12 membuat manajer perlu mempertimbangkan pengaruh pajak saat
memutuskan memilih metode penilaian persediaan yang akan digunakan.
2.1.3 Persediaan
2.1.3.1 Pengertian Persediaan
Sama halnya dengan persediaan dalam perusahaan dagang, persediaan dalam perusahaan manufaktur juga merupakan aset yang
sangat penting, meskipun dalam penelitian ini hanya memfokuskan pada perusahaan barang konsumsi. Berdasarkan PSAK No.14 revisi
2008, persediaan adalah aset: a tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha biasa; b dalam proses produksi untuk tersebut; atau c dalam
bentuk bahan atau perlengkapan untuk digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa.
Persediaan merupakan aset perusahaan yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal, atau barang yang akan digunakan
atau dikonsumsi dalam memproduksi barang yang akan dijual Kieso dkk, 2011 : 408.
Persediaan terdiri dari barang-barang dagangan yang dimaksudkan untuk diperjualbelikan, serta bahan baku dan bahan
pembantu yang dipakai dalam proses produksi dari barang yang akan dijual. Dalam defenisi yang tradisional, persediaan termasuk current
asset karena umumnya dia dapat dikonversikan ke dalam kas dalam
suatu daur kegiatan usaha perusahaan Tuanakotta, 2000 : 2.
Universitas Sumatera Utara
13
2.1.3.2 Sistem Pencatatan Persediaan
1. Sistem Pencatatan Persediaan Periodik Periodik Inventory
System Menurut Kieso dkk, 2011:410, “sistem periodik mencatat
semua perolehan persediaan selama periode akuntansi dengan mendebit rekening pembelian. Kemudian perusahaan menambahkan
total dalam akun pembelian di akhir dari periode akuntansi untuk biaya barang yang tersedia untuk dijual selama periode tersebut”.
Untuk memahami sistem pencatatan persediaan periodik, maka di bawah ini akan diilustrasikan transaksi dari sebuah perusahaan,
misalkan PT.Jaya Selalu selama suatu periode tertentu:
Tabel 2.1 Ilustrasi Sistem Pencatatan Persediaan
PT.Jaya Selalu
Transaksi Unit
Harga per Unit
Total
Persediaan awal 100 unit
Rp 100 Rp 10.000
Pembelian selama periode tersebut
200 unit 100
20.000 Penjualan selama periode
tersebut 250 unit
150 37.500
Persediaan akhir perhitungan fisik
50 unit 100
5.000
Universitas Sumatera Utara
14 Ayat jurnal untuk mencatat pembelian dan penjualan untuk
sistem periodik sebagai berikut: Pembelian selama periode tersebut
Pembelian……………………………. Rp 20.000
Utang Usaha……………………… Rp 20.000
Penjualan selama periode tersebut Piutang usaha……………………… Rp 37.500
Penjualan………………………. Rp 37.500
Untuk kasus dimana barang dagangan secara fisik dikembalikan kepada pemasok disebabkan rusak atau lain hal dan
pemasok memberikan potongan pembelian, dimisalkan PT.Jaya Selalu memberikan potongan pembelian sebesar Rp 2.000 maka jurnal untuk
mencatat transaksi tersebut dalam sistem pencatatan persediaan periodik sebagai berikut:
Utang Usaha…………………………. Rp 2.000 Retur dan potongan pembelian…….
Rp 2.000 2.
Sistem Pencatatan Persediaan Perpetual Perpetual Inventory System
Sistem persediaan perpetual merupakan sistem pencatan alternatif dari sistem pencatatan periodik, dimana harga jual maupun
jenis barang yang terjual dicatat dalam setiap transaksi penjualan. Menurut Kieso dkk, 2011:409-410, “sistem persediaan
perpetual secara terus menerus menelusuri perubahan dalam akun
Universitas Sumatera Utara
15 persediaan. Yakni, perusahaan mencatat semua pembelian dan
penjualan barang secara langsung diakun persediaan pada saat terjadinya”. Meskipun nilai persediaan akhir dapat diketahui tanpa
harus melakukan pemeriksaan fisik, namun pemeriksaan fisik tetap dilakukan untuk menyesuaikan antara catatan persediaan dengan
pemeriksaan fisik. Untuk memahami sistem pencatatan persediaan perpetual
maka akan diilustrasikan jurnal yang mencatat transaksi, dimana contoh transaksi yang digunakan sama dengan contoh sebelumnya.
Ayat jurnal untuk mencatat pembelian dan penjualan untuk sistem pencatatan perpetual sebagai berikut:
Pembelian selama periode tersebut Persediaan………………………… Rp 20.000
Utang Usaha…………………… Rp 20.000
Penjualan selama periode tersebut Piutang Usaha……………………. Rp 37.500
Penjualan…………………… Rp 37.500
Harga Pokok Penjualan………….. Rp 25.000 Persediaan…………………….
Rp 25.000 Untuk kasus dimana barang dagangan secara fisik
dikembalikan kepada pemasok disebabkan rusak atau lain hal dan pemasok memberikan potongan pembelian, dimisalkan PT.Jaya Selalu
memberikan potongan pembelian sebesar Rp 2.000 maka jurnal untuk
Universitas Sumatera Utara
16 mencatat transaksi tersebut dalam sistem pencatatan persediaan
perpetual sebagai berikut: Utang Usaha………………………… Rp 2.000
Persediaan………………….. Rp 2.000
2.1.3.3 Pemilihan Metode Penilaian Persediaan