Pengertian Sistem Informasi Manajemen SIM

commit to user 17 sehingga dapat mendukung dalam proses pengambilan keputusan yang akan dilakukan oleh manajemen. Dalam keadaan pasar bersaing, kecepatan informasi atau efisiensi waktu sangat menentukan berhasil atau tidaknya strategi dan rencana-rencana yang telah disusun untuk meraih kesempatan-kesempatan yang ada. Bila pesaing dapat memanfaatkan teknologi ini, maka kesempatan-kesempatan akan jatuh ke tangan pesaing. Kesempatan-kesempatan ini dapat berupa peluang-peluang pasar, pelayanan yang meningkat kepada pelanggan dan lain sebagainya. 3. Adanya instruksi-instruksi derivatives Penyusunan sistem yang baru dapat juga terjadi karena adanya instruksi- instruksi dari atas pimpinan ataupun dari luar organisasi, seperti misalnya peraturan pemerintah.

2.1.2. Pengertian Sistem Informasi Manajemen SIM

Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemnennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur, mendefinisikan sistem sebagai suatu jaringan kerja dari prosedur- prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Pendekatan sistem yang merupakan jaringan kerja dari prosedur lebih menekankan urutan-urutan operasi di dalam sistem. Prosedur didefinisikan oleh Richard F. Neuschel sebagai suatu urut-urutan operasi klerikal tulis- commit to user 18 menulis, biasanya melibatkan beberapa orang di dalam satu atau lebih departemen, yang diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi bisnis yang terjadi. Pendekatan yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya mendefinisikan sistem sebagai kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Tata Sutabri, 2005:9. Informasi adalah data yang telah diklasifikasi atau diolah atau diinterpretasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan. Sistem pengolahan informasi mengolah data menjadi informasi atau tepatnya mengolah data dari bentuk tak berguna menjadi berguna bagi penerimanya. Nilai informasi berhubungan dengan keputusan. Tata Sutabri, 2005:23. Menurut Barry E dalam Mulyanto, 2009:17, informasi merupakan sesuatu yang menunjukkan hasil pengolahan data yang diorganisasi dan berguna kepada orang yang menerimanya. Informasi adalah suatu pengetahuan yang berguna untuk pengambilan keputusan. Jadi, segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan sebagai dasar pengambilan keputusan pada dasarnya dapat kita kelompokkan sebagai informasi. Eko Nugroho, 2008:15. Informasi yang baik harus memiliki kualifikasi Eko Nugroho, 2008:16 sebagai berikut: 1. Akurasi Maksud akurat ialah informasi tersebut bebas dari kesalahan dan bebas dari bias. Bebas dari kesalahan berarti bahwa informasi tersebut benar- commit to user 19 benar menyatakan apa yang harus dinyatakan. Bebas dari bias berarti bahwa informasi tersebut teliti. 2. Tepat waktu Jelas informasi harus diberikan pada waktu yang tepat. Informasi yang sudah kedaluwarsa hanya bernilai sampah, sekalipun informasinya sama dan tidak berubah. 3. Relevan Informasi tersebut benar-benar sesuai kebutuhan pihak yang membutuhkan informasi. 4. Kelengkapan Para pengguna hendaknya dapat memperoleh informasi yang menyajikan suatu gambaran lengkap atas suatu masalah tertentu atau solusinya. Namun, sistem hendaknya juga tidak menenggelamkan pengguna dalam lautan informasi. Istilah kelebihan muatan informasi information overload menunjukkan bahwa memiliki informasi yang terlalu banyak juga dapat memberikan kerugian. Informasi dikatakan lengkap jika memiliki jumlah agregasi yang tepat dan mendukung semua area di mana keputusan akan diambil. Raymond dan George, 2005:43. yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak commit to user 20 luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. Tata Sutabri, 2005:42. Menurut Gordon B. Davis dalam Sutabri, 2005:91 SIM adalah sistem manusiamesin yang terpadu guna menyajikan informasi untuk mendukung fungsi operasi, manajemen dan pengambilan keputusan di dalam suatu organisasi. Gelinas, Oram, dan Wiggins dalam Mulyanto, 2009:28 mendefinisikan sistem informasi sebagai suatu sistem buatan manusia yang secara umum terdiri atas sekumpulan komponen berbasis komputer dan manual yang dibuat untuk menghimpun, menyimpan, dan mengelola data serta menyediakan informasi keluaran kepada para pemakai. Sistem informasi merupakan sistem konseptual yang memakai sumber daya konseptual, data, dan informasi untuk mewakili sistem fisik yang dalam hal ini berupa perusahaan atau organisasi. Eko Nugroho, 2008:18. Kita mendefinisikan SIM sebagai suatu sistem berbasis komputer yang membuat informasi tersedia bagi pengguna yang memiliki kebutuhan serupa. Raymond dan George, 2008:12.

2.1.3. Komponen SIM