50 bervariasi  digunakan  dalam  pembelajaran  di  kelas  kontrol  yang  hasilnya
akan  dibandingkan  dengan  kelas  eksperimen  yang  menggunakan  PBL dalam pembelajaran.
E. Kerangka Pikir
Pendidikan  berfungsi  untuk  menggali  dan  mengembangkan  potensi siswa.  Petensi  yang  dimiliki  siswa  dapat  berupa  keterampilan  motorik,
keterampilan  sosial,  maupun  kemampuan  kognitif.  Hal  tersebut  bisa dikembangkan  dan  dilatihkan  melalui  proses  pembelajaran  yang  bervariasi
dan  mampu  melibatkan  siswa  secara  penuh.  Namun  sayangnya pembelajaran  di  lapangan  belum  menggunakan  metode  yang  bervariasi.
Sebagian  besar  guru  menggunakan  metode  ceramah  bervariasi  saat mengajar.  Guru  juga  belum  melaksanakan  model  PBL  sesuai  dengan
sintaks, sehingga hasilnya kurang maksimal. Selain itu, kemampuan kognitif siswa dalam berpikir tingkat tinggi juga belum dilatihkan.
Kemampuan  berpikir  tingkat  tinggi  merupakan  salah  satu kemampuan  kognitif  yang  penting  untuk  dilatihkan  pada  siswa.
Kemampuan  berpikir  tingkat  tinggi  ini  meliputi  kemampuan  menganalisis, mengevaluasi,  dan  mencipta.  Kemampuan-kemampuat  tersebut  sangat
dibutuhkan  dalam  proses  pembelajaran  maupun  dalam  kehidupan  sehari- hari  siswa.  Selain  itu,  kemampuan  berpikir  tingkat  tinggi  yang  dimiliki
siswa akan membantu dan memudahkan siswa dalam menjalani pendidikan di tingkat yang lebih tinggi. Kemampuan tersebut juga bisa membuat siswa
51 menjadi  lebih  bijaksana  dalam  membuat  keputusan  maupun  memberikan
solusi bagi permasalahan-permasalahan yang terjadi. Penerapan  model  PBL  dalam  pembelajaran  dimungkinkan  dapat
meningkatkan  kemampuan  berpikir  tingkat  tinggi  siswa.  PBL  merupakan model  pembelajaran  yang  menggunakan  masalah  sebagai  acuan  untuk
mempelajari  suatu  materi  melalui  proses  pemecahan  masalah  problem solving.  Proses  memecahkan  masalah  membutuhkan  kemampuan  berpikir
tingkat  tinggi  untuk  mencari,  memilih,  dan  mengorganisasikan  informasi- informasi yang sesuai guna memberikan solusi bagi masalah yang disajikan.
Siswa  diharapkan  mampu  belajar  dan  menemukan  konsep  dari  materi pelajaran secara mandiri. Skema kerangka pikir dalam penelitian ini, dapat
dilihat pada gambar 1 berikut.
Gambar 1. Skema Kerangka Pikir
Penggunaan Model Problem Based Learning orientasi masalah,
mengorganisasikan siswa untuk belajar, membimbing penyelidikan individu-
kelompok, mengembangkan dan menyajikan hasil karya, menganalisis dan
mengevaluasi proses pemecahan masalah
Penggunaan Metode Ceramah Bervariasi meliputi metode ceramah, tanya jawab,
diskusi, penugasan Kemampuan berpikir tingkat tinggi
menganalisis, mengevaluasi merumuskan
52
F. Penelitian yang Relevan