Konsep Tindakan Reflektif dalam Pembelajaran

5 KEGIATAN BELAJAR 1 TINDAKAN REFLEKTIF DALAM PEMBELAJARAN A. TUJUAN Kegiatan belajar ini bertujuan agar Guru Pembelajar mampu melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan pembelajaran

B. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

Indikator pencapaian kompetensi pada kegiatan pembelajaran 1 adalah sebagai berikut: 1. Menjelaskan konsep dan definisi tindakan reflektif dalam pembelajaran 2. Menjelaskan prinsip tindakan reflektif dalam pembelajaran 3. Menjelaskan tujuan dan sasaran tindakan reflektif dalam pembelajaran 4. Menjelaskan teknik-teknik tindakan reflektif dalam pembelajaran 5. Mempraktekkan salah satu teknik tindakan reflektif dalam pembelajaran

C. URAIAN MATERI

1. Konsep Tindakan Reflektif dalam Pembelajaran

Sesuai dengan Permendiknas No. 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi dan Kompetensi Pendidik, pendidik harus melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran. Keharusan pelaksanaan refleksi pendidikan merupakan salah satu kompetensi pedagogik yang harus dilakukan oleh pendidik yang professional. Pendidik dituntut untuk dapat melaksanakan kegiatan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan di kelas, dan memanfaatkan hasil refleksi tersebut untuk perbaikan dan pengembangan pembelajaran mata pelajaran yang diampu oleh masing-masing pendidik. Ada banyak pengertian refleksi yang dikemukan oleh para ahli. Menurut Knowles Cole 1994“reflection in the teaching context refers to the process of inquiring 6 any habitbehavior critically and continuously refining it”. Ini berarti dalam refleksi terjadi proses inquiri yang dilakukan secara kritis dan terus menerus terhadap suatu kebiasan atau prilaku pendidik dalam pembelajaran yang dimaksudkan untuk memperbaiki pembelajaran yang dilakukannya. Pendapat yang hampir sama juga dikemukakan oleh Reid 1995. Menurut Reid “Reflection is a process of reviewing an experience of practice in order to describe, analyse, evaluate and so inform learning about practice”. Pendapat tersebut dapat diartikan bahwa konsep refleksi berkaitan dengan suatu proses mereviuw pengalaman pembelajaran oleh pendidik. Cara pelaksanaannya antara lain dengan mendeskripsikan, menganalisis, serta mengevaluasi pelaksanaan pembembelajaran yang telah dilakukan oleh seorang pendidik. Menurut Osterman Kottkamp 2000 dipandang kegiatan reflektif sebagai dasar untuk pengembangan kompetensi professional yang tertinggi dalam praktik pengajaran yang kompleks. Pemikiran refleksi tersebut sangat penting bagi guru dalam mengontrol pengajaran mereka dan menjadi pengambil keputusan yang memiliki kekuatan. Pengertian atau konsep refleksi yang sangat singkat dan agak berbeda dikemukakan oleh Chruickshank 1987. Menurut Chruickshark refleksi tidak lain sebagai metode pencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditentukan sebelumnya. Berdasarkan pengertian tersebut di muka, dapat disimpulkan bahwa refleksi merupakan suatu proses reviuw terhadap pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan pendidik. Dilaksanakan secara kritis dan terus-menerus untuk mendapatkan deskripsi, hasil analisis, dan evaluasi suatu pembelajaran yang dilaksanakan oleh pendidik. Pelaksanaan reviuw tidak terlepas dari tujuan pencapaian hasil pembelajaran. Aspek yang menjadi objek dalam pelaksanaan refleksi dapat berupa metode atau model pembelajaran yang sudah digunakan, bahkan dapat juga materi ajar yang disampaikan, media yang digunakan, evaluasi pembelajaran yang diberikan oleh pendidik. Pelaksanaan refleksi dilakukan pada saat kegiatan pembelajaran akan berakhir atau pada kegiatan penutup pembelajaran. 7 Pelaksanaan refleksi perlu dilakukan untuk memperoleh gambaran tingkat keberhasilan rencana pembelajaran yang tertuang dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP. Hasil refleksi sangat penting dilaksanakan untuk menentukan langkah selanjutnya yang terkait dengan pembelajaran. Untuk dapat melaksanakan refeleksi yang baik dan benar dibutuhkan data-data yang telah dianalisis dan diinterpretasikan, dijelaskan berdasarkan berbagai informasi yang diperoleh dari pelaksanaan pembelajaran. Data atau informasi yang terkumpul perlu dianalisis, dicari kaitan antara yang satu dengan yang lainnya, dibandingkan dengan pengalaman pembelajaran sebelumnya atau dengan menggunakan standar penilaian atau evaluasi tertentu. Berdasarkan hasil analisis, interpretasi, evaluasi tersebut selanjutnya dicari penyebab ketidakberhasilan pembelajaran. Setelah ditemukan berbagai faktor yang menjadi penyebab belum berhasilnya pembelajaran, maka langkah selanjutnya adalah membuat rencana perbaikan pembelajaran untuk menghilangkan berbagai faktor yang menjadi penyebab ketidakberhasilan pembelajaran pada pertemuan pembelajaran selanjutnya. Pelaksanaan refleksi bukan merupakan hal yang mudah bagi guru atau pendidik. Untuk kegiatan tersebut dibutuhkan kemampuan dalam berpikir analitik secara kritis terhadap semua data, fakta dan berbagai fenomena yang terjadi yang berkaitan dengan rumusan, tujuan, serta rencana tindakan sebagai solusi pemecahan masalah. Ini berarti dibutuhkan perenungan dan pemikiran yang serius dan mendalam, dengan mengingat tentang berbagai konsep, prinsip, pengalaman praktis yang terkait dengan pembelajaran yang telah dipertimbangkan dalam menyusun rencana tindakan.

2. Prinsip Tindakan Reflektif dalam pembelajaran