commit to user 1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berternak  ayam  petelur  sangat  berpotensi  untuk  dijadikan  usaha. Seperti diketahui konsumsi telur di masyarakat cukup tinggi. Telur juga dapat
dikonsumsi  semua  kalangan.  Dalam  hal  ini  sebenarnya  bisa  menjadi  sebuah peluang usaha yang patut di perhatikan dan layak untuk di jalankan. Selain itu
masyarakat  lebih  memilih  telur  sebagai  sumber  protein  hewani,  karena  telur memiliki  harga  yang  terjangkau  dan  mudah  didapat.  Sesuai  standar  nasional
Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi 1989, konsumsi protein per hari per kapita  ditetapkan  55  gram  yang  terdiri  dari  80  protein  nabati  dan  20
protein  hewani.  Konsumsi  protein  rata-rata  penduduk  Indonesia  sebesar 18,4  Widya  Karya  Nasional  Pangan  dan  Gizi  1989.  Menurut  Widya
Karya  Nasional  Pangan  dan  Gizi  1989,  merekomendasikan  6  gkapitahari setara  dengan  daging  10,3  kg,  telur  6,5  kg  dan  susu  7,2  kgkapitatahun.
Konsumsi  protein  hewani  masyarakat  Indonesia  sekarang  ini  sebesar  4,19 gkapita hari setara dengan daging sebesar 5,25 kg, telur 3,5 kg, dan susu 5,5
kgkapitatahun.  Untuk  memenuhi  Pemenuhan  gizi  ini,  khusunya  protein hewani  dapat  diperoleh  dari  protein  telur.  Sehingga  dengan  demikian,  usaha
ternak layer ini memiliki potensi yang baik untuk dikembangkan. Secara  umum  kegiatan    manajemen  dalam  usaha  peternakan  ayam
petelur  dibagi  menjadi  dua,  yaitu  manajemen  yang  pertama  dilakukan  untuk keperluan  hidup  ayam  petelur  seperti  kandang,  pakan  dan  kesehatan.
Manajemen  yang  kedua  adalah  yang  menunjang  keberhasilan  usaha  yang secara tidak langsung memengaruhi kehidupan ayam petelur meliputi seleksi,
pemilihan  ternak  yang  memiliki  produksi  yang  baik,  pemotongan  paruh debeaking, pencatatan produksi recording, peremajaan replacement dan
lain sebagainya. Keberhasilan  dalam  usaha  peternakan  ayam  petelur  dipengaruhi  oleh
beberapa faktor seperti pakan, bibit dan manajemen. Bibit yang unggul tidak
1
commit to user 2
akan  menunjukan  produktivitas  yang  tinggi  apabila  tidak  diimbangi  dengan pemberian pakan yang baik. Demikian pula bibit yang baik serta pakan yang
diberikan  berkualitas  tinggi  tanpa  diimbangi  dengan  manajemen  yang  baik dan benar, juga tidak  akan memberikan hasil   yang maksimal. Ketiga faktor
tersebut  merupakan  satu  kesatuan  yang  sangat  memengaruhi  keberhasilan proses produksi peternakan.
Perusahaan peternakan ayam petelur Edy Farm yang berlokasi di Desa Depel,  Kelurahan  Jeruk  Sawit,  Kecamatan  Gondang  rejo,  Kabupaten
Karanganyar  –  Jawa  Tengah,  memiliki  populasi  ayam  petelur  sebanyak 40.000  ekor.  Edi  Farm  telah  menerapkan  manajemen  yang  baik  dalam
kegiatan  produksi  perusahaan.  Berdasarkan  potensi,  kemudahan  akses  ke perusahaan  dan  penerapan  manajemen  yang  baik  oleh  perusahaan  serta
populasi  ayam  petelur  yang  memenuhi  syarat  jumlah,  maka  perusahaan peternakan  ayam  petelur  Edy  Farm  layak  dijadikan  sebagai  tempat  magang
mahasiswa. Mahasiswa dengan magang di lapangan dapat melihat secara langsung,
bagaimana  sebuah  perusahaan  menjalankan  manajemennya.  Mahasiswa diharapkan  mampu  menyerap  berbagai  macam  ilmu  yang  diperoleh  di
perusahaan tersebut dan membandingkannya dengan teori yang di dapat dari bangku  perkuliahan  sehingga  menjadi  seorang  ahli  madya,  Serta  diharapkan
dapat  meningkatkan  motivasi  mahasiswa  untuk  berwirausaha  setelah  lulus dari kuliah nanti.
B. Tujuan Magang