8
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan, maka dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut:
1. Model dan metode yang digunakan guru dalam pembelajaran IPA kelas
V SD se-Gugus 01 Kretek belum bervariasi. 2.
Siswa kelas V SD se-Gugus 01 Kretek belum terlibat secara penuh dalam proses pembelajaran IPA.
3. Guru kelas V SD se-Gugus 01 Kretek kurang memanfaatkan media
dalam pembelajaran IPA. 4.
Kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa kelas V SD se-Gugus 01 Kretek rendah.
5. Siswa kelas V SD se-Gugus 01 Kretek telah melakukan pembelajaran
menggunakan PBL namun tidak sesuai dengan sintaks, sehingga kreativitas dalam memecahkan masalah masih kurang.
C. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah perlu dilakukan untuk memperoleh kedalaman kajian dan menghindari perluasan masalah. Berdasarkan identifikasi
masalah di atas, penelitian ini dibatasi pada: 1.
Model dan metode yang digunakan guru dalam pembelajaran IPA kelas V SD se-Gugus 01 Kretek belum bervariasi.
2. Kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa kelas V SD se-Gugus 01
Kretek rendah.
9 3.
Siswa kelas V SD se-Gugus 01 Kretek telah melakukan pembelajaran menggunakan PBL namun tidak sesuai dengan sintaks, sehingga
kreativitas dalam memecahkan masalah masih kurang.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan “Apakah penggunaan model problem
based learning dalam pembelajaran IPA berpengaruh positif dan signifikan terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa kelas V SD Se-Gugus 01
Kretek? ”
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui pengaruh penggunaan model problem based learning
dalam pembelajaran IPA terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa
kelas V SD Se-Gugus 01 Kretek.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberikan bukti empirik bahwa penggunaan model PBL dalam pembelajaran IPA
berpengaruh pada kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa kelas V SD se-gugus 01 Kretek. Penelitian ini juga diharapkan dapat dijadikan
10 sebagai salah satu rujukan pertimbangan bagi penelitian-penelitian
sejenis di masa yang akan datang. 2.
Manfaat Praktis a.
Bagi Siswa 1
Dapat meningkatkan keterlibatan siswa kelas V SD se-gugus 01 Kretek dalam pembelajaran IPA serta memberikan kebermaknaan
belajar. 2
Memberikan kesempatan kepada siswa kelas V SD se-gugus 01 Kretekuntuk mengasah kemampuan berpikir tingkat tinggi.
3 Dapat meningkatkan kualitas belajar IPA siswa kelas V SD se-
gugus 01 Kretekdengan peningkatan mutu dan perbaikan dalam proses pembelajaran menggunakan model PBL.
b. Bagi Guru
1 Menambah wawasan dan referensi guru dalam melakukan inovasi
pembelajaran IPA dengan menggunakan model PBL sebagai salah satu model pembelajaran yang efektif.
2 Meningkatkan kemampuan profesional guru melalui penerapan
model PBL dalam proses pembelajaran IPA. c.
Bagi Sekolah 1
Memberikan informasi mengenai keefektifan penerapan model
PBL dalam pembelajaran IPA.
11 2
Memberi sumbangan pemikiran bagi sekolah yang bermanfaat pada peningkatan mutu sekolah melalui penggunaan model PBL dalam
pembelajaran IPA.
d. Bagi Pemerintah
Dapat dimanfaatkan sebagai alat pertimbangan pengambilan keputusan di bidang pendidikan terkait upaya perbaikan kualitas
pembelajaran di sekolah dasar melalui penggunaan model PBL dalam pembelajaran IPA sebagai salah satu alternatif pilihan.
G. Definisi Operasional Variabel