Berdasarkan hasil pengamatan proses pembelajaran dan angket yang diberikan, terlihat peningkatan dalam proses pembelajaran. Minat siswa terhadap
pembelajaran mempengaruhi peningkatan kualitas dalam proses pembelajaran. Penggunanaan metode belanja kata dan gambar dalam pembelajaran keterampilan
menulis puisi terbukti dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran siswa di dalam kelas.
2. Peningkatan Hasil Menulis Puisi melalui Metode Belanja Kata dan
Gambar
Peningkatan hasil pembelajaran keterampilan menulis puisi melalui metode belanja kata dan gambar merupakan peningkatan nilai hasil puisi siswa.
Sebelum dilakukan tindakan peningkatan menulis puisi melalui metode belanja kata dan gambar, diadakan tes pratindakan terlebih dahulu. Tes ini dilakukan
untuk mengetahui kemampuan awal siswa dalam menulis puisi. Peneliti dan guru bahasa Indonesia sepakat bahwa tes pratindakan berupa tugas menulis puisi
dengan tema bebas. Hasil tes pratindakan yang telah dilakukan menunjukkan semua siswa
memperoleh skor rendah di bawah kriteria keberhasilan yaitu 75. Namun, setelah diadakan tindakan melalui metode belanja kata dan gambar pada siklus I,
peningkatan mulai terlihat walaupun masih ada siswa yang belum tuntas. Pada tindakan siklus II, peningkatan hasil menulis puisi siswa dapat dikatakan berhasil
atau meningkat. Walaupun, masih ada satu siswa yang memperoleh skor di bawah kriteria keberhasilan.
Dari tabel 13, peningkatan skor pada pratindakan sampai siklus II kelas VII C SMP Negeri I Seyegan dapat dilihat dari hasil skor rata-rata siswa yang
mencapai 64,25 dengan skor terendah adalah 46,00 dan skor tertinggi adalah 80,00. Oleh karena itu, dari hasil tersebut perlu dilakukan tindakan untuk
meningkatkan keterampilan menulis puisi siswa. Pada pembelajaran keterampilan menulis puisi siklus I, penggunaan metode belanja kata dan gambar sangat
membantu siswa dalam memunculkan ide dan imajinasinya. Hasil menulis siswa terlihat dalam tabel 13, peningkatan skor pratindakan sampai siklus II kelas VII C
SMP Negeri I Seyegan sudah meningkat dari hasil tes pada tes pratindakan. Pada siklus I, skor rata-rata siswa mengalami peningkatan yaitu 76,25; dengan skor
nilai terendah pada siklus I yaitu 52,00 sedangkan nilai tertinggi pada siklus I adalah 89,00. Pada siklus I terdapat peningkatan sebesar 12,00 dari hasil penulisan
puisi siswa. Namun, hasil tersebut belum sepenuhnya mencapai kriteria keberhasilan yaitu 75,00 yang harus dicapai oleh siswa.
Selanjutnya, pada pembelajaran siklus II siswa mengamati daftar kata dan gambar dengan tema keindahan alam, namun objek yang disajikan berbeda
dengan penyajian daftar kata juga ditambah. Jadi, siswa menjadi lebih bebas dalam memilih kata yang disajikan untuk dijadikan larik demi larik puisi.
Dibandingkan dengan hasil sebelumnya, siklus II mengalami peningkatan skor. Langkah pembelajaran metode belanja kata dan gambar pada siklus II sama
dengan langkah yang dilakukan pada siklus I. Langkah tersebut dapat meingkatkan keterampilan menulis puisi siswa.
Terlihat dari skor rata-rata siswa setelah akhir tindakan siklus II mengalami peningkatan yaitu 85,68. Nilai terendah pada siklus II adalah 74,00
sedangkan nilai tertinggi pada siklus II adalah 97,00. Terlihat pada tabel ada peningkatan skor pada pratindakan sampai pada siklus II kelas VII C SMP Negeri
I Seyegan. Kemampuan menulis puisi siswa dari pratindakan skor rata-rata adalah
64,25 dan siklus I skor rata-rata adalah 76,25 telah mengalami peningkatan sebesar 12,00. Pada siklus II ini skor rata-rata adalah 85,68 nilai siswa
mengalami peningkatan dalam menulis puisi sebesar 9,43. Peningkatan tersebut mencapai 21,43 terhitung dari nilai rata-rata menulis puisi ketika pratindakan
sampai siklus II. Berdasarkan histogram dapat dikatakan terjadi peningkatan menulis puisi
siswa dari pratindakan hingga siklus II. Rata-rata skor siswa pada pratindakan masih rendah yaitu 64,25. Namun setelah dilakukan tindakan metode belanja kata
dan gambar, skor rata-rata yang diperoleh siswa meningkat menjadi 76,25. Hasil skor rata-rata yang diraih pada siklus I belum mencapai kriteria keberhasilan
secara keseluruhan. Siswa masih mengalami kendala dalam menulis puisi, sehingga tindakan dilanjutkan dalam tindakan siklus II yang masih menggunakan
metode belanja kata dan gambar dalam pembelajaran keterampilan menulis puisi. Hasil skor rata-rata yang diraih siswapun mengalami peningkatan yaitu menjadi
85,68. Peningkatan terlihat dari skor tiap aspek yang mengalami peningkatan
pada setiap tindakan yang dilakukan. Aspek diksi pada saat pratindakan
memperoleh skor rata-rata 3,65; pada siklus I dengan skor rata-rata 3,65 dan meningkat pada siklus II dengan skor rata-rata 4,03. Aspek tema pada saat
pratindakan mencapai skor rata-rata 3,03; pada siklus I yaitu 3,78 dan pada sikus II dengan skor rata-rata 4,15. Selanjutnya aspek struktur isi pada saat pratindakan
mencapai skor rata-rata 3,15; meningkat pada siklus I dengan skor rata-rata yaitu 3,65 dan meningkat lagi pada siklus II dengan skor rata-rata mencapai 4,00.
Aspek bahasa kias, pada pratindakan memperoleh skor rata-rata yaitu 3,21; pada siklus I skor rata-rata 3,87 dan pada siklus II skor rata-rata yang diperoleh
adalah 3,90. Aspek selanjutnya yaitu citraan, dengan skor rata-rata pada saat pratindakan yaitu 3,09; lalu skor rata-rata meningkat pada siklus I menjadi 4,15
dan pada siklus II skor rata-rata 4,93. Aspek rima dan irama versifikasi pada saat pratindakan mencapai skor rata-rata 3,06; pada siklus I meningkat dengan skor
rata-rata 3,78 dan pada tindakan pada siklus II mencapai skor rata-rata 4,34. Terakhir adalah aspek amanat, pada saat pratindakan mencapai skor rata-rata 3,19;
pada siklus I meningkat dengan skor rata-rata 3,65 dan pada tindakan pada siklus II mencapai skor rata-rata 4,53.
3. Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Melalui Metode Belanja Kata