4 2 3 2 3 2 3 3 52 65 13 4 2 4 2 3 2 2 4 2 3 1 4 2 3 3 2 4 3 4 3 57 71.25 14 3 1 4 1 3 1 4 2 4 1 3 1 3 3 4 2 3 2 4 3 52 65 15 4 2 3 2 3 2 4 2 4 1 3 2 3 3 3 2 4 2 4 3 56 70 16 4 1 4 4 4 1 4 1 4 1 4 1 4 4 4 1 4 4 4 4 62 77.5 17 2 1 4 1 2 3 4 1 3 2 4 1 3 3 1 4 2 4 3 1 49 61.25 18 3 1 3 1 3 1 4 1 4 1 2 1 4 2 3 1 3 2 3 3 46 57.5 19 3 2 3 2 3 1 3 2 3 2 3 1 3 2 4 2 3 2 3 3 50 62.5 20 3 1 3 2 3 1 3 2 4 1 3 3 3 2 3 1 4 3 4 4 53 66.25 21 4 2 3 1 4 1 4 1 3 1 3 2 3 2 4 1 3 2 3 4 51 63.75 22 3 2 3 2 3 1 4 1 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 51 63.75 23 3 2 4 1 3 2 3 2 4 1 1 1 3 4 4 1 3 2 4 4 52 65 24 4 2 3 1 4 2 3 1 4 2 3 1 3 2 4 1 4 3 4 1 52 65 25 4 1 4 2 4 1 4 2 4 1 2 1 4 2 4 1 4 3 4 3 55 68.75 26 3 2 4 2 3 2 3 2 4 3 3 1 3 2 3 1 3 2 3 3 52 65 27 4 1 4 2 4 2 4 2 4 1 4 1 4 2 4 2 4 2 4 4 59 73.75 28 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 3 1 4 2 4 1 4 3 4 4 55 68.75 29 3 2 3 2 4 1 4 1 4 2 3 2 3 3 4 1 3 2 4 3 54 67.5 30 4 1 3 1 3 1 4 1 3 1 3 1 3 2 4 2 4 1 3 3 48 60

Dokumen yang terkait

Analisa pengaruh hasil belajar matematika terhadap kemampuan menyelesaikan soal-soal fisika|b:Studi pengaruh hasil belajar pokok bahasan getaran pada siswa kelas 2 semester III di SLTP Negeri 3 Jember tahun ajaran 2002/2003

0 11 80

Analisa pengaruh hasil belajar matematika terhadap kemampuan menyelesaikan soal-soal fisika: Studi pengaruh hasil belajar pokok bahasan getaran pada siswa kelas 2 semester III di SLTP Negeri 3 Jember tahun ajaran 2002/200

0 13 80

analisis kesulitan beleaar dalam mengerjakan soal-soal akutansi pokok bahasan laporan keuangan pad siswa kelas 1.3 cawu 1 man 2 jember tahun ajaran 2000/2001

0 12 64

Efektifitas penggunaan metode resitasi dan kartu kerja terhadap hasil belajar fisika siswa kelas II cawu III pokok bahasan struktur inti dan radioaktifitas di MAN 2 Jember tahun pelajaran 2000/2001

0 4 105

Hubungan antara persepsi dan motivasi belajar fisika dengan hasil belajar fisika pokok bahasan energi siswa kelas 1 cawu III SLTP Negeri 3 Jember tahun ajaran 2001/2002

0 4 69

Peningkatan hasil belajar matematika siswa melalui pendekatan realistik pada pokok bahasan pecahan

2 17 79

Pengaruh minat belajar terhadap hasil belajar mata pelajaran bahasa dan sastra indonesia pada siswa kelas IX MTS Izzatul Islam Tajurhalang, Bogor Tahun ajaran 2014/2015

0 9 112

Perbedaan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran project based learning (pjbl) dan konvensional pada pokok bahasan lingkaran kelas viii smp n 3 Tanjung Morawa tahun ajaran 2017-2018 - Repository UIN Sumatera Utara

0 0 162

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan komunikasi sains dan hasil belajar siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Palangkaraya pada pokok bahasan gerak lurus semester 1 tahun ajaran 2016/2017 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 25

Meningkatkan kemampuan memecahkan masalah dan hasil belajar siswa melalui pokok bahasan pesawat sederhana di SMP Negeri-4 kelas VIII semester II Palangka Raya tahun ajaran 2015/2016 - Digital Library IAIN Palangka Raya

1 1 185