Identifikasi Masalah Batasan Masalah

18 Boyolali. Partisipasi masyarakat sangat diperlukan dalam suatu pembangunan di kawasan ini, seperti tertuang dalam Peraturan Pemerintah No. 36 tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang no 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung, menegaskan bahwa masyarakat dapat menyampaikan pendapat dan pertimbangan terhadap Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan RTBL dan atau Kegiatan Penyelenggaraan yang menimbulkan Dampak Penting terhadap Lingkungan, agar penyelenggaraannya berlangsung tertib, memenuhi syarat keandalan dan sesuai dengan kondisi serta karakteristik daerah setempat.

B. Batasan Masalah

1. Identifikasi Masalah

Sesuai dengan program pemerintah kabupaten Boyolali, kawasan Pengging merupakan tempat yang akan dikembangkan sebagai salah satu tujuan wisata di kabupaten Boyolali. Untuk itu diperlukan pengembangan kawasan yang memadai dan berhasil guna baik bagi peningkatan Pendapatan Asli Daerah PAD, kesejahteraan masyarakat sekitar Pengging 19 , kenyamanan para pengunjung wisata dan tidak terganggunya fungsi lingkungan hidup. Dalam pengembangan pembangunan kawasan Pengging seperti telah dipaparkan di atas, ditemukan masalah-masalah yang teridentifikasi sebagai berikut : a. Pembangunan proyek yang kurang mengindahkan aspek ekohidraulik, b. Badan sungai yang kurang bersih akibat belum adanya kesadaran masyarakat dalam penanganan sampah. c. Kebiasaan sebagian penduduk yang masih menjadikan sungai sebagai tempat mandi, cuci dan kakus. d. Pembangunan masih diartikan sebagai pembangunan fisik, bukan pembangunan sumber daya seutuhnya.

2. Batasan Masalah

Dikarenakan keterbatasan peneliti baik dalam hal waktu, tenaga dan biaya, serta agar lebih terarah dan terfokus, maka penelitian ini dibatasi pada upaya konservasi sumber air khususnya pada sub kawasan umbul Sungsang, termasuk sungai Bentar, sungai Karang Duwet dan sungai Bukur Ireng Pengging. Pembangunan pada daerah umbul Sungsang ini memiliki dampak multi sektoral, yaitu pembangunan wisata air, baik rekreasi modern maupun rekreasi budaya berupa berendam kungkum, 20 rehabilitasi bendung irigasi yang berdampak pada sektor pertanian, dan juga sektor perekonomian masyarakat sekitar tempat rekreasi. Secara lebih spesifik masalah pada penelitian ini dibatasi pada : a. Evaluasi potensi kawasan Pengging untuk dapat dikembangkan menjadi tujuan wisata unggulan di kabupaten Boyolali. b. Pengelolaan sumber daya air di sekitar umbul Sungsang, sungai Bentar, sungai Karang Duwet dan sungai Bukur Ireng, yang berwawasan pelestarian lingkungan dengan mengedepankan pertimbangan ekohidraulik c. Keberhasilan pembangunan infrastruktur dalam meningkatkan wisata serta peningkatan hajat hidup masyarakat sekitar kawasan. d. Konsep sebagai solusi yang diambil guna melestarikan sumber air yang ada dan terciptanya keseimbangan lingkungan dan pengembangan wisata

C. Rumusan Masalah