Fokus Permasalahan Karakterisasi Tokoh Utama dan Hubungannya dengan Latar dalam Roman Das Parfum karya Patrick Süskind.

10 Kutipan di atas menjelaskan bahwa roman memiliki kecenderungan menceritakan perjalan hidup seorang tokoh, memiliki hubungan lingkungan hidup sang tokoh, kenyataan, sejarah dan suasana tempat atau latar.selain itu, roman juga memiliki alur yang kuat. Roman adalah salah satu jenis karya sastra ragam prosa. Roman dapat juga diartikan sebagai cerita prosa yang melukiskan pengalaman lahir dari beberapa orang yang berhubungan satu sama lain dalam suatu keadaan Jassin, 1985: 76. Dari pernyataan tentang arti dan isi roman seperti yang disebutkan di atas, dapat disimpulkan bahwa roman adalah sebuah karya sastra yang menceritakan tentang kehidupan seseorang tokoh utama dari kecil hingga dewasa, namun juga memuat peristiwa-peristiwa yang khusus dalam perjalanan hidupnya. Mengenai isi roman, Wilpert berpendapat bahwa: “Der Roman richtet sich den Blick auf die einmalig geprägte Einzelpersönlichkeit oder eine Gruppe von Individuen mit ihren Sonderschicksalen in eine wesentlich differenzierte Welt, in der Verlust der alten Ordnungen und Geborgenheiten die Problematik, Zwiespältigkeit, Gefahr und die ständigen Entscheidungsfragen des Daseins an sie herantreten und die ewige Dikrepanz von Ideal und Wirklichkeit, innerer und äuβerer Welt, bewuβt machen” Wilpert,1969:650. “Roman memiliki pandangan tersendiri terhadap kepribadian suatu tokoh yang memiliki ciri khas ataupun kelompok tertentu yang mempunyai perbedaan nasib dalam dunianya, yang telah kehilangan aturan-aturan dan rasa tentram, munculnya permasalahan, perpecahan, bahaya dan selalu berusaha menunjukkan eksistensinya serta adanya ketidakselarasan dari kesempurnaan dan kenyataan yang ada, baik dari dalam maupun dari luar dunia yang dibangunnya”. Dengan kata lain, Wilpert menyatakan bahwa roman mengisahkan tentang kehidupan tokoh namun hanya pada waktu dan peristiwa yang penting saja. Namun dalam roman itu tidak hanya berisi kejadian atau peristiwa yang penting dari satu tokoh saja, bisa beberapa tokoh atau sebuah kelompok masyarakat. 11 Dalam roman terdapat perbedaan nasib dari awal cerita roman tersebut dibuat sampai akhir dari cerita tersebut. Dalam pengertian tersebut, nasib antara tokoh yang satu dengan tokoh yang lainnya sama sekali tidak sama. Masing-masing akan menjalani kehidupannya dan menjumpai berbagai macam persoalan di dalam hidup dan membuat mereka ragu akan keeksistensiannya, karena ketidakseimbangan antara kenyataan dan khayalan. Di dalam Langenscheidt oleh Dieter Götz dan Hans Wellmann, 2009: 681 juga terdapat pengertian yang lain dari roman, yaitu “Roman ist eine lange ausfürlich beschreibene Geschichte in Prosa, die besonders von fiktiven Personen oder Ereignisse erzhält”. Maksudnya adalah, roman merupakan sebuah deskripsi cerita yang dipaparkan secara rinci dan panjang lebar di dalam prosa yang menceritakan tokoh-tokoh dan kejadian peristiwa yang bersifat fiktif. Dari pengertian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa roman adalah sebuah karya gambaran dunia yang diciptakan oleh pengarangnya, yang di dalamnya menampilkan keseluruhan hidup suatu tokoh beserta permasalahannya, terutama dalam hubungan dengan kehidupan sosialnya. Semua jenis karya sastra memiliki unsur-unsur yang pembangun. Unsur- unsur pembangun itu adalah unsur intrinsik dan ekstrinsik. Menurut Nurgiyanto 2013: 23, unsur-unsur intrinsik merupakan unsur-unsur yang membangun karya sastra itu sendiri. Selanjutnya Nurgiyanto 2013 : 23 menjelaskan bahwa unsur- unsur intrinsik ini meliputi penokohan, tema, latar, sudut pandang penceritaan, bahasa, dan lain-lain. Dalam penelitian ini, peneliti hanya menganalisis dua unsur yang termasuk unsur intrinsik, yaitu unsur karakterisasi tokoh utama dan latar.