Sasaran dan Lokasi Penelitian Jenis dan Sumber Data

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan tiga tahap penelitian. 28 Diantaranya adalah: a. Tahap Pra-Lapangan Dalam tahap ini ada enam kegiatan dan satu pertimbangan yang harus dilakukan oleh peneliti dalam tahapan ini, yaitu sebagai berikut: 1. Menyusun rancangan penelitian. Disini peneliti akan membuat rancangan-rancangan yang akan digunakan dalam penelitian. 2. Memilih lapangan penelitian. Pada tahap ini peneliti menentukan tempat dimana penelitian ini akan di lakukan. Cara terbaik yang perlu ditempuh dalam penentuan lapanganadalah dengan mempertimbangkan teori substantif dan keterbatasan geografis an praktis juga menjadi hal yang perlu dipertimbangkan. 3. Mengurus perizinan Peneliti perlu mengetahui siapa saja yan berwenang memberikan izin untuk melaksanakan penelitian. Dan selain itu juga perlu memperhatikan persyaratan lain seperti; surat tugas, surat instansi diatasnya, identitas diri seperti KTP, foto, dan lain-lain. 4. Menjajaki dan menilai lapangan 28 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif , hal 127-148. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Sebelum penjajakan, peneliti sudah mempunyai gambaran umum tentang geografi, demografi, sejarah, tokoh-tokoh, adat- istiadat, konteks kebudayaan, agama, pendiidkan, dan lain sebagainya. Maksud dari penjajakan adalah berusaha mengenal segala unsur lingkungan sosial, fisik, dan keadaan alam di lingkungan tersebut. 5. Memilih dan memanfaatkan informan Pemanfaatan informan bagi peneliti adalah agar waktu yang relatif singkat banyak informasi yang terjaring. 6. Menyiapkan perlengkapan penelitian Perlengkapan yang dimaksud disini adalah semua yang diperlukan selama penelitian itu berlangsung. 7. Persoalan etika penelitian Persoalan etika ini akan timbul apabila peneliti tidak menghormati, tidak mematuhi, dan tidak mengindahkan nilai- nilai masyarakat dan pribadi tersebut. Dalam menghadapinya, peneliti hendaknya mempersiapkan diri dari fisik, psikologis, maupun mental. b. Tahap Pekerjaan Lapangan 1. Memahami latar penelitian dan persiapan diri Dalam tahap ini peneliti hendaknya mengenal adanya latar terbuka dan tertutup dan selain itu peneliti juga harus mampu menempatkan dirinya. Dan dalam penampilan hendaknya digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id peneliti menyesuaikan dengan kebiasaa, tata cara dan kultur latar penelitian. 2. Memasuki lapangan Dalam tahap ini seorang peneliti harus menjalin hubungan akrab dengan orang yang diteliti, selain itu mempelajari bahasa dan peranan peneliti disini sangatlah besar. Karena selama proses penelitian seorang peneliti harus terjun langsung kedalam dan ikut serta di dalamnya. 3. Berperanserta sambil mengumpulkan data c. Tahap Analisis Data Analisis data disini adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat di kelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, dan memutuskan apa yang dapat diceriterakan kepada orang lain. 29 Dalam penelitian ini, juga menggunakan analisis induktif. Model tahapan analisis induktif adalah sebagai berikut: 30 1 Melakukan pengamatan terhadap fenomena sosial, melakukan identitas, revisi-revisi, dan pengecekan ulang terhadap data yang ada 2 Melakukan kategorisasi terhadap informasi yang diperoleh 3 Menelusuri dan menjelaskan kategorisasi 29 Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, hal 248. 30 Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif , hal 148.

Dokumen yang terkait

MENGATASI PERILAKU TERISOLIR SISWA MENGGUNAKAN KONSELING BEHAVIOUR TEKNIK ASSERTIVE TRAINING PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI PEKUNDEN SEMARANG

18 153 136

KONSELING BEHAVIORAL DENGAN TEKHNIK ASSERTIVE TRAINING DALAM MENINGKATKAN SELF CONFIDENT SEORANG GURU DI MA MIFTAHUL ULUM BENGKAK WONGSOREJO BANYUWANGI.

0 0 116

Bimbingan konseling Islam dengan terapi dzikir dalam mengatasi perselingkuhan seorang perempuan terhadap lelaki yang sudah beristri di Ngagel Surabaya.

0 0 133

Bimbingan dan konseling Islam dengan terapi ruyapuncture dalam mengentaskan migrain akibat stress seorang mahasiswa Malaysia di Surabaya.

0 1 138

BIMBINGAN KONSELING ISLAM DENGAN TEKNIK BEHAVIOUR DALAM MENGATASI KEBENCIAN SEORANG ANAK KEPADA AYAHNYA DI PERUMAHAN PONDOK JEGU TROSOBO SIDUOARJO.

0 2 92

BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM DENGAN PENDEKATAN KONSELING KELUARGA DALAM MENGATASI PELAKU CYBERBULLYING SEORANG REMAJA DI WONOCOLO SURABAYA.

1 3 103

BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM DENGAN RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPY DALAM MENANGANI KETERASINGAN SEORANG LESBI DI SEMOLOWARU SURABAYA.

0 4 112

Bimbingan dan Konseling Islam Dengan Terapi Behavior Dalam Memotivasi Belajar Anak Penderita Dyslexia di Kelurahan Pagesangan Kecamatan Jambangan Surabaya

0 0 15

BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM DALAM MENANGANI RASA FRUSTASI SEORANG PENDERITA GAGAL GINJAL DI KELURAHAN KARANG PILANG SURABAYA

0 0 16

BIMBINGAN KONSELING ISLAM DENGAN TEKNIK BIBLIOTERAPI DALAM MENGATASI DEKADENSI KEIMANAN MAHASISWA DI SURABAYA

0 0 21