Merumuskan masalah dari hasil identifikasi masalah pembelajaran Membuat Desain Penelitian Tindakan Kelas

18 Selanjutnya pendidik dapat mengklasifikasikan masalah-masalah yang menjadi persoalan bagi pendidik yang harus dipecahkan melalui penelitian tindakan kelas. Masalah-masalah penelitian tindakan kelas tersebut dapat diidentifikasi atas: a masalah yang berkaitan dengan pengelolaan kelas, b masalah proses belajar-mengajar, c masalah pengembangan atau penggunaan sumber belajar, dan d masalah yang berkaitan dengan wahana peningkatan personal dan profesional. Kunandar, 2013. Setelah identifikasi klasifikasi masalah penelitian, Kunandar merinci masalah PTK yang perlu dikaitkan dengan pengelolaan kelas dapat dilakukan dalam rangka 1 meningkatkan kegiatan belajar-mengajar, 2 meningkatkan partisipasi siswa dalam belajar, 3 menerapkan pendekatan belajar-mengajar inovatif, dan 4 mengikutsertakan pihak ketiga dalam proses belajar-mengajar. Masalah PTK yang dikaitkan dengan proses belajar-mengajar dapat dilakukan dalam rangka 1 menerapkan berbagai metode belajar, 2 mengembangkan kurikulum, dsb. Dengan demikian, identifikasi masalah PTK perlu menampilkan masalah yang perlu mendapat perhatian dalam usaha memperbaiki proses pembelajaran di sekolah.

2. Merumuskan masalah dari hasil identifikasi masalah pembelajaran

Langkah selanjutnya setelah identifikasi masalah PTK adalah perumusan masalah. Rumusan masalah PTK harus dilakukan secara jelas, spesifik dan operasional serta dikaitkan dengan pemilihan tindakan yang tepat. Dalam perumusan masalah ada beberapa ketentuan yang perlu diperhatikan yang berkaitan dengan aspek substansi, aspek orisinilitas, aspek formulasi, dan aspek teknis Tim Penyusun, 2010, Aspek substansi atau isi berkaitan dengan bobot atau nilai permasalahan, kegunaan, atau manfaat pemecahanan masalah melaluti tindakan yang telah lanjut. Aspek orisinilitas berkaitan dengan pertanyaan apakah pemecahan masalah dengan model tindakan merupakan hal yang baru. Aspek formulasi terkait dengan saran agar rumusan masalah dirumuskan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Aspek teknis berkaitan dengan kelayakan masalah dan kemampuan peneliti pendidik dalam pelaksanaan penelitian atau memecahkan masalah penelitian yang dipilih. 19

3. Membuat Desain Penelitian Tindakan Kelas

Agar proses penelitian dapat berjalan sesuai tujuan yang telah ditetapkan maka pembuatan desain PTK sangat diperlukan sebagai pedoman pelaksanaan penelitian. Desain penelitian dapat dikatakan sebagai rencana pelaksanaan penelitian yang disusun sedemikian rupa agar diperoleh jawaban terhadap masalah penelitian. Secara umum desain penelitian terdiri atas pendahuluan, yaitu: latar belakang, rumusan masalah atau tujuan penelitian, manfaat, ruang lingkup dan definisi; dan metode penelitian, yang terdiri atas: a pendekatan penelitian, b kehadiran atau peran peneliti di lapangan, c kancah penelitian, d subjek penelitian, e data dan sumber data, f pengumpulan data, serta g analisis data, evaluasi dan refleksi. Selain itu, desain penelitian erat kaitannya juga dengan model penelitian yang dikembangkan. Salah satu model penelitian tindakan kelas yang banyak digunakan adalah Model Kemmis dan Mc Taggart 1997. Model tersebut terdiri atas 3 komponen, yaitu : a rencana, b pengamatantindakan dan c refleksi. Agar penelitian berjalan secara terarah dan teratur dalam proses yang panjang dan rumit, maka peneliti mengklasifikasikan pelaksanaan penelitian ke dalam siklus. Siklus tersebut terdiri atas pratindakan, siklus I, siklus II, dan siklus III.

4. Menyusun Proposal Penelitian