Teknik Metode TINJAUAN PUSTAKA

39 - Kecepatan rata-rata perjalanan pada waktu puncak maksimal 30 kmjam, dan 50 kmjam pada waktu non puncak - Waktu berhenti di halte maksimal 45 detik pada waktu puncak, dan 60 detik pada waktu non puncak - Memiliki papan informasi untuk jadwal, jurusan, tarif, dan lainnya yang dianggap perlu - Menginformasikan waktu kedatangan mobil bus - Memiliki akses keluar masuk halte yang yang teratur - Menginformasikan halte yang akan dilewati - Ketepatan dan kepastian jadwal kedatangan dan keberangkatan mobil bus - Informasi gangguan perjalanan mobil bus - Sistem pembelian tiket yang memberikan kemudahan dalam melakukan transaksi dengan cepat dan transparan

II.7 Teknik

Sampling Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki peluang yang sama untuk dipilih. Sampel yang baik adalah sampel yang representatif, artinya jumlah sampel yang ditentukan harus dapat mewakili populasi yang ada.Penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini sangat diperlukan karena peneliti tidak dapat menjadikan seluruh konsumen menjadi responden. Oleh sebab itu peneliti dalam menentukan sampel menggunakan statistika sebagai alat yang ekonomis, karena statistika menyediakan prinsip-prinsip dan cara-cara yang digunakan untuk mengatasi pengambilan sampel. Universitas Sumatera Utara 40 Teknik sampling untuk mendapatkan jumlah responden adalah dengan menggunakan Rumus Slovin Hannie, 2007 : n ≥ � 1+ �� 2 Keterangan : n = ukuran sample N = ukuran populasi pertahun dan e = persen kelonggaran ketidaktelitian e 10

II.8 Uji Reliabilitas dan Validitas

Data yang diperoleh agar mencapai derajat akurasi yang signifikan, maka validitas dan reliabilitasnya perlu diuji terlebih dahulu. Dalam hal ini yang diuji adalah kuesioner penelitian. Jumlah sampel untuk uji validitas dan reliabilitas adalah sebanyak 30 orang. Pada penelitian ini, uji validitas dan reliabilitas instrumen berupa sikap kepuasan responden pengguna bus Kurnia dan PMTOH dengan jumlah responden sebanyak 30 penumpang. Untuk analisis data pengujian validitas dan reabilitas pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan bantuan software SPSS, ini bertujuan untuk mempermudah dan mempersingkat waktu analisis. II.8.1 Uji Reliabilitas Untuk mengetahui tingkat kepuasan penumpang terhadap kinerja angkutan , maka dilakukan survey pendapat terhadap penumpang tersebut melalui butir- butir pertanyaan yang dipersiapkan dalam lembar survei. Reliabilitas adalah ketepatan suatu alat ukur.Suatu alat ukur disebut mempunyai reliabilitas tinggi Universitas Sumatera Utara 41 atau dapat dipercaya jika alat ukur tersebut stabil, dapat dihandalkan dependability dan dapat diramalkan. Metode yang digunakan dalam analisis validitas adalah uji korelasi product moment pearson r yaitu perbandingan antara r hitung dengan r tabel yang didapat dengan melihat tabel distribusi r moment pada probabilitas 5 0,05 dan derajat kebebasan degree of freedom df = n-2 dimana n adalah jumlah sampel, Sebuah item pertanyaan dianggap valid jika r hitung ≥ r tabel, dan dari hasil perhitungan didapat keseluruhan butir pertanyan melebihi dari nilai r tabel.

II.8.2 Uji Validitas

Setelah mengukur validitas, maka perlu mengukur reliabilitas data. Reliabilitas merupakan indeks yang menunjukan sejauh mana suatu pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran diulang dua kali atau lebih. Uji reliabilitas untuk mengetahui apakah semua item pertanyaan fleksibel terhadap waktu atau dapat digunakan oleh peneliti-peneliti selanjutnya yang mungkin akan mengkaji lebih jauh tentang penelitian ini tanpa harus mengulang pengujian reabilitas kembali. Metode yang digunakan peneliti dalam pengujian reabilitas pada penelitian ini adalah metode alphadimana pemberian interpretasi terhadap reliabilitas pada umumnya digunakan patokan sebagai berikut : 1. Reliabilitas uji coba sama dengan atau lebih dari 0,70 berarti hasil uji coba tesnya memiliki reliabilitas tinggi; 2. Reliabilitas uji coba kurang dari 0,70 berarti hasil uji coba tesnya memiliki reliabilitas kurang un-reliable. Universitas Sumatera Utara 42

