Banyak masalah yang dihadapi oleh masyarakat terutama tentang koperasi. Permasalahan- permasalahan ini tentu saja dapat meenghambat pengembangan
koperasi. Selain itu, ada juga faktor- faktor internal dan eksternal yang dapat menghambat pengembangan koperasi tersebut. Faktor- faktor internal dan
eksternal, serta strategi pengembangan koperasi itulah yang menjadi fokus dalam penelitian ini.
1.2 Identifikasi Masalah
1. Apasajakah faktor internal dari KUD untuk pengembangan KUD di
daerah penelitian? 2.
Apasajakah faktor eksternal dari KUD untuk pengembangan KUD di daerah penelitian?
3. Bagaimanakah strategi pengembangan yang dilakukan untuk
pengembangan KUD di daerah penelitian?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengidentifikasi faktor- faktor internal dari KUD dalam
pengembangan KUD di daerah penelitian. 2.
Untuk mengidentifikasi faktor- faktor eksternal dari KUD dalam pengembangan KUD di daerah penelitian.
3. Untuk menentukan strategi pengembangan yang dapat dilakukan
dalam pengembangan KUD di daerah penelitian.
Universitas Sumatera Utara
1.4 Kegunaan Penelitiaan
1. Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah daerah setempat untuk lebih
memperhatikan perkembangan KUD didaerah penelitian.
2. Sebagai bahan masukan bagi pengurus KUD untuk mengetahui
pengembangan KUD.
3. Sebagai bahan referansi atau sumber informasi bagi pihak- pihak yang
membutuhkan,pihak akademis maupun non akademis.
Universitas Sumatera Utara
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS PENELITIAN
2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian Koperasi
Koperasi pada hakekatnya merupakan suatu perkumpulan orang-orang yang mempunyai satu kepentingan yaittu secara bersama-sama, bahu membahu penuh
kegotongroyongan untuk mencapai satu tujuan bersama yaitu meningkatkan taraf hidup bersama anggotanya dan kalau mungkin hidup masyarakat dilingkungan
daerah kerjanya yang sama-sama ekonominya relative lemah Kartasapoetra,dkk, 2001.
Telah disebutkan, bahwa dalam upaya pengembangan koperasi, peranan pemerintah tidak dapat dikesampingkan. Kalau peranan masyarakat adalah untuk
mengurus dan menjaga citra koperasi dimasyarakat awam, maka pemerintah juga memiliki peran yang sama. Akan tetapi selain menjaga citra koperasi, pemerintah
juga berperan dalam membina dan mengarahkan serta memberikan bantuan dan fasilitas yang diperlukan koperasi. Bantuan tersebut akan dipergunakan untuk
mewujudkan suatu koperasi yang benar-benar mandiri supaya dapat memberikan point tersendiri dalam pembangunan nasional. Kebijakan dasar pengembangan
koperasi adalah pada tahap awal peranan pemerintah cukup besar dalam hal prakarsa, pemberian bimbingan dan bantuan usaha, yitu perkembangan swadaya
Universitas Sumatera Utara
koperasi. Sedangkan pada tahap terakhir, koperasi diharapkan mampu berswadaya diatas kekuatannya sendiri Anoraga dan Ninik, 1998.
Untuk mewujudkan harapan diatas selain daripada rasa solidaritas, kebersamaan atau kekeluargaan merupakan sifat utama masyarakat Indonesia, koperasi juga
menghendaki adanya rasa individualitas yang dapat diartikan sebagai kesadaran akan harga diri sendiri serta bertumpu pada kemampuan pribadi dari anggota
koperasi Widiyanti, 2002. Menurut Siwijatmo 1992, kalau ditelaah aspek-aspek yang diperlukan agar
suatu organisasi dapat berperan dalam dunia usha maka dengan menggunakan pendekatan sistem kita dapat menggolongkan 3 kelompok faktor yang
diperlukan: 1.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan menemukan dan menaikkan input yang dibutuhkan untuk usaha.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan transformasi, merubah
input menjadi output. 3.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan memasarkan.
Dari sini dapat disimpulkan bahwa pentingnya kemampuan mengadakan pemanfaatan unsur-unsur lingkungan baik dalam hal input maupun output. Salah
satu yang penting dilihat dari sudut kemampuan menarik input adalah masalah penarikan modal untuk usaha.
Universitas Sumatera Utara
Perkumpulan koperasi itu sengaja didirikan oleh anggota untuk kesejahteraan anggota, maka dengan sendirinya koperasi itu melayani para anggota secara
khusus. Akan tetapi karena koperasi itu organisasi ekonomi yang berwatak sosial, maka koperasipun harus memperhatikan kepentingan masyarakat pada umumnya
Widiyanti, dan Sinindhia, 1992.
2.2 Landasan Teori