yang Homoskesdasitas atau tidak terjadi Heterokesdatisitas.Dasar analisis adalah:
1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka
mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. 2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di
bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Selain mengamati grafik scatterplot uji heteroskedastisitas juga dapat
dilakukan denga uji Glejser. Uji glejser yaitu dengan meregresikan nilai absolute residual terhadap variabel independen.
3. Uji Multikolinearitas
Menurut Imam Ghozali 2011:105 uji ini bertujuan menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas
independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka
variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan
nol. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritasdi dalam modelregresi adalah sebagai berikut:
a. Nilai R2yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel independen banyak yang
tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen.
b. Menganalisis metrik
korelasi variabel-variabel
independen. Jika
antaravariabel independen ada korelasi yang cukup tinggi umumnya di atas 0,90, maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolonieritas. Tidak
adanya korelasi yang tinggi antar variabel independen tidak beratibebas dari multikolonieritas. Multikolonieritas dapat disebabkan karena adanya efek
kombinasi dua atau lebih variabel independen. c. Multikolonieritas dapat juga dilihat dari nilai tolerance dan lawannya,
variance inflation factorVIF. Kedua ukuran ini menunjukan setiap variabel independen manakala yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya.
Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang
rendah sama dengan nilai VIF tinggi karena VIF = 1Tolerance. Nilai cutoffyang umum dipakai untuk menunjukan adanya multikolonieritas
adalah nilai ol an ≤ 0,10 atau ama d ngan nilai VIF ≥10.
4. Uji Autokorelasi
Menurut Ghozali 2011:110 uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi liner ada korelasi antar kesalahan pengganggu pada periode t
dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama
lainnya. Masalah ini timbul karena residual kesalahan penganggu tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Model regresi yang baik adalah regresi
yang bebas dari autokorelasi. Pengambilan keputusan dengan menggunakan rumus 4-
du ≤d≤4-dl dapat dikatakan bahwa tidak ada autokorelasi.
Selain menggunakan uji Durbin-Watson, dapat pula menggunakan uji Run Test untuk mendeteksi autokorelasi. Jika antar residual tidak terdapat autokorelasi
maka dapat dikatakan residual adalah acak atau random. Ho : res_1 random acak
Ha : res_1 tidak random Apabila nilai profitabilitas diatas 0,05 maka data dikatakan acak dan tidak
terdapat autokorelasi.
3.8.3. Analisis Jalur Path Analysis