BAB II LANDASAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN
2.1 Kajian Pustaka
Salah satu keterampilan berbahasa yang harus dikuasai dalam berkomunikasi adalah menulis. Pembelajaran keterampilan menulis diarahkan
pada tercapainya keterampilan menulis siswa dalam berbagai kesempatan. Penelitian mengenai keterampilan berbahasa khususnya yang mengkaji
keterampilan menulis dewasa ini telah banyak dilakukan. Berikut ini beberapa penelitian yang telah mengangkat permasalahan tentang keterampilan menulis
karangan narasi pengalaman pribadi yang relevan dengan penelitian ini. Penelitian tentang menulis tersebut dilakukan oleh Wahono 2007, Primasani 2008,
Rohayah 2008, Risetyaningrum 2008, dan Alifah 2009. Wahono 2007 melakukan penelitian yang berjudul Peningkatan
Keterampulan Menulis Karangan Narasi Pengalaman Pribadi dengan Media Lingkungan Belajar pada Siswa Kelas VIIE SLTP Negeri 30 Semarang. Penelitian
ini membahas tentang adanya peningkatan keterampilan menulis karangan narasi pengalaman pribadi pada siswa kelas VIIE Negeri 30 Semarang mengalami
peningkatan yang sangat tajam, yaitu pada prasiklus nilai rata-rata siswa adalah 56, setalah mengikuti pengajaran menulis karangan narasi pengalaman pribadi
dengan media lingkungan belajar menjadi 72. Peningkatan rata-rata kelas ini membuktikan keberhasilan pengajaran menulis karangan narasi pengalaman
pribadi dengan media lingkungan belajar, yaitu taman sekolah dan laboratorium
11
bahasa dan sastra Indonesia. Relevansi penelitian Wahono dengan penelitian ini adalah terletak pada analisis menulis karangan narasi pengalaman pribadi,
sedangkan perbedaannya terletak pada media dan subjek penelitiannya. Primasani 2008 melakukan penelitian yang berjudul Peningkatan
Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Media Komik Strips dengan Metode Cooperative Integrated Reading And Composition CIRC pada Siswa
Kelas V SD N 02 Mekarsari Kebumen. Penelitian ini membahas adanya peningkatan keterampilan menulis karangan narasi melalui media komik strips
dengan metode CIRC. Peningkatan ini dapat dilihat berdasarkan hasil tes menulis karangan narasi yang dilakukan kelas V SD N 02 Mekarsari Kebumen yang
meliputi hasil tes siklus 1 dan siklus 11. Hasil tes siklus 1 menunjukkan nilai rata- rata kelas sebesar 68,2. Pada siklus 11 nilai rata-rata kelas meningkat menjadi
86,4 artinya terjadi peningkatan sebesar 86,4 artinya terjadi peningkatan sebesar 18,2 dari siklus 1 ke siklus 11 dan hasil yang dicapai tersebut sudah menemui
target yang telah ditetapkan. Peningkatan nilai rata-rata ini membuktikan keberhasilan pengajaran menulis melalui media komik strips dengan metode
CIRC. Relevansi penelitian Primasani dengan penelitian ini adalah terletak pada analisis peningkatan menulis karangan narasi pada tingkat dasar, sedangkan
perbedaannya pada metode dan media yang digunakan. Rohayah 2008 melakukan penelitian yang berjudul Peningkatan
Keterampilan Menulis Karangan Narasi Pengalaman Pribadi dengan Model Pembelajaran ARIAS pada Siswa Kelas V SD Negeri 03 Bumiayu Kecamatan
Bumiayu Kabupaten Berbes. Penelitian ini mengkaji tentang model pembelajaran
ARIAS untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis karangan narasi pengalaman pribadi. Hasil rata-rata tes menulis karangan narasi pengalaman
pribadi pada kegiatan prasiklus sebesar 56,37 yang artinya masih dalam kategori kurang. Setelah diadakannya tindakan pada siklus I, nilai rata-rata siswa
meningkat sebanyak nilai rata-rata siswa meningkat menjadi 64,81 masuk dalam kategori cukup. Selanjutnya pada siklus 11, nilai rata-rata siswa juga mengalami
peningkatan menjadi 81, 41 kategori baik. Relevansi penelitian Rohayah dengan penelitian ini adalah terletak pada analisis peningkatan menulis karangan
narasi pengalaman pada tingkat dasar, sedangkan perbedaannya pada metode pembelajaran yang digunakan dalam penelitian.
