Pra Tindakan Hasil Penelitian dan Pembahasan

34

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Pada bab ini peneliti akan menguraikan hasil penelitian dan pembahasan sesuai dengan rumusan masalah yang diajukan. Proses penelitian ini dilakukan dalam tiga siklus yaitu, pra tindakan, siklus satu, dan siklus dua. Masing-masing siklus terdiri dari 4 tahapan, yaitu: 1 perencanaan tindakan, 2 pelaksanaan tindakan, 3 observasi dan interpretasi, serta 4 refleksi tindakan. Sebelum memasuki siklus I peneliti melakukan pratindakan. Berikut ini adalah uraian dari pratindakan dan masing-masing siklus.

A. Pra Tindakan

Sebelum melaksanakan proses penelitian, peneliti terlebih dahulu melakukan observasi awal untuk mengetahui keadaan nyata yang ada di lapangan. Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti saat pembelajaran berlangsung, sebagian siswa terlihat kurang peduli dengan pembelajaran bahasa Prancis. Hal tersebut dapat dilihat dari perilaku siswa ketika mengikuti pelajaran. Kebanyakan dari siswa asyik bermain gadget, mengobrol dengan teman sebangkunya, tidak memperhatikan penjelasan guru bahkan mengerjakan tugas mata pelajaran lainnya. Siswa juga cenderung pasif ketika mengikuti pelajaran. 35 Selain itu, berdasarkan hasil angket pra-tindakan yang dikumpulkan peneliti mengenai pendapat siswa terhadap pembelajaran bahasa Prancis yang sudah berlangsung selama ini, sebagian besar 70 siswa mengaku bahwa mereka menyukai bahasa Prancis. Tetapi, siswa menjadi kurang berminat dengan pembelajaran bahasa Prancis dikarenakan media pengajaran yang digunakan oleh guru kurang bervariasi. Cara dan sikap guru dalam mengajar sedikit kaku dan menegangkan serta siswa juga masih merasa kesulitan untuk mengkonjugasikan kata kerja bahasa Prancis Karena menurut mereka pengkonjugasian kata kerja bahasa Prancis itu rumit. Untuk mendapatkan hasil awal, selain menyebarkan angket dan obsevasi peneliti juga melakukan pre-test. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui kondisi awal keadaan kelas pada saat pembelajaran bahasa Prancis siswa kelas XI IPA 3 SMA N 9 Yogyakarta. Dari hasil pre-test yang telah dilakukan, diketahui 3 orang siswa 10 mendapatkan nilai lebih dari atau sama dengan nilai kriteria ketuntasan minimal KKM yang ditentukan oleh guru, yaitu 77. Sedangkan 25 orang siswa 83,3 mendapat nilai di bawah standar nilai KKM. Distribusi nilai pre-test bahasa Prancis siswa kelas XI IPA 3 dapat dilihat pada tabel di bawah ini. 36 Tabel 2. Distribusi nilai pre-test dalam skala 100 Skor Frekuensi 81 – 90 76 – 80 71 – 75 66 – 70 60 – 65 2 1 6 11 8 Dari data tersebut, dapat disimpulkan bahwa kemampuan pengkonjugasian bahasa Prancis siswa kelas XI IPA 3 SMA N 9 Yogyakarta tergolong rendah. Karena, hanya 3 orang siswa 10 yang mencapai nilai KKM. Berdasarkan dari data awal yang sudah diperoleh serta berbagai pendapat siswa mengenai proses pembelajaran yang telah berlangsung selama ini, maka perlu disusun sebuah tindakan untuk meningkatkan kemampuan pengkonjugasian siswa kelas XI IPA 3 melalui penggunaan media kartu dan dadu dalam pembelajaran bahasa Prancis. Media kartu dan dadu akan membantu siswa dalam memperoleh ide serta penguasaan kosakata. Selain itu pembelajaran menjadi lebih bervariasi dan tidak membosankan. 37

B. Hasil