Fungsi Humas 22-23 disebutkan dua fungsi PR, yakni fungsi konstruktif dan fungsi

15 Hubungan yang dijalin antara sekolah dan lingkungan sekitar diharapkan dapat membuat sebuah program-program positif kepada sekitar lingkungan, agar yang terjadi adalah timbal balik dari masyarakat kepada sekolah juga akan lebih baik. Oleh karena itu, sekolah harus selalu aktif dan berkala dalam melaksanakan program-program yang telah dibuat.

2. Fungsi Humas

Humas dalam sekolah merupakan salah satu tombak dalam kegiatan memberikan informasi kekhalayak umum dan bekerja sama dengan lembaga- lembaga terkait, seperti bekerja sama dengan sekolah dan juga pemerintahan. Humas tidak hanya digunakan pada saat-saat tertentu semu, humas harus terus melakukan kegiatan dalam dan luar sekolah. Humas perlu berpartisipasi juga ke masyarakat seperti membantu kegiatan dilingkungan sekolah atau saling membantu satu sama lain, agar timbal balik yang diinginkan tercapai. Menurut Djanalis Djanaid yang dikutip oleh Frida Kusumastuti

2002: 22-23 disebutkan dua fungsi PR, yakni fungsi konstruktif dan fungsi

korektif. a. Fungsi Konstruktif Djanalis menganalogikan fungsi ini sebagai “perata jalan”. Jadi, humas merupakan “garda” terdepan yang dibelakangnya terdiri dari “rombongan” tujuan-tujuan perusahaan. Ada tujuan marketing , tujuan produksi, tujuan personalia, dan sebaginya. Peranan humas dalam hal ini mempersiapkan mental publik untuk menerima kebijakan organisasi lembaga, humas menyiapkan “mental” organisasi, saling percaya dan 16 saling membantu terhadap tujuan-tujuan publik organisasilembaga yang diwakilinya. Fungsi konstruktif ini mendorong humas membuat aktivitas ataupun kegiatan-kegiatan yang terencana, berkesinambungan yang cenderung bersifat proaktif. Termasuk disini humas bertindak secara preventif mencegah. b. Fungsi Korektif Apabila kita mengibaratkan fungsi konstruktif sebagai ”perata jalan”, maka fungsi korektif berperan sebagai “pemadam kebakaran”. Yakni apabila api sudah terlanjur menjalar dan membakar organisasilembaga, maka peranan yang dapat dimainkan oleh humas adalah memadamkan api tersebut. Artinya, apabila sebuah organisasilembaga terjadi masalah-masalah krisis dengan publik, maka humas harus berperan dalam mengatasi terselesaikannya masalah tersebut. Menurut Seitel 2004: 10 humas memiliki fungsi tersendiri dalam sebuah organisasi. Adapun fungsi humas dalam sebuah organisasi adalah : a. Writing : menulis merupakan keahlian dasar dari seorang humas, bentuk menulis mulai dari news release hingga naskah pidato dan dari brosur hingga iklan. Ini merupakan ruang lingkup humas. b. Media relations : humas menjaga hubungan baik dengan media dan bekerja sama dalam melakukan publisitas. c. Planning : merencanakan berbagai macam special event, media event, fungsi manajemen, dan sejenisnya. 17 d. Counseling: menyediakan sarana untuk manajemen yang berhubungan dengan kebijakan dan interaksinya dengan publik. e. Researching : humas meneliti sikap dan opini yang mempengaruhi perilaku dan kepercayaan publik dan melihat tindakan dan perilaku publik dalam rangka merencanakan strategi humas Research digunakan untuk membangun saling pengertian atau mempengaruhi dan menyakinkan publik. f. Publicity: berkaitan dengan fungsi marketing yang mempublikasikan hal-hal positif mengenai klien atau karyawan dan menampilkan pesan terencana melalui media tertentu untuk menghasilkan keterkaitan yang lebih jauh lagi, dst. Dapat ditarik kesimpulan bahwa fungsi humas itu sendiri tidak lain adalah berusaha untuk menjalain hubungan dan juga menjaga hubungan yang sudah terjalin selama beberapa tahun atau yang baru akan bekerja sama.

3. Macam-Macam Humas