Risetyaningrum 2008 melakukan penelitian yang berjudul Peningkatan Keterampilan Menulis Narasi Berdasarkan Pengalaman Pribadi Siswa Kelas V
SD Negeri Sempu Kabupaten Batang Melalui Teknik Pengelompokan Kata Clustering. Penelitian ini mengkaji tentang teknik pengelompokan kata untuk
meningkatkan kemampuan siswa dalam keterampilan menulis narasi. Peningkatan ini dapat dilihat berdasarkan ketiga hasil yang dilakukan pada siswa kelas V SD
Negeri Sempu Kabupaten Batang yang meliputi tes awal prasiklus, tes akhir siklus I, dan tes akhir siklus II. Hasil tes awal berupa hasil tes sebelum tindakan
penelitian kelas dilakukan, menunjukkan bahwa rata-rata sebesar 51,88. Hasil pada siklus I, nilai rata-rata kelas menjadi 71,57. Hal ini menunjukkan bahwa
antara tes awal prasiklus dan siklus I terjadi peningkatan 19,69. Pada siklus II nilai rata-rata kelas menjadi 80,31 artinya terjadi peningkatan sebesar 8,74 dari
target yang telah ditetapkan. Peningkatan nilai rata-rata ini membuktikan
keberhasilan menulis narasi dengan teknik pengelompokan kata. Relevansi penelitian Risetyaningrum dengan penelitian ini adalah terletak pada analisis
peningkatan menulis narasi berdasarkan pengalaman pribadi tingkat dasar, sedangkan perbedaannya pada teknik pembelajaran yang digunakan dalam
penelitian. Alifah
2009 melakukan penelitian
yang berjudul Peningkatan
Keterampilan Menulis Karangan Narasi Pengalaman Pribadi dengan Metode Integratif pada Siswa X I SMA Negeri 15 Semarang. Penelitian ini memadukan
pengajaran menyimak dan menulis. Oleh karena itu, peneliti selanjutnya menggunakan metode integratif yang memadukan antara keterampilan menulis
dengan menyimak. Karangan narasi pengalaman pribadi pada siswa kelas X I SMA Negeri 15 Semarang mengalami peningkatan yang tajam, yaitu pada
prasiklus nilai rata-rata siswa adalah 56, setelah mengikuti pembelajaran karangan narasi pengalaman pribadi dengan metode integratif, hasil rata-rata siklus I
meningkat pada siklus I meningkat sebesar 34,9 sehingga menjadi 67. Pada siklus II meningkat lagi sebesar19,7, menjadi 80. Nilai rata-rata kelas pada
pembelajaran narasi pengalaman pribadi dengan metode integratif sudah membuktikan keberhasilan menulis karangan narasi pengalaman pribadi dengan
metode integratif. Relavansi penelitian Alifiah dengan penelitian ini adalah terletak pada analisis peningkatan karangan menulis karangan narasi pengalaman
pribadi, sedangkan perbedaannya pada metode dan subjek penelitiannya. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti mempunyai persamaan dan
perbedaan dengan keempat peneliti tersebut. Peneliti mengkaji tentang menulis
karangan narasi pengalaman pribadi dan bagaimanakah perubahan tingkah laku siswa kelas V SD N Kaliboyo 11 Kecamatan Tulis Kabupaten Batang setelah
pembelajaran melalui media objek langsung. Tujuan peneliti adalah untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi dan untuk mengetahui
perubahan tingkah laku siswa terhadap pembelajaran peningkatan setelah menggunakan media objek langsung. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V
SD N Kaliboyo 11 Kecamatan Tulis Kabupaten Batang. Penelitian ini diharapkan dapat melengkapi hasil dari penelitian sebelumnya, serta dapat menjadi pijakan
bagi penelitian selanjutnya. Penelitian tentang media objek langsung dipilih dalam kegiatan peningkatan keterampilan menulis karangan narasi pengalaman pribadi
karena teknik pembelajaran ini menggunakan konsep bermain. Dengan konsep bermain melihat objek yang menarik secara langsung, hasil pembelajaran
diharapkan lebih bermakna bagi siswa. Berdasarkan hasil penelitian-penelitian terdahulu, maka penelitian yang
akan dilakukan ini mengangkat judul peningkatan keterampilan menulis karangan narasi pengalaman pribadi melalui media objek langsung. Penelitian ini
mempunyai kedudukan sebagai pelengkap bagi peneliti-peneliti yang ada sebelumnya. Alasan penelitian ini dijadikan pelengkap, karena penelitian ini
merupakan penelitian yang dapat melengkapi penelitian peningkatan keterampilan menulis karangan narasi pengalaman pribadi dengan meningkatkan kemampuan
penguasaan ejaan siswa yang sudah dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya. Penelitian ini dapat menambah khazanah pengembangan pengetahuan tentang
teori pembelajaran keterampilan menulis karangan narasi pengalaman pribadi.
2.2 Landasan Teoretis