Menurut Sanaky 2009:40 pembagian jenis media pembelajaran dapat dilakukan dengan menggunakan tiga macam kriteria, yaitu: 1 berdasarkan
karakteristiknya dibedakan menjadi dua: a media elektronik, seperti televisi, film, radio, slide, video, VCD, DVD, LCD, komputer, internet, dan b media non-
elektronik, seperti buku, handout, modul, diktat, media grafis, dan alat peraga; 2 berdasarkan aspek pancaindera dibagi menjadi tiga, yaitu media audio dengar,
media visual melihat, dan media audo-visual; 3 berdasarkan aspek alat dan bahan yang digunakan, yaitu alat perangkat keras hardware sebagai sasaran
yang menampilkan pesan, dan perangkat lunak software sebagai pesan atau informasi.
Persamaan dari kedua teori tersebut jenis media pembelajaran ada tiga macam. Perbedaannya menurut Sudjana dan Rivai lebih rinci, jelas sehingga
mudah dipahami, sedangkan menurut Sanaky media pembelajaran dapat dibagi lagi berdasarkan karakteristiknya, aspek pancaindera, dan alat dan bahan yang
digunakan.
2.2.4.3 Fungsi Media dalam Pembelajaran
Sudjana dan Rivai 2002:2 menyatakan bahwa fungsi media pengajaran adalah dapat mempertinggi proses belajar siswa dalam pengajaran yang pada
gilirannya dapat mempertinggi hasil belajar yang di capainya. Penggunaan media dalam proses pembelajaran dapat membangkitkan rasa ingin tahu dan minat, dapat
membangkitkan motivasi dan rangsangan dalam proses belajar mengajar serta dapat mempengaruhi psikologis siswa.
Fungsi media pembelajaran sebagai alat bantu dalam pembelajaran, adalah sebagai berikut: 1 pengajaran lebih menarik perhatian pembelajaran sehingga
dapat menumbuhkan motivasi belajar; 2 bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya, sehingga dapat lebih dipahami siswa, serta memungkinkan siswa
menguasai tujuan pengajaran dengan baik; 3 metode pembelajaran bervariasi, tidak semata-mata hanya komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata lisan
guru, siswa tidak bosan, dan guru tidak kehabisan tenaga; 4 siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan penjelasan dari
guru saja, tetapi juga aktivitas lain yang dilakukan seperti: mengamati, melakukan, dan mendemonstrasikan Sanaky 2009:4-5.
Dari beberapa pendapat tersebut, dapat diketahui bahwa fungsi media dalam pembelajaran adalah sebagai penyalur, pesan, mempertinggi hasil belajar,
menambah efektivitas komunikasi, dan memudahkan siswa dalam memahami materi yang diajarkan agar siswa tidak merasa bosan sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar siswa.
2.2.4.4 Media Objek Langsung
Media objek langsung merupakan media pembelajaran yang dilakukan dengan cara mengajak siswa untuk langsung melihat atau mengamati objek atau
sesuatu yang ingin diketahui secara langsung. Alat yang dibutuhkan adalah objek- objek yang bervariasi sesuai dengan tema pembelajaran Suyatno 2004:82.
Media objek langsung dalam proses pembelajaran memiliki beberapa tujuan sebagai berikut: 1 siswa mampu memperoleh pengalaman langsung dari
objek yang diamati, 2 siswa dapat menulis dengan cepat, runtut dan logis berdasarkan objek yang dilihatnya, 3 siswa diharapkan dapat menghayati tugas
pekerjaannya, serta dapat bertanggung jawab. Dengan cara seperti itu diharapkan siswa dapat memecahkan persoalan yang dihadapinya dalam pembelajaran,
Menulis dengan objek langsung bertujuan agar siswa dapat menulis dengan cepat berdasarkan objek yang dilihat. Media ini dapat dijalankan secara
perseorangan maupun secara berkelompok dengan cara observasi langsung. Siswa secara langsung dapat menuangkan ide atau gambaran sesuai apa yang mereka
lihat sesuai dengan pancaindera. Jadi, kesannya membuat tulisan menjadi hidup. Model observasi langsung memang akan memuaskan harapan pembaca karena
dianggap sebagai jalan menuju objektivitas dan pembaca benar-benar melihat sendiri objek yang ada dalam tulisan tersebut.
Dalam penelitian ini, peneliti memilih media objek langsung sebagai tindak lanjut dari penelitian. Objek yang disajikan peneliti berupa miniatur candi,
miniatur rumah, miniatur sepeda, miniatur kebun binatang, miniatur sayur dan buah-buahan, alat-alat kedokteran, akuarium yang disajikan guru secara langsung.
Semua objek yang digunakan merupakan benda tidak bergerak. Dengan melihat objek tersebut, siswa akan berinspirasi dan mendapat ide dalam mengembangkan
karangan, terutama dalam karangan narasi pengalaman pribadi.
Gambar I. Contoh Objek Langsung
Dari uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa media objek langsung bertujuan agar siswa dapat menulis dengan cepat berdasarkan objek yang dilihat.
Siswa dapat mengembangkan karangannya dengan menuangkan ide dan gagasannya dalam bentuk tulisan, belajar menulis objek langsung dapat
meningkatkan daya ingatan manusia.
2.2.4.5 Penggunaan Media Objek Langsung