46
2. Uji Hipotesis
a. Analisis Korelasi Sederhana
Analisis korelasi sederhana digunakan untuk mengukur koefisien korelasi antara dua variabel. Analisis ini digunakan untuk menguji hipotesis I dan II,
analisis yang dipakai dalam penelitian ini adalah analisis korelasi product moment
dari Karl Pearson yang digunakan untuk mencari korelasi:
1 Persepsi tentang fasilitas laboratorium komputer dan prestasi belajar siswa 2 Keaktifan belajar siswa dan prestasi belajar siswa
Rumus Korelasi :
√{ }{
}
Keterangan : = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
= Jumlah sampel
= Jumlah perkalian antara variabel X dan variablel Y = Jumlah skor X
= Jumlah skor Y Sugiyono, 2009 : 228
Hipotesis pertama, dan kedua diterima apabila r
hitung
lebih besar atau sama dengan koefisien r
tabel
pada taraf signifikansi 5 dan hipotesis ditolak apabila nilai koefisien korelasi r
hitung
lebih kecil dari r
tabel
. Untuk megetahui interpretasi tingkat korelasi maka digunakan patokan dari Suharsimi Arikunto 2010 :319
berikut
47
Tabel 12. Interpretasi Nilai r Rentang Nilai
Interpretasi 0,00
– 0,20
Sangat Rendah Tidak Berkorelasi
0,20 – 0,40
Rendah
0,40 – 0,60
Agak Rendah
0,60 – 0,80
Tinggi
0,80 – 1,00
Sangat Tinggi
b. Analisis Korelasi Ganda
Korelasi dua variabel yaitu X
1
dan X
2
, secara bersama-sama dengan variabel Y dapat dihitung berdasarkan rumus korelasi ganda dua variabel. Simbol korelasi
tersebut adalah R. Rumus korelasi ditunjukkan pada rumus berikut:
Rumus Korelasi :
√
Keterangan : = korelasi antara variabel X
1
dengan X
2
secara bersama-sama dengan variabel Y
= korelasi antara variabel X
1
dan Y = korelasi antara variabel X
2
dan Y = korelasi antara variabel X
1
dan X
2
Sugiyono, 2009 : 233 Pengujian
signifikansi terhadap
koefisien korelasi
ganda dapat
menggunakan rumus berikut, yaitu dengan uji F
48
Keterangan : R = koefisien korelasi ganda
k = jumlah variabel independen n= jumlah anggota sampel
Sugiyono, 2009 : 235 Harga F
hitung
dikonsultasikan dengan F
tabel
dengan derajat kebebasan db pada taraf signifikansi 5, apabila F
hitung
lebih besar atau sama dengan F
tabel
maka hubungan antar variabel tersebut signifikan, sebaliknya apabila F
hitung
lebih kecil dari F
tabel
maka hubungan variabel tersebut tidak signifikan. Dalam analisis korelasi terdapat suatu angka yang disebut dengan koefisien
determinan yang besarnya adalah kuadrat dari koefisien korelasi r
2
. Koefisien ini disebut koefisien penentu, karena varian yang terjadi pada variabel terikat
dapat dijelaskan melalui varian yang terjadi pada variabel bebas.
49
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan disajikan hasil penelitian beserta pembahasan yang secara garis besar akan diuraikan dengan deskripsi data, penguijian hipotesis dan
pembahasan hasil penelitian.
A. Deskripsi Data Penelitian
Data hasil penelitian diperoleh dari angket kuesioner yang diberikan kepada siswa dengan jumlah 84 siswa dan diperoleh juga dokumentasi nilai rapor
mata pelajaran TIK semester gasal. Penelitian ini menggunakan dua angket yaitu angket untuk variabel Persepsi Siswa Tentang Fasilitas Laboratorium Komputer
X1 dan angket untuk variabel Keaktifan Belajar Siswa X2 yang masing- masing angket berisi 20 item pernyataan. Data Prestasi Belajar TIK Y diperoleh
dari dokumentasi nilai rapor siswa kelas XI semester gasal SMA Negeri 1 Gamping tahun ajaran 20122013.
Data hasil penelitian yang diperoleh dari lapangan diwujudkan dalam deskripsi data masing-masing variabel, baik variabel bebas maupun variabel
terikat. Analisis data meliputi mean Me, median Md, modus Mo, standar deviasi SD, dan varian. Data hasil penelitian juga disajikan dalam bentuk daftar
tabel distribusi frekuensi dan histogram dari frekuensi untuk setiap variabel. Berikut ini deskripsi masing-masing variabel :
1. Persepsi Siswa Tentang Fasilitas Laboratorium Komputer
Persepsi Siswa Tentang Fasilitas Laboratorium Komputer siswa kelas XI SMA Negeri 1 Gamping diperoleh dari angket dengan 20 pernyataan dengan