D esain Gr afis K omunikasi
54
4. Vitamin
4.1. Iklan vitamin harus da- lam konteks sebagai suplemen
makanan pada keadaan tubuh tertentu, misalnya keadaan se-
sudah sakitoperasi, masa ke- hamilan dan menyusui serta
lanjut usia.
4.2. Iklan vitamin tidak boleh terkesan memberikan anjuran
bahwa vitamin dapat meng- gantikan makanan substitusi,
atau vitamin mutlak dibutuhkan sehari-hari pada keadaan
dimana gizi makanan sudah cukup.
4.3. Iklan vitamin tidak boleh memberi kesan bahwa peme-
liharaan kesehatan umur pan- jang, awet muda, kecantikan
dapat tercapai hanya dengan penggunaan vitamin.
4.4. Iklan vitamin tidak boleh memberi informasi secara
langsung atau tidak langsung bahwa penggunaan vitamin
dapat menimbulkan energi, ke- bugaran, peningkatan nafsu
makan dan pertumbuhan, mengatasi stres, ataupun pe-
ningkatan kemampuan seks.
4.5. Iklan makanan boleh mencantumkan adanya vita-
min dan mineral apabila pada sejumlah makanan yang biasa
dikonsumsi satu hari terdapat vitamin atau minaral tidak
kurang dari 16 dari jumlah yang dianjurkan AKG.
4.6. Iklan makanan boleh mencantumkan mengandung
lebih dari satu vitamin atau minaral apabila setiap vitamin
atau mineral tersebut terdapat dalam proporsi yang sesuai
AKG.
5. Makanan Pelengkap
Food Suplement dan Mineral
Iklan hanya boleh untuk pencegahan dan mengatasi
kekurangan makanan peleng- kap dan mineral, misalnya
sesudah operasi, sakit, wanita hamil dan menyusui, serta
lanjut usia
6. Makanan Diet
6.1. Makanan Diet Rendah Natrium dapat diiklankan
apabila kadar natrium tidak lebih dari setengah kandungan
natrium yang terdapat pada produk normal yang sejenis,
dan tidak lebih dari 120 mg100g produk akhir.
6.2. Makanan Diet Sangat Rendah Natrium dapat di-
iklankan apabila kadar natrium tidak lebih dari 40 mg100g
produk akhir.
6.3. Makanan Kurang Kalori dapat diiklankan apabila me-
ngandung tidak lebih dari setengah jumlah kalori produk
normal sejenis yang sama.
6.4. Makanan Rendah Kalo- ri dapat diiklankan apabila
mengandung tidak lebih dari 15 kalori pada setiap porsi
rata-rata dan tidak lebih dari
D esain Gr afis K omunikasi
55
Gambar 4.3: Spot ”membantu mencegah” yang
dinformasikan pada produk susu
30 kalori pada jumlah yang wajar dimakan setiap hari.
6.5. Makanan Diet Kurang Laktosa dapat diiklankan
apabila diperoleh dengan cara mengurangi jumlah laktosa
dengan membatasi penggu- naan bahan-bahan yang me-
ngandung laktosa.
6.6. Makanan Diet Kurang Laktosa dapat diiklankan apa-
bila mengandung laktosa tidak lebih dari 120 bagian dari
produk normal.
6.7. Makanan Diet Beas
Gluten dapat diiklankan apa- bila diperoleh dari serelia yang
dihilangkan glutennya.
6.8. Iklan makanan dilarang mencantumkan bahwa suatu
makanan dapat menyehatkan dan dapat memulihkan kese-
hatan.
6.9. Iklan makanan boleh mencantumkan “DAPAT MEM-
BANTU MELANG-SINGKAN”, jika nilai kalorinya 25 lebih
rendah dibandingkan dengan makanan sejenisnya.
6.10. Iklan makanan
tidak boleh dinyatakan khusus un-
tuk penderita diabetes kecuali: a. Tidak mengandung karbo-
hidrat b. Berat karbohidrat pada
komposisinya sangat kurang dibandingkan dengan makan-
an sejenisnya untuk penderita diabetes.
6.11. Iklan makanan khusus
untuk penderita diabetes tidak boleh dinyatakan tidak me-
ngandung gula bila makanan tersebut mengandung karbohi-
drat.
7. Kata HALAL tidak boleh diiklankan.
D. Pendalaman
Cari contoh iklan produk obat, jamu, kosmetika, makanan,
dan minuman, lalu apakah iklan produk tersebut telah
menerapkan aturan dalam materi ini, seperti harus
menampilkan ”spot”.
D esain Gr afis K omunikasi
56
Gambar 5.1: Hadirnya titikspot secara berulang-ulang dengan mempunyai
ketebalan, kekuatan, dan jarak yang sama akan terasa seakan adan garis
A. Titik
Titik atau spot merupakan yang menandai sebuah tem-
pat. Tidak memiliki panjang dan lebar, tidak mengambil
daerah atau ruang, merupa- kan pangkal dan ujung sepo-
tong garis, dan merupakan perpotongan atau pertemuan
antara dua garis. Titik dalam sendirinya belum berarti dan
baru mendapat arti setelah tersusun penempatannya.
Titik dapat membentuk wujud bila ditunjang dengan gerak,
sinar, dan warna. Titik yang digerakkan bisa memberi
kesan adanya garis, tampilnya sinar dalam titik memberikan
adanya kehidupan pancaran, dan tampilnya titik-titik ber-
warna ditempatkan saling ber- dekatan yang memberi kesan
seolah-olah ada warna lain atau memberi kesan adanya
warna baru.
B. Garis
Garis merupakan titik yang bergerak akan membentuk
garis. Garis mempunyai pan- jang tanpa lebar yang mem-
punyai kedudukan dan arah. Garis merupakan sisi atau
batas dari suatu benda, masa, warna, bidang, maupun ruang.
Garis merupakan unsur pen- ting dalam desain yang
mempunyai arti dan melam- bangkan sesuatu.
Kadang kita menjumpai garis tidak mengungkapkan ga-
gasan sebagaimana yang kita kehendaki. Hal ini dikarenakan
oleh masalah ilusi optik yang tidak terkendali yang mempe-
ngaruhi reka obyek, seperti:
x Garis horisontal lebih mudah dipirsa dari pada garis
vertikal, begitu juga garis diagonal ke arah kanan lebih
mudah dipirsa dari pada garis diagonal kea rah kiri,
karena disebabkan arah mata yang secara alamiah
bergerak mendatar selama merekam garis yang terlihat
sepintas.
x Garis yang mengarah tung- gal dalam pirsa mata cen-
derung memperpanjang arah tersebut garis, karena dise-
babkan oleh pandang rekam mata.
V. UNSUR-UNSUR DESAIN GRAFIS KOMUNIKASI