Populasi Sampel Populasi dan Sampel

44 Penelitian ini menggunakan model analisis regresi. Model analisis regresi dilakukan atas dasar pertimbangan bahwa variabel-variabel yang diteliti memiliki hubungan yang fungsional. Hubungan yang dimaksud adalah hubungan antara variabel independen bebas dan variabel dependen terikat. Penelitian ini meneliti tentang pengaruh fasilitas belajar di sekolah terhadap motivasi belajar siswa kelas V SD Dabin IV Kecamatan Pituruh Kabupaten Purworejo. Gambar 3.1 Desain Penelitian Keterangan: X : Fasilitas Belajar Y : Motivasi belajar siswa

3.2 Populasi dan Sampel

3.2.1 Populasi

Sugiyono 2013: 119 menjelaskan bahwa “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari atas objeksubjek yang mempunyai kualitas dan karekteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas V sekolah dasar di Dabin IV Kecamatan Pituruh Kabupaten Purworejo yang berjumlah 142 siswa. X Y 45 Tabel 3.1 Populasi Penelitian No. Nama Sekolah Jumlah Siswa 1. SD N Megulungkidul 23 siswa 2. SD N Megulunglor 33 siswa 3. SD N Munggangsari 5 siswa 4. SD N Sepathi 12 siswa 5. SD N 1 Prapaglor 17 siswa 6. SD N 2 Prapaglor 12 siswa 7. SD N Sawangan 12 siswa 8. SD N Somogede 28 siswa Jumlah Semua Siswa 142 siswa Sumber: Data studi pendahuluan SD Negeri di Dabin IV Kecamatan Pituruh Kabupaten Purworejo.

3.2.2 Sampel

Sugiyono 2013: 120 menjelaskan bahwa “sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Pengambilan sampel harus bersifat representatif mewakili, karena apa yang dipelajari dalam sampel akan diberlakukan untuk populasi. Oleh karena itu, agar sampel yang diambil dapat representatif maka perlu dilakukan teknik sampling. Menurut Sugiyono 2013: 121 “teknik sampling adalah suatu cara mengambil sampel”. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik probability sampling dengan jenis simple random sampling. Menurut Sugiyono 2013: 122 “probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang 46 memberikan peluang sama bagi setiap unsur anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel”. Lebih lanjut Sugiyono menjelaskan simple random sampling merupakan “cara pengambilan anggota sampel dari populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu”. Penelitian ini menggunakan simple random sampling karena setiap anggota populasi mempunyai peluang sama untuk menjadi anggota sampel yang pengambilannya dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada. Dalam pengambilan jumlah sampel peneliti menggunakan tabel Issac and Michael dengan taraf kesalahan 5.Telah diketahui jumlah populasi yaitu 142 siswa maka dengan melihat tabel Isac and Michael jumlah anggota sampel sebanyak 105 siswa. Dalam penelitian ini, sampel yang akan diambil berupa sampel proporsi karena populasi di setiap sekolah berbeda. Arikunto 2013: 182 berpendapat bahwa “ada kalanya banyaknya subjek yang terdapat pada setiap wilayah tidak sama. Oleh karena itu, untuk memperoleh sampel yang representatif, pengambilan subjek dari setiap wilayah ditentukan seimbang atau sebanding proporsional dengan banyaknya subjek pada masing- masing wilayah”. Pengambilan sampel tiap sekolah menggunakan rumus sebagai berikut: n i = x n Keterangan: n i : sampel setiap sekolah n : jumlah sampel seluruhnya Ni : populasi setiap sekolah 47 N : jumlah populasi seluruhnya Riduwan 2013: 18 Perhitungan pengambilan sampel setiap sekolah dalam penelitian ini disajikan pada tabel berikut ini : Tabel 3.2 Sampel Penelitian Tiap Wilayah No. Nama Sekolah Jumlah Populasi Proporsi Sampel 1. SD N Megulungkidul 23 23142 x 105 = 17,0 17 2. SD N Megulunglor 33 33142 x 105=24,40 25 3. SD N Munggangsari 5 5142x 105= 3,69 4 4. SD N Sepathi 12 12142 x 105 = 8,87 9 5. SD N 1 Prapaglor 17 17142 x 105= 12,57 13 6. SD N 2 Prapaglor 12 12142 x 105= 8,87 9 7. SD N Sawangan 12 12142 x 105 = 8,87 9 8. SD N Somogede 28 28142 x 105 = 20,70 21 Jumlah 142 107 Sugiyono 2013: 133 berpendapat bahwa apabila dalam perhitungan sampel menghasilkan pecahan terdapat koma sebaiknya dibulatkan ke atas agar sampel yang diambil lebih aman. Oleh karena itu sampel yang akan diambil dalam penelitian ini adalah 107.

3.3 Variabel dan Definisi Operasional Variabel

Dokumen yang terkait

PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR SE DABIN I KECAMATAN PITURUH KABUPATEN PURWOREJO

3 28 277

PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH DASAR DABIN IV KECAMATAN KAJENKABUPATEN PEKALONGAN

6 33 191

PENGARUH KEDISIPLINAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR SE DAERAH BINAAN R.A. KARTINI KECAMATAN KUTOARJO KABUPATEN PURWOREJO

84 491 117

PENGARUH LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR DIDAERAH BINAAN I KECAMATAN LIMPUNG KABUPATEN BATANG

12 121 210

PENGARUH KUALIFIKASI AKADEMIK TERHADAP KINERJA GURU SD DABIN I DAN IV KECAMATAN PITURUH KABUPATEN PURWOREJO

2 21 166

KONTRIBUSI MANAJEMEN KELAS MOTIVASI DAN LINGKUNGAN TERHADAP KEDISIPLINAN BELAJAR Kontribusi Manajemen Kelas, Motivasi dan Lingkungan terhadap Kedisiplinan Belajar Siswa Kelas V Sekolah Dasar di Dabin III Kecamatan Godong.

0 2 16

PENDAHULUAN Kontribusi Manajemen Kelas, Motivasi dan Lingkungan terhadap Kedisiplinan Belajar Siswa Kelas V Sekolah Dasar di Dabin III Kecamatan Godong.

0 2 6

KONTRIBUSI MANAJEMEN KELAS MOTIVASI DAN LINGKUNGAN TERHADAP KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA KELAS V SEKOLAH Kontribusi Manajemen Kelas, Motivasi dan Lingkungan terhadap Kedisiplinan Belajar Siswa Kelas V Sekolah Dasar di Dabin III Kecamatan Godong.

0 2 18

PENGARUH POSITIVE REINFORCEMENT TERHADAP MOTIVASI BELAJAR IPS SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN BUTUH KABUPATEN PURWOREJO TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 1 225

PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR DABIN I KECAMATAN SRUWENG KABUPATEN KEBUMEN

2 6 61