Mendeskripsikan hubungan antara karakterisasi tokoh utama dengan latar
11
Dalam roman terdapat perbedaan nasib dari awal cerita roman tersebut dibuat sampai akhir dari cerita tersebut.
Dalam pengertian tersebut, nasib antara tokoh yang satu dengan tokoh yang lainnya sama sekali tidak sama. Masing-masing akan menjalani
kehidupannya dan menjumpai berbagai macam persoalan di dalam hidup dan membuat mereka ragu akan keeksistensiannya, karena ketidakseimbangan antara
kenyataan dan khayalan. Di dalam Langenscheidt oleh Dieter Götz dan Hans Wellmann, 2009:
681 juga terdapat pengertian yang lain dari roman, yaitu “Roman ist eine lange ausfürlich beschreibene Geschichte in Prosa, die besonders von fiktiven Personen
oder Ereignisse erzhält”. Maksudnya adalah, roman merupakan sebuah deskripsi cerita yang dipaparkan secara rinci dan panjang lebar di dalam prosa yang
menceritakan tokoh-tokoh dan kejadian peristiwa yang bersifat fiktif. Dari pengertian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa roman adalah
sebuah karya gambaran dunia yang diciptakan oleh pengarangnya, yang di dalamnya menampilkan keseluruhan hidup suatu tokoh beserta permasalahannya,
terutama dalam hubungan dengan kehidupan sosialnya. Semua jenis karya sastra memiliki unsur-unsur yang pembangun. Unsur-
unsur pembangun itu adalah unsur intrinsik dan ekstrinsik. Menurut Nurgiyanto 2013: 23, unsur-unsur intrinsik merupakan unsur-unsur yang membangun karya
sastra itu sendiri. Selanjutnya Nurgiyanto 2013 :
23 menjelaskan bahwa unsur- unsur intrinsik ini meliputi penokohan, tema, latar, sudut pandang penceritaan,
bahasa, dan lain-lain. Dalam penelitian ini, peneliti hanya menganalisis dua unsur yang termasuk unsur intrinsik, yaitu unsur karakterisasi tokoh utama dan latar.
12