65
Tak ada satupun orang yang mengetahui bagaimana kehidupan Grenouille. Saat dia sedih atau bahagia sekali pun sama sekali tidak terlihat di wajahnya jika
dia berada di suatu tempat dimana ada orang lain di dekat atau di tempat itu seperti kutipan di atas. Saat dia bekerja pada Baldini. Dia sungguh kagum melihat
semua proses pembuatan parfum, tetapi dia ingin Baldini mengetahui apa yang dirasakannya, karena dia sama sekali tidak peduli pada Baldini dalam
kehidupannya. Er wiederholte immer nur, er habe die Mädchen gebraucht und sie
deshalb erschlagen. Wozu er sie gebraucht habe und was das überhaupt bedeuten sollte, “er habe sie gebraucht” -dazu schwieg er Süskind,1994:
290. Berkali-kali ia menjawab bahwa ia membunuh karena membutuhkan
gadis-gadis itu. Dibutuhkan untuk apa dan apa maksudnya’membutuhkan’ sama sekali tidak dijawab.
Dalam kutipan diatas nampak bahwa masalah kejiwaan Grenouille yang tertutup saat dia akan dihukum mati karena terbukti membunuh 25 gadis perawan.
Saat Grenouille sedang diinterogasi atau dimintai keterangan mengenai apa motifnya membunuh gadis-gadis tersebut, dia hanya menyatakan satu kalimat
saja, dia tidak menjelaskan untuk apa dia membunuh. Dia tidak mengatakan bahwa gadis-gadis tersebut dibunuhnya untuk mendapatkan aroma tubuh dari
mereka sebagai bahan pembuatan parfum. Jiwanya yang tertutup membuat dia merasa tidak perlu untuk mengatakan hal yang lebih jauh.
c. Sederhana atau rumit Typisiert oder komplex
Grenouille merupakan tokoh yang sederhana typisiert, tokoh yang hanya memiliki satu kualitas pribadi tertentu, satu sifat watak tertentu saja. Watak yang
telah pati itulah yang mendapat penekanan dan terus menerus terlihat dalm cerita
66
ini. Sifat, sikap, dan tingkah laku seorang tokoh sederhana bersifat datar, monoton, hanya mencerminkan satu watak tertentu. Perwatakan tokoh sederhana
yang benar-benar sederhana, dapat dirumuskan hanya dengan sebuah kalimat, atau bahkan sebuah frase saja.
Grenouille sangat berambisi untuk membuat parfum yang sama sekali berbeda agar orang lain bisa menghargainnya. Untuk pertama kalinya dia merasa
dihargai sebagai manusia. Keberhasilannya dalam hal tersebut membuatnya bahagia, tetapi bukan bahagia yang sesungguhnya, melainkan kesedihan. Dia
merasa telah menang, menang terhadap manusia yang tidak pernah menggapnya ada, ambisinya terhadap aroma juga dipengaruhi oleh rasa bencinya kepada
manusia, karena selama hidupnya dia tidak pernah dihiraukan oleh manusia sekelilingnya karena dia tidak memiliki bau tubuh. Dia bahagia karena dia merasa
menang, dia dapat mengalahkan semua manusia dan suatu saat dia berambisi untuk membuat manusia-manusia tunduk kepadanya seperti kutipan berikut,….
branch in Grenouille ein anderer Jubel los, ein schwarzer Jubel, ein böses Triumphgefühl, das ihn zittern machte und berauschte wie ein Anfall von Geilheit.
Kejahatan yang perasaan penuh kemenangan yang jahat dan membuatnya gemetar seperti orang melepas birahi
Süskind, 1994: 197 Über Monate hinweg hatte er Nacht für Nacht am Alambic gegessen und
auf jede erdenkliche Weise versucht, mittels Destillation radikal neue Düfte zu erzeugen, Düfte, wie es sie in konzentrierter Form auf Erden
noch nicht gegeben hatte Süskind, 1994: 130 Selama berbulan-bulan ia tetap keras kepala menongkrongi tabung
penyulingan, malam demi malam, mencoba setiap cara dan teknik menyuling aroma baru yang radikal- aroma yang tak pernah ada di bumi
dalam wujud konsentrat.
67
Sikap Grenouille yang tidak mudah putus asa dan ambisius sangat berhubungan erat dengan masalah kejiwaannya yang sangat berambisi.
Keinginannya untuk mencapai dan menciptakan seluruh aroma baru yang sama sekali belum pernah ada di dunia sangat besar. Hal tersebut nampak saat dia
menyuling media dia tidak pernah digunakan seorang ahli parfum manapun. Ambisi terbesar Grenouille yang sebenarnya adalah menjadikan aroma
tubuh gadis perawan menjadi milik pribadinya. Hal tersebut nampak dalm kutipan berikut, Was er begehrte, war der Duft gewisser Mensche
n: jener äuβerst selten Menschen, nämlich die Liebe inspirieren. Diese waren seine Opfer Yang
diimpikannya adalah aroma manusia tertentu. Manusia-manusia langka yang mampu menumbuhkan rasa cinta. Inilah korban sesungguhnya
Süskind,1994: 240.
Semua berawal dari seorang gadis berambut merah yang ditemukannya di jalan Marais. Aroma yang keluar dari tubuh gadis itu lebih dari sekedar harum,
aromanya sangat luar biasa yang membuat dia saat itu juga ingin memiliki aroma tersebut. Terlebih lagi saat dia mencium aroma tubuh Laure, keinginan tersebut
menjadi semakin besar. Laure adalah seorang dari seseorang yang terpandang di kota Grasse, Antoine Richis. Segala sesuatu tentang penyulingan dan pembuatan
parfum yang dipelajarinya semata-mata hanya untuk mencari tahu bagaimana cara mengambil aroma tersebut. Laure akan dijadikan mahkota dari aroma-aroma
tubuh gadis lain yang sudah diambilnya. Ambisinya untuk memilik aroma tubuh Laure tidak sia-sia. Dia berhasil mendapatkan apa yang dia inginkan selama
hidupnya. Aroma 24 gadis perawan dengan aroma tubuh Laure sebagai mahkotanya menjadikannya memiliki lebih dari sekedar aroma manusia,