31
BAB III METODE PENELITIAN
A. Model Pengembangan
Peneli tian dengan judul “Pengembangan Buku Saku Sebagai Sumber
Belajar Siswa Kelas X Jurusan Jasa Boga Pada Mata Pelajaran Ilmu Gizi Materi Pokok Zat Gizi Sumber Tenaga di SMK Negeri 3 Purworejo
” menggunakan metode penelitian Research and Development. Metode
penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut
Sugiyono, 2008 : 407.
B. Prosedur Pengembangan
Langkah-langkah pengembangan buku saku Zat Gizi Sumber Tenaga menggunakan model 4 D yang dikembangkan oleh Thiagarajan Endang
Mulyatiningsih, 2011: 179-183 yaitu : 1. Identifikasi Masalah
Penelitian dan pengembangan dapat diawali dengan adanya suatu masalah. Masalah akan muncul ketika terjadi penyimpangan antara yang
diharapkan dengan yang terjadi terjadi penyimpangan antara idealita dan realita.
2. Define Pendefinisian Pada tahap define pendefinisian dapat dilakukan dengan cara sebagai
berikut :
32 a. Analisis kurikulum digunakan untuk menetapkan kompetensi yang
akan dikembangkan oleh peneliti. b. Analisis materi dilakukan dengan cara mengidentifikasi materi,
memilih materi yang relevan dan menyusun kembali secara sistematis.
c. Analisis peserta didik digunakan untuk mengetahui sumber belajar yang sesuai dengan kemampuan akademik peserta didik.
d. Merumuskan tujuan pembelajaran dan kompetensi yang akan dikembangkan, hal ini diperlukan oleh peneliti untuk membatasi
penelitian agar tidak menyimpang dari tujuan semula ketika membuat sumber belajar.
3. Design perancangan Pada tahap ini peneliti membuat rancangan awal prototype atau
rancangan produk yang sudah disesuaikan dengan kerangka isi hasil analisis kurikulum, analisis materi dan analisis peserta didik.
4. Development pengembangan Pada tahap ini dilakukan dengan cara menguji isi dan keterbacaan
sumber belajar kepada ahli yang terlibat pada saat validasi rancangan dan peserta didik yang akan menggunakan sumber belajar tersebut. Hasil
pengujian sumber belajar tersebut lalu digunakan untuk revisi sampai sumber belajar tersebut benar-benar layak untuk memenuhi kebutuhan
dari pengguna. 5. Disseminate penyebarluasan
Pada tahap ini dilakukan dengan cara sosialisasi sumber belajar produk akhir pada jumlah yang terbatas. Apabila respon yang diterima baik,