II.9 Metode

Impoertance-Performance Analysis Penelitian ini menggunakan Metode Impoertance-Performance AnalysisIPA. Metode ini bertujuan untuk mengukur hubungan antara presepsi konsumen dan proiritas peningkatan kualitas produk atau jasa yang dikenal sebagai quadrant analysis, Zahra 2012.Selain itu metode ini juga langsung mencerminkan variabel yang dianalisis dan dapat dengan mudah mengetahuivariabel yang lemah atau yang perlu mendapatkan perhatian khusus dari manajemen. Dengan demikian dapat memudahkan usulan perbaikan kinerja, serta metode IPA juga bisa mengindentifikasi fakor-faktor kinerja penting apa yang harus ditunjukkan oleh suatu organisasi dalam memenuhi kepuasan para pengguna jasa mereka Seta Basri. Seperti telah dikemukakan di atas, bahwa metode Impoertance- Performance Analysis mempunyai fungsi utama untuk menampilkan informasi berkaitan dengan faktor-faktor pelayanan yang menurut konsumen sangat mempengaruhi kepuasan dan loyalitas mereka, dan faktor-faktor pelayanan yang menurut konsumen perlu ditingkatkan karena kondisi saat ini belum memuaskan. Impoertance-Performance Analysis menggabungkan pengukuran faktor tingkat kepentingan dan tingkat kepuasan dalam grafik dua dimensi yang memudahkan penjelasan data dan mendapatkan usulan praktis. Analisa menggunakan metode ini digambarkan pada sumbu vertikal dan horizontal.Biasanya sumbu vertikal menggambarkan tingkat kepentingan produk atau tingkat pelayanan yang diharapkan pengguna jasa produk bersangkutan.Sedangkan sumbu horizontal menggambarkan tingkat kepuasan terhadap produk jasa yang dinikmati oleh penggunanya.Tingkat kepuasan Universitas Sumatera Utara 43 maupun faktor yang dianggap penting mempunyai bobot nilai yang berupa skala yang berkisar antara 1-4. Skala 1 untuk keterangan rasa sangat tidak puassangat tidak penting, skala 2 menyatakan tidak puastidak penting, skala 3 untuk menyatakan puaspenting, sedangkan skala 4 untuk menyatakan sangat puassangat penting. Sedangkan untuk sumbu vertikal maupun horizontal diperoleh dari hasil rata-rata dari seluruh tingkat kepentingan produk atau layanan tersebut maupun dari tingkat kepuasan pengguna yang dibahas.Selain dilakukan perhitungan rata- rata untuk seluruh permasalahan yang dibahas, perlu juga dilakukan perhitungan rata-rata pada masing-masing bagian permasalahan tersebut. Kemudian diplotkan pada diagram kartesius. Berikut ini adalah contoh diagram Importance-Performance Analysis Penting Tingkatkan Pertahankan Kinerja Kinerja A B Tidak Puas Puas C D Prioritas Berlebihan Rendah Tidak Penting Universitas Sumatera Utara 44 Pada gambar di atas terlihat bahwa letak dari unsur-unsur pelaksanaan faktor yang mempengaruhikepuasan pelanggan terbagi menjadi empat bagian. Adapun penjelasan dari gambar tersebut adalah sebagai berikut : 1. Kuadaran A “Tingkatkan Kinerja” High Importance and Low Performance Faktor-faktor yang terletak pada kuadran ini dianggap sebagai faktor yang sangat penting oleh konsumen namun kondisinya pada saat ini belum memuaskan sehingga pihak manajemen berkewajiban mengalokasikan sumber daya yang memadai untuk meningkatkan kinerja faktor-faktor tersebut.Faktor-faktor yang berada pada kuadran ini merupakan prioritas untuk ditingkatkan. 2. Kuadran B “Pertahankan Kinerja” High Importance and High Performance Faktor-faktor yang berada pada kuadran ini dianggap sebagai faktor penunjang bagi kepuasan konsumen sehingga pihak manajemen berkewajiban memastikan bahwa kinerja institusi yang dikelolanya dapat terus mempertahankan prestasi yang telah dicapai. 3. Kuadran C “Prioritas Rendah” Low Importance and Low Performance Faktor-faktor yang berada pada kuadran ini mempunyai tingkat kepuasan yang rendah dan dianggap tidak terlalu penting bagi konsumen, sehingga pihak manajemen tidak perlu terlalu memberikan perhatian pada faktor-faktor tersebut. 4. Kuadran D “Berlebihan” Low Importance and High Performance Faktor-faktor yang terletak pada kuadran ini dianggap tidak terlalu penting sehingga pihak manajemen perlu mengalokasikan sumber daya yang terkait Universitas Sumatera Utara 45 dengan faktor-faktor tersebut kepada faktor-faktor lain yang mempunyai prioritas penangan yang lebh tinggi, misalnya pada kuadranA. Berikut prosedur berkaitan dengan penggunaan metode Importance-Performance Analysis : 1. Penentuan faktor-faktor yang dianalisa; 2. Melakukan survey melalui penyebaran kuisioner; 3. Menghitung nilai rata-rata tingkat kepuasan dan prioritas penanganan; 4. Membuat diagram kartesius Importance-Performance Analysis.

II.10 Customer Satisfaction Index CSI Indeks Kepuasan Pengguna IKP