Analisis Regresi Sederhana Koefisien Determinasi

61 Analisis akhir dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi sederhana dan koefisien determinasi.

3.6.3.1 Analisis Regresi Sederhana

Teknik statistik untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi sederhana. ”… analisis regresi digunakan untuk memprediksikanseberapa jauh perubahan nilai variabel dependen, bila nilai variabel independen di manipulasidirubah-rubah atau dinaik- turunkan” Sugiyono, 2013: 260. Persamaan regresi linier sederhana Riduwan 2012: 270 : Keterangan: Ŷ =Subjek dalam variabel dependen yang diprediksikan a =Harga Y ketika harga X = 0 harga konstan b =Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkanangka peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada perubahan variabel independen.Bila + arah garis naik, dan bila - maka arah garis turun. X =Subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu. Rumus harga a dan b: ∑ ∑ 62 Dalam perhitungan analisis regresi sederhana, peneliti menggunakan program SPSS versi 22 dengan langkah-langkah: Klik Analyze – Regression – Linier. Masukkan variabel fasilitas belajar X ke kotak Dependent dan variabel motivasi belajar Y pada kotakIndependents. Klik Plots  SRESID ke kotak Y ZPRED ke kotak X Continue. Klik OK Priyatno 2014: 135-136. Pengujian hipotesis dilihat pada outputCoefficients.Pengujian signifikansi untuk mengetahui pengaruh vatiabel X terhadap variabel Y yaitu menggunakan t hitung jika –t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel maka H diterima, Jika –t hitung -t tabel atau t hitung t tabel maka H ditolak. Berdasarkan Signifikansinya jika sig 0,05 maka H diterima dan H a ditolak. Namun jika sig 0,05 H ditolak dan H a diterima.Untuk memperoleh harga a dan b pada persamaan regresi linier sederhana dapat dilihat pada output Coefficients pada Unstandardized Coefficients B: constant danfasilitas belajar. Priyatno 2014:143-145.

3.6.3.2 Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi digunakan untuk menyatakan seberapa besarpengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Rumus koefisien determinasi: Keterangan: KD = nilai koefisien determinan r = nilai koefisien korelasi Riduwan, 2013: 224 Untuk menghitung koefisien determinasi peneliti menggunakan bantuan KD = r 2 x 100 63 program SPSS versi 22 dengan langkah-langkah: Klik Analyze – Regression – Linier. Masukkan variabel fasilitas belajar X ke kotak Dependent dan variabel motivasi belajar pada kotak Independents.Klik OKPriyatno 2014: 125-126. 84 BAB 5 PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan analisis data, pengujian hipotesis serta hasil dan pembahasan yang telah dikemukakan peneliti, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut. 1 Indeks indikator variabel fasilitas belajar di sekolah yang paling dominan terletak pada indikator “Lemari dan Alat peraga” dengan nilai indeks sebesar 89,72, sedangkan indeks indikator variabel fasilitas belajar di sekolah yang paling rendah terletak pada indi kator “Soket listrik” dengan nilai indeks sebesar 71,73. 2 Indeks indikator variabel motivasi belajar yang paling dominan terletak pada indikator “Tingkat aspirasinya” dengan nilai indeks sebesar 90,81, sedangkan indeks indikator variabel motivasi belajar yang paling rendah terletak pada indikator “Arah sikapnya terhadap sasaran kegiatan” dengan nilai indeks sebesar 85,83. 3 Pembandingan antara hasil analisis indeks fasilitas belajar di sekolah dengan motivasi belajar siswa menunjukkan bahwa total indeks fasilitas belajar di sekolah yang paling rendah dimiliki indikator “soket listrik”, sedangkan total indeks motivasi belajar paling rendah dimiliki indikator “arah sikapnya terhadap sasaran kegiatan”. Hal tersebut menggambarkan bahwa kurang optimalnya penggunaan fasilitas belajar di sekolah dapat menyebabkan kurang maksimalnya motivasi belajar yang tumbuh dari

Dokumen yang terkait

PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR SE DABIN I KECAMATAN PITURUH KABUPATEN PURWOREJO

3 28 277

PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH DASAR DABIN IV KECAMATAN KAJENKABUPATEN PEKALONGAN

6 33 191

PENGARUH KEDISIPLINAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR SE DAERAH BINAAN R.A. KARTINI KECAMATAN KUTOARJO KABUPATEN PURWOREJO

84 491 117

PENGARUH LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR DIDAERAH BINAAN I KECAMATAN LIMPUNG KABUPATEN BATANG

12 121 210

PENGARUH KUALIFIKASI AKADEMIK TERHADAP KINERJA GURU SD DABIN I DAN IV KECAMATAN PITURUH KABUPATEN PURWOREJO

2 21 166

KONTRIBUSI MANAJEMEN KELAS MOTIVASI DAN LINGKUNGAN TERHADAP KEDISIPLINAN BELAJAR Kontribusi Manajemen Kelas, Motivasi dan Lingkungan terhadap Kedisiplinan Belajar Siswa Kelas V Sekolah Dasar di Dabin III Kecamatan Godong.

0 2 16

PENDAHULUAN Kontribusi Manajemen Kelas, Motivasi dan Lingkungan terhadap Kedisiplinan Belajar Siswa Kelas V Sekolah Dasar di Dabin III Kecamatan Godong.

0 2 6

KONTRIBUSI MANAJEMEN KELAS MOTIVASI DAN LINGKUNGAN TERHADAP KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA KELAS V SEKOLAH Kontribusi Manajemen Kelas, Motivasi dan Lingkungan terhadap Kedisiplinan Belajar Siswa Kelas V Sekolah Dasar di Dabin III Kecamatan Godong.

0 2 18

PENGARUH POSITIVE REINFORCEMENT TERHADAP MOTIVASI BELAJAR IPS SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN BUTUH KABUPATEN PURWOREJO TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 1 225

PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR DABIN I KECAMATAN SRUWENG KABUPATEN KEBUMEN

2 6